Chapter 18

2.1K 173 4
                                    

Water sport event

Dua mobil Ferrari keluaran terbaru merapat di depan hotel Gold Coast Resort. Lima pria berbadan tinggi kekar dengan wajah tampan turun dari kedua mobil tersebut. Keempat pria tampak berdiri di sekitar mobil, mengamati lingkungan resort dan sontak menarik perhatian terutama dari kaum hawa dengan penampilan casual seksi mereka, kaos ketat yang mencetak otot kekar tubuh mereka dipadu jeans dan sepatu sneakers.

Salah seorang pria yang turun belakangan, langsung melangkah masuk ke dalam lobi hotel, menuju ke arah resepsionis.

"Selamat siang, pak. Ada yang bisa kami bantu?" Sinta, resepsionis yang mendapat tugas saat itu langsung terpana saat menatap sosok pria di hadapannya. Kulit coklatnya tampak eksotis dipadu kaos hitam gelap yang membalut tubuh kekar berototnya.

"Mau check in. Sudah pesan online." Pria itu menyodorkan ponselnya ke arah resepsionis.

"Boleh dibantu dengan kartu identitasnya pak?" Sinta dengan cekatan segera memeriksa data di laptopnya.

Pria itu mengambil dompet dari saku jeans nya dan mengeluarkan kartu identitasnya, menyodorkannya pada resepsionis.

"Bapak Matteo Ramiro?"

"Benar." Matteo mengangguk pelan, mengamati resepsionis yang sibuk mengetik di laptopnya.

"Udah ready pak, bisa langsung check in. Villa gold dengan tiga kamar. Nanti teman saya yang akan mengantar ke villa bapak. Ini ponsel dan kartu identitas bapak dan ini kunci villanya." Sinta menyodorkan ponsel, kartu identitas milik Matteo dan amplop kecil berisi kartu kunci villa.

Dengan sigap, seorang pria berjalan mendahului Matteo, keluar dari lobi, menunjukkan jalan.

"Astaga, berasa mau meledak jantung ini." Sinta berbisik pelan, memegang dadanya "Ramiro bersaudara ternyata ganteng, lebih ganteng dari foto foto mereka yang beredar di media."

"Auranya gimana ya, berasa kayak duhhh...." Resepsionis di sebelah Sinta berbisik lirih "Tampan, seksi, hot. Gue mau kalau dijadiin bininya."

"Mimpi siang hari bolong." Shinta tergelak "Mereka ikut event? Duhhh kebayang hotnya."

"Jadi pengen cuti pas event."

"Ehh kerja kerja. Mau pak Noah ngamuk?"

Ketiga resepsionis itu terkikik kecil sebelum kembali fokus pada pekerjaan mereka.

**********

Matteo berdiri di tepi private pool villanya, sementara itu di belakangnya, keempat saudaranya tampak sedang berbincang santai dengan pria yang mengantar mereka ke villa.

Porter merapikan beberapa tas jinjing di area ruang tamu yang merangkap ruang bersantai sebelum akhirnya pamit meninggalkan villa.

"Resortnya keren." Sean tersenyum lebar, tampak puas.

"Bagaimana jika kita berenang sambil menunggu sore? Sebelum kita bertemu sepupu kesayangan kita? " Victor menatap saudara saudaranya.

"Nice idea." Abian mengangguk "Mungkin kita bisa memesan makanan untuk cemilan."

"Kau mau ikut?" David menatap Matteo yang masih berdiri tenang, menatap kesibukan saudara saudaranya yang sedang membongkar tas mereka, mencari celana renang.

"Tidak sekarang. Aku ingin berjalan jalan dulu." Matteo menggeleng pelan.

"Bilang saja kau kangen dengan Ai mu." Sean berdecak.

"Jangan bilang kalian tidak kangen dengan Ai." Matteo mendengus kasar.

"Tentu saja kami kangen, tapi liburan harus dinikmati kan?" Abian tertawa, menepuk pelan bahu Matteo.

My Love Journey (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang