14. Basecamp

130 32 2
                                    

Sebelum membaca Jangan lupa vote dan komen nya yaaa •

Happy reading----

Berada di tengah tengah ke tiga orang yang melihat nya tanpa berkedip membuat Regina merasa ngeri sekaligus heran "Ngapain liat² gue?, jangan heran gue emang cantik" Ucap Regina pede tingkat kakap

Mereka seketika sadar dan mengkondisikan ekspresi nya "Iya Lo cantik, tapi lebih cantik kalau Lo milik gue" Celetuk leleki di sebelah kirinya membuat Regina melotot eneg

"Jangan dengerin dia, kemarin gue lupa ganti kanvas rem mulutnya makanya ngomong nya blak blakan"Ucap lelaki di samping kanan nya

Regina hanya mengangguk paham, ngobrol dengan mereka membuat nya sedikit terhibur, sedangkan Reka?, Dia juga tidak tau Lelaki itu kemana

"Kenalin gue Sadewa, si ganteng dan rajin menabung" Ucap Sadewa memperkenalkan diri dengan penuh keangkuhan

"Gue Prastan" Ucap Prastan yang duduk di sebelah kanan Regina

"Dan gue, Sahlan" Ucap laki² di depannya

Regina hanya manggut-manggut kepalanya paham "Lama² kepala gue pegel dari tadi manggut manggut terus"Ucap nya dalam hati

"Gue Regina, panggil aja Gina"Balas Regina lalu menyambut salaman tangan dari mereka

Mata Regina teralih kepada seseorang yang sedari tadi memainkan handphone nya, sadar dengan tatapan Regina Prastan menoleh ke arah tatapan Regina "Dia Albara cowok terdingin di sini, lebih dingin dari benua Antartika"Jelas Prastan membuat albara menoleh mengangkat halis nya sebelah

"Ngak ngomongin elo kok, cuman membicarakan"Balas Prastan cengengesan, Regina hanya membalas dengan mulut membulat '0'

Regina melirik jam tangan di pergelangan tangan nya yang menunjukkan pukul 16:00, ternyata sudah cukup lama ia disini

"Gue pamit pulang ya"Ucap Regina lalu beranjak dari duduknya

"Gue anterin"Balas Sadewa siap

"Ngak, gue yang anterin" Balas Sahlan lalu menyenggol Tubuh Sadewa, Sadewa yang tidak terima di saingin balas menyenggol Sahlan

Prastan hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka berdua yang selalu seperti itu "Gue yang nganterin Regina" suara datar dan berat itu seketika menghentikan aksi saling senggol mereka

Reka menatap datar mereka "Oh silahkan bos" Balas mereka berdua serempak, tanpa ba-bi-bu Reka menarik tangan Regina membuat mereka menatap melotot ke duanya

"Bisa gak, jangan suka narik narik tangan gue, gue itu majikan Lo seharusnya Lo ratukan gue" Cerocos Regina di tengah tengah jalan mereka berjalan

"Disini beda lagi ceritanya" Balas Reka membuat Regina semakin bingung

"Cerita apa?, Cerita Lo yang transmigrasi jadi culun terus balik lagi jadi kejam dan sok dingin di depan gue, gitu?" Kecam Regina menatap Reka jengkel

Reka hanya menghela nafas "Lo gak perlu tau" Balas Reka

"Kenapa?, Lo itu babu gue seharusnya gue tau setiap seluk beluk Lo" Ucap Regina tak mau kalah

"Terserah Lo deh ginnn"

"Pake helm kita pulang" Jelas Reka berusaha sabar

"Helloww, Lo lupa? Gue bawa mobil" Ucapan Regina membuat Reka tersadar dan menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal

Regina hanya mendelik "Si paling nahan i mage " sindir nya lalu berjalan menuju mobilnya

"Kalau gitu gue kawal Lo dari belakang" Putus nya membuat Regina membalikan badan dengan wajah heran

Retak(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang