26. Poster donor darah

110 23 9
                                    

Happy reading----

"Golongan darah Lo apa?"

"B"

"Golongan darah Lo apa?"

"A"

"Golongan darah Lo apa?"

"O"

Reka terus menanyakan ke setiap Inti Gang MAVROS soal Golongan darah "Sebarkan kabar ini ke seluruh Gang Mavros di kota, jika ada yang bergolongan B+ hubungi saya" Ucap Reka

"Jangan terlambat hanya ada waktu 2 hari lagi bagi kita!!"

Ia berharap secepatnya golongan darah itu bisa di temukan "Kenapa Lo jauh² nyari ke luar?, Bokapnya kan ada, pasti salah satu keluarga nya ada yang memiliki golongan darah sama" Tanya Sadewa heran

"Apa yang harus di harapkan dari Bokap yang tidak peduli itu?"

Reka mengetahui itu dari Sri, ia sempat berbincang soal keadaan Regina kemarin dan Sri pun kaget atas semua perlakuan Prasetya yang tidak di ketahui Sri, seperti itu lah sikap di balik sosok Prasetya.

Menurut nya tiga hari bukan lah waktu yang lama, 72 jam ia harus mencari sang pendonor yang berbaik hati ingin mendonorkan darah nya.

Sama seperti pencarian donor jantung untuk Riki, kini ia harus memasangkan poster Pendonor darah untuk Regina.

Tuhan tidak membiarkan Reka keluar dari Zona seperti ini.

"Setelah ini, apa yang harus gue lakuin lagi?" Tanya Sahlan, tangan nya terlihat kosong yang menandakan semua poster itu sudah terpasang.

"Kalian pulang aja lalu istirahat, selebihnya biar gue yang urus!" Jawab Reka

"Gak, gue gak akan pulang, masa susah senang sendiri ² sih" Timpal Sadewa

Reka sedikit tersenyum "Kalian sudah banyak membantu gue, Kalian pasti capek, gue harap kalian bisa beristirahat dengan tenang"Reka menatap mereka satu persatu

"Terus Lo?, Lo aja belum istirahat" Sadewa kekeh tidak ingin meninggalkan Reka, ia tahu betul bagaimana deritanya hidup Reka belakangan ini

"Gue gak papa, lihat kan gue kuat" Reka  mengangkat tangan nya 90 Drajat, memperlihatkan otot otot nya yang menonjol

Reka sangat keras kepala, apa boleh buat?, Mereka harus pulang ke rumah masing² dan kembali lagi besok

"Nanti tengah malem gue telpon Lo, awas aja kalau Lo gak angkat" pesan Sadewa mewanti wanti

"Iya Kalau kuota gue masih ada"Jawab Reka terkekeh

Mereka semua berjalan meninggalkan Reka "Jaga Regina buat gue ya" Ucap Kalista

"Jangan lupa kalau ada apa² kasih tau gue" Timpal sahara

Reka mengangguk "Dia akan aman kalau sama gue" Ucap Reka di acungi jempol oleh sahara

Mereka semua pergi beriringan kecuali Sahlan, ia masih duduk "Lo gak pulang?" tanya Reka heran

"Gue di sini aja sama Lo, ibu kos datang mau ngambil duit bulanan, Lo tau lah duit gue habis di pakai taruhan balap motor" Jelas sahlan cengengesan, balapan motor kemarin dia kalah, kalah iya duit melayang

"Hufss, terserah Lo deh"Jawab Reka pasrah

"Jadi diri gue aja berat Gimana jadi diri Lo Ka, gue gak akan sanggup, dan Lo benar benar hebat!",

_______________

"Sahlan mana ya" Kalista menunggu keluarnya sahlan sedari tadi, tetapi cowok itu tidak kunjung Keluar

Retak(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang