Jika bahagia itu sederhana lantas kenapa diriku tidak merasakan bahagia itu?
Happy reading----
"Huuuuuuu"
"Semangatttttt!"
"Wooooooo!"
Teriakan demi teriakan memenuhi seisi lapangan basket, ini adalah pertandingan basket SMA harapan satu dengan SMA Garuda, mereka selalu bertanding setiap akhir bulan untuk melihat siapa yang paling kuat di setiap pertandingan
Regina sebenarnya tidak ingin ke sini, namun karna paksaan dari sahara dan kalista membuat dia terpaksa kesini
Satu persatu peserta mulai memasuki lapangan semakin membuat Ricuh lapangan "Rezaaaa semangat!" Teriak sahara heboh
Regina hanya mendelik dan menatap bosan di depannya, dia malas kesini karna awan adalah ketua tim basket jangan kan bertemu menatap nya dari arah jauh aja bisa membuat nya eneg
"Kalista kok Lo diam?, Katanya pacar Lo main mana dong semangatnya buat dia"Ucap sahara tersadar dengan ucapan kalista di kelas tadi
Kalista hanya diam mematung bingung berbicara apa"Eumm gini masalah nya" Balas nya terpotong, ia sedikit menghirup udara
Setelah siap ia langsung menghembuskan nya "Ke 2 pacar gue Main terus beda tim, kalau gue teriak gabril si Fahmi nanti ngamuk begitu pun sebaliknya"Jelasnya membuat sahara menatap Regina jengah
"Makanya punya cowok jangan kebanyakan" sindir Sahara
Kalista hanya mendelik"Dari pada lo, masih aja ngeharepin dia padahal dia sendiri gak ngeharepin lo balik"Cibir kalista tak mau kalah
"Kata pepatah juga, cintailah 1 orang dengan beribu alasan jangan mencintai beribu orang demi satu alasan" Ungkap Sahara tak mau kalah
"Jika bisa 2 kenapa harus 1?" Timpal kalista, kali ini sahara diam cape Harus lama lama meladeni orang kayak Kalista
Mereka seketika terdiam dan fokus melihat kedepan, di barisan terdepan awan berjalan diiringi semua Anggota nya dengan sangat gagah
"Awan ganteng banget"
"Kalau dia pacar gue, mungkin gue beruntung "
"Awww awannn,love you"
"Aku padamu awannn"
Teriakan histeris dari kaum hawa semakin menjadi jadi membuat Regina jengkel mendengar nya, tidak sengaja mata Regina dan awan saling bertatapan cukup lama
Namun sebuah tangan seseorang menarik tangan nya hingga keluar dari barisan duduk hal itu tentu di lihat oleh awan"Lo siapa sih!"Sentak Regina mencoba melepas pegangannya
Seseorang itu seketika berbalik "Kalon?"Tanya Regina heran
Reka tersenyum seperti biasa saat dia culun, matanya mengedar untuk melihat apa ada orang atau tidak, saat di rasa tidak ada orang ekspresi nya berubah sembilan puluh Drajat
"Aneh"Lirih Regina
Ia tersadar lalu menatap balik Reka "Maksud Lo apa narik narik tangan gue?, Kemarin pelipis gue Lo lecetin sekarang tangan gue!"Ucap Regina kesal
Sebenarnya kemarin bukan sepenuhnya salah Reka tapi emang dasarnya Regina tidak mau meminta maaf
"Gue mau nepati janji gue"Balas nya datar membuat Regina geram
Regina sedikit berfikir bingung"Janji yang mana?"
"Ikut gue dulu nanti Lo juga tau"Jelas nya, mau bagaimana lagi kalau gak ikut Regina pasti duduk menonton Basket yang menurut nya menyebalkan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Retak(TAMAT)
AcciónApa jadinya, jika orang yang selalu kamu buly ternyata orang yang akan menjadi alasan kamu hidup? Dia Regina, Regina Turbahana, seorang gadis yang sangat menyukai ketenangan tanpa ada kegaduhan di dalamnya, setiap yang mengganggu nya di pastikan bes...