15.Es krim

124 31 2
                                    

Jika bahagia itu sederhana lantas kenapa diriku tidak merasakan bahagia itu?

Happy reading----

"Huuuuuuu"

"Semangatttttt!"

"Wooooooo!"

Teriakan demi teriakan memenuhi seisi lapangan basket, ini adalah pertandingan basket SMA harapan satu dengan SMA Garuda, mereka selalu bertanding setiap akhir bulan untuk melihat siapa yang paling kuat di setiap pertandingan

Regina sebenarnya tidak ingin ke sini, namun karna paksaan dari sahara dan kalista membuat dia terpaksa kesini

Satu persatu peserta mulai memasuki lapangan semakin membuat Ricuh lapangan "Rezaaaa semangat!" Teriak sahara heboh

Regina hanya mendelik dan menatap bosan di depannya, dia malas kesini karna awan adalah ketua tim basket jangan kan bertemu menatap nya dari arah jauh aja bisa membuat nya eneg

"Kalista kok Lo diam?, Katanya pacar Lo main mana dong semangatnya buat dia"Ucap sahara tersadar dengan ucapan kalista di kelas tadi

Kalista hanya diam mematung bingung berbicara apa"Eumm gini masalah nya" Balas nya terpotong, ia sedikit menghirup udara

Setelah siap ia langsung menghembuskan nya "Ke 2 pacar gue Main terus beda tim, kalau gue teriak gabril si Fahmi nanti ngamuk begitu pun sebaliknya"Jelasnya membuat sahara menatap Regina jengah

"Makanya punya cowok jangan kebanyakan" sindir Sahara

Kalista hanya mendelik"Dari pada lo, masih aja ngeharepin dia padahal dia sendiri gak ngeharepin lo balik"Cibir kalista tak mau kalah

"Kata pepatah juga, cintailah 1 orang dengan beribu alasan jangan mencintai beribu orang demi satu alasan" Ungkap Sahara tak mau kalah

"Jika bisa 2 kenapa harus 1?" Timpal kalista, kali ini sahara diam cape Harus lama lama meladeni orang kayak Kalista

Mereka seketika terdiam dan fokus melihat kedepan, di barisan terdepan awan berjalan diiringi semua Anggota nya dengan sangat gagah

"Awan ganteng banget"

"Kalau dia pacar gue, mungkin gue beruntung "

"Awww awannn,love you"

"Aku padamu awannn"

Teriakan histeris dari kaum hawa semakin menjadi jadi membuat Regina jengkel mendengar nya, tidak sengaja mata Regina dan awan saling bertatapan cukup lama

Namun sebuah tangan seseorang menarik tangan nya hingga keluar dari barisan duduk hal itu tentu di lihat oleh awan"Lo siapa sih!"Sentak Regina mencoba melepas pegangannya

Seseorang itu seketika berbalik "Kalon?"Tanya Regina heran

Reka tersenyum seperti biasa saat dia culun, matanya mengedar untuk melihat apa ada orang atau tidak, saat di rasa tidak ada orang ekspresi nya berubah sembilan puluh Drajat

"Aneh"Lirih Regina

Ia tersadar lalu menatap balik Reka "Maksud Lo apa narik narik tangan gue?, Kemarin pelipis gue Lo lecetin sekarang tangan gue!"Ucap Regina kesal

Sebenarnya kemarin bukan sepenuhnya salah Reka tapi emang dasarnya Regina tidak mau meminta maaf

"Gue mau nepati janji gue"Balas nya datar membuat Regina geram

Regina sedikit berfikir bingung"Janji yang mana?"

"Ikut gue dulu nanti Lo juga tau"Jelas nya, mau bagaimana lagi kalau gak ikut Regina pasti duduk menonton Basket yang menurut nya menyebalkan itu

Retak(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang