39.Besok

83 13 0
                                    

Hay Ying!
Absen, angka terakhir jam kalian?

Warna kesukaan kalian?
Baju yang kalian pake?
Benda di dekat kalian apa?

Spam 🗿
Makasih!

Happy reading-----

"Gina sumpah gue gak nyangka"

"Lo nyembunyiin ini dari gue?"

"Wah wah, gue merasa di khianati"

Cerocosan dari Sahara membuat telinga Regina seperti ingin pecah, ia bahkan menutup telinga nya rapat² karna pening

"Gin, Babu jadi pacar, itu judul yang bagus Buat di jadiin episode terakhir yang berjudul AJAB" Ucap Kalista

Rasanya Regina ingin pindah ke planet mars, namun apalah daya, bumi masih membutuhkan Manusia imut yang satu ini.

Di sisi lain Para cowok Gang  inti Mavros mengerumuni Reka untuk meminta penjelasan, mereka seperti di bodohi Reka selama ini.

"Sejak kapan Lo pacaran sama Regina?"

"Wah wah, gue kira lo cuman HTS tapi ternyata ada semut di balik gula" Cerca Sahlan

"Ada udang di balik batu kalii"Jelas Sadewa

"Gue gunain Versi baru, yang itu udah kadaluarsa" Jawab Sahlan, ia kembali menatap Reka dengan tatapan menelisik

"Bar, Lo ingat gak?" Tanya Sahlan menatap Albara

"Ingat apa?" Tanya nya sambil mengangkat sebelah alisnya

"Itu loh, yang bilang nya gak akan pernah pacaran akhirnya nelen ludah sendiri"Sindir Sahlan

"Ngak kok, mana ada" Elak Reka merasa tidak terima

"Dah ah, gue males ngobrol sama Lo, pasti ada aja yang di sembunyikan, dasar manusia pecicilan " Cerocos sahlan lalu menghampiri Prastan yang sedang memakan kacang

Reka mengedikkan bahunya acuh, ia memilih keluar untuk menghirup udara segar, Camping hari ini cukup membawa dampak baik bagi ketenangan Reka.

Setidaknya ia tidak memikirkan hal hal yang menggangu pikiran nya selama ini, dia butuh refreshing dan ketenangan sesaat, bahkan misteri misteri belum bisa terpecahkan, lalu bagaimana semua itu bisa terpecahkan?

Mengingat besok adalah hari kepulangan, Reka tidak menyia nyiakan waktu nya sekarang, kapan lagi bisa Camping bareng² seperti ini?

_ _ _ _ _

Regina duduk termenung di atas batu besar, gemerlap malam menemani kesendirian nya kini, hembusan angin terasa sampai ke pori² kulit

Besok.

Kata yang selalu ia pertanyakan, mengapa tidak hari ini saja, kenapa harus ada kata besok?, Ia bahkan belum siap menemui waktu yang akan sama setiap saatnya, tidak ada perubahan, semua sama saja, bahagia? Itu mungkin hanya penyemangat bagi orang yang berkeinginan tinggi seperti Regina.

Tiba² sebuah notifikasi dari aplikasi berlogo hijau muncul, ia merogoh sakunya dengan susah payah, sejak kemarin tangan nya terasa nyeri terutama di pergelangan tangan, ia sudah di beri usul untuk pergi ke tukang urut, namun nihil rasa sakitnya semakin parah.

Ia mengerutkan kening nya sebelum membaca pesan itu

Setelah mencoba melaporkan saya jangan harap hidup kamu tenang

Retak(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang