30. Mimpi buruk

102 15 4
                                    

Happy reading----

Pagi hari kini menyambut murid SMA harapan satu, mereka ke sekolah untuk menimba ilmu, ada juga yang hanya menginginkan ijazah nya saja.

Kali ini Gang Mavros kembali masuk, kecuali Reka, katanya dia ada urusan dan kembali Reka ijin ke pihak sekolah.

Gang Mavros keluar dari mobil mereka bak slow motion, Jaket kebanggaan mereka selalu menempel dengan corak Elang di punggung nya, mereka merasa percaya diri saat memakai jaket itu.

"Hayy, cantik aku kembali lagi!" Sapa Prastan sambil menyisir rambut nya dan bergaya di depan para gadis.

"Aaaa" Teriak histeris mereka, semua Gang Mavros terbilang Good looking, good Rekening dan jangan lupa Good atitude, itu pun terkadang.

"Aku minta tanda tangan dong" Imbuh seorang gadis caper dengan tatapan mata di buat menggoda.

"Mau di bayar berapa?" Balas sadewa cetus

"Wait, sadewa Lo kenapa?!" Teriak Prastan heboh

"Biasa, syarat dari Sahlan" Jawab nya

Sahlan meminta berbagai syarat kepada sadewa, dari mulai jauhin cewek, jual mahal pada cewek terutama janda, mengingat bagaimana gatal nya sadewa kepada para ciwi2 itu.

"Kan demi Ica" Sarkas Sahlan

Prastan seketika meledakkan tawa nya, ia memukul mukul punggung Sadewa seperti perempuan ketika tertawa, saking lucu nya ia sampai mengeluarkan air mata.

"Ada ada aja lo, dew"Imbuh Prastan

Albara berjalan melewati mereka dengan wajah datar nya "jangan buang buang waktu, bentar lagi masuk" Ucap Albara di angguki mereka ber tiga

Albara adalah wakil ketua MAVROS, untuk itu mengapa mereka menurut.

_ _ _ _ _

Dengan tatapan fokus, Sahara membuang sampah yang ada di sekitar bunga matahari itu, kalian pasti tidak lupa dengan Ruri, bunga peliharaan Sahara.

Ia tidak membawa dan merawat nya di rumah, karna momy nya tidak mengijinkan Sahara membawa tanaman itu ke rumah.

"Ruri, setelah kamu tumbuh nanti, apa kamu akan layu?" tanya nya, tangan nya memegang lembut daun daun  bunga matahari.

"Aku harap tidak, aku bakalan sedih kalau kamu mati" Lanjut nya

"Lagi apa Lo?" Seloroh Ragil, ia mengagetkan Sahara untung pot itu tidak sampai terjatuh kalau Tidak, Sahara akan ngamuk.

Meski kemarin dia sempat ngamuk kepada Ragil dan Reza, tapi ia tidak membenci mereka, buktinya sekarang mereka kembali akrab.

"Lagi ngitung detak jantung" Jawab nya asal

"Jantung Lo kenapa?" Sela Reza, ia muncul dari belakang

"Jantung gue gak sehat saat lihat wajah Lo" Balas nya

"Karna ganteng kan?" Seloroh nya dengan percaya diri

"Karna mirip Dugong" Cetus sahara

Sahara kembali menatap bunga peliharaan nya, ia sangat menyayangi bunga itu seperti adik nya sendiri, wajar saja sahara adalah anak tunggal jadi dia kesepian.

"Nasib nasib" Ucap Reza sambil mengusap dada, Reza selalu menjadi sasaran omongan pedas Sahara, mungkin karna sahara masih dendam.

Retak(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang