18. sosok ibu

121 28 1
                                    

Happy reading----

Rasa sepi dan Hening menyelimuti ruangan itu, Riki yang tengah berbaring merasa bosan, ia meminta tolong kepada suster untuk duduk di kursi roda

Dirinya di antar oleh suster itu menuju sebuah taman di belakang rumah sakit, di sepanjang jalan begitu banyak pasien terlihat dari jendela dengan berbagai penyakit

Reka belum menjelaskan apa yang terjadi kemarin malam dengan dirinya, yang ia tahu, ia tertidur sangat lama dan terbangun dengan rasa pusing di kepalanya.

Saat sampai di taman matanya menatap seluruh penjuru, ia tersenyum lalu suster itu berjalan ke depan, sampai keduanya saling berhadapan "Kalau butuh saya pencet tombol merah ini ya"Ucap suster itu menunjuk tombol merah berada di bagian pegangan tangan

"Iya"Balas Riki lalu suster itu kembali ke tempat kerjanya, jalanan lalu lalang dengan kendaraan roda dua dan empat melintas di hadapan nya, udara di sini sangat segar dan itulah mengapa dirinya merasa nyaman berada di taman ini

Sambil menunggu kedatangan Reka ia lebih sering menghabiskan waktu disini, suara deruman motor membuat matanya langsung tertuju ke asal suara

Segerombolan geng motor melintas di hadapannya dengan gagah dengan aura tajam dan menyeramkan, mereka terlihat sangat hebat dan menjadi titik tuju mata memandang

"Dulu gue ada di posisi itu"Lirih nya tersenyum getir

Ia ingat betul masa masa kenakalan remajanya, 'Tauran' adalah kata yang sering terucap kala berhadapan dengan musuh, ia menikmati masa masa itu waktu itu, tanpa sadar kebebasan nya tidak bertahan lama sampai sebuah penyakit merenggut kebebasan nya

"Kamu kok disini" Ucap seseorang, Riki spontan melirik asal suara, ternyata itu wanita yang waktu itu menghampiri nya dan Reka

"Iya Tante, jenuh soalnya"Balas Riki, kali ini ia tidak merasa Canggung karna wanita itu sering mengunjungi nya di rumah sakit dengan alasan rindu dengan wajah alm anaknya, aneh bukan?

"Ini saya bawain makanan"Wanita itu menyodorkan kresek putih yang berisi makanan dan Snack ringan

"Tante Rida gak perlu repot repot bawa makanan"Ucap Riki tidak enak

"Saya suka di repotin, jadi Kalau kamu butuh apa apa tinggal kasih tau saya"Balas nya, Rida- Wanita berusia 45 tahun dengan rambut pendek tersenyum hangat kepada Riki

"Saya jadi gak enak"Kekeh Riki sambil garuk-garuk kepala yang tidak gatal

"Gak boleh gitu lah, makan bareng di dalam yuk?"Ajak nya, kebetulan perut Riki yang sedang lapar membuat dia menyetujui ajakan tante Rida

"Yuk"Balas nya, Kursi Roda itu di dorong oleh Rida untuk masuk ke dalam

_ _ _ _ _

Belajar mengajar di dalam kelas sangat membosankan bagi Reza dan Ragil, sedari tadi mereka memperhatikan Guru yang sedang mengabsen dengan tatapan bosan "Gue sebenarnya males sekolah"Beo Ragil sambil menguap

"Terus kenapa lo sekolah, orang tua lo susah susah cari duit buat nyekolahin lo, terus biar Lo pinter, eh lo malah males malesan"Cerocos Reza sewot

Ragil mendelik dan kembali menatap lurus ke depan "Gue cuman butuh ijazah nya aja, soalnya jaman sekarang kerja harus sampai ijazah SMA"Balas Ragil

"Lagian niat gue sekolah bukan buat pinter tapi buat bisa Kerja di pabrik terus dapat gajih nanti juga gajinya di kasih ke ortu(Orang tua)" Jelasnya, Reza yang duduk di samping nya mengangguk anggukan kepalanya paham

Retak(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang