09.Poster

116 45 7
                                    

Sepi itu tenang bukan menakutkan.

•Follow, vote dan komentar kalian bisa membuat semangat menulis saya meningkat^ ^•

Happy reading----

Cahaya matahari bersinar berwarna oranye, hawa dingin menyelimuti hasil dari fotosintesis tumbuhan

Berjalan Regina seorang diri dengan memakai sweeter dagball bercorak tengkorak tanpa di temani sahara maupun kalista, di sepanjang jalan menuju kelas hanya ada keheningan,
Aneh.

Ntah karna terlalu siang Regina datang membuat para murid terlihat tidak ada, semua koridor kosong tidak ada yang duduk seperti biasa bahkan kelas pun terlihat sepi

Kasian banget

Kok gue baru tau

Ternyata gitu

Terdengar keributan di depan papan pengumuman, melihat hal itu Regina mengurungkan niat untuk ke kelas dan berjalan menuju papan pengumuman itu

Sekuat tenaga ia menyelip untuk melihat kabar dan berita apa yang mereka lihat, namun matanya seketika membelalak poster dirinya yang bertuliskan 'Viral seorang siswi bernama REGINA TURBAHANA ternyata tidak dianggap oleh ayah kandungnya sendiri'

poster itu ia robek dengan kasar dan di hempaskan nya ke lantai membuat mata memandang terkejut, Ia segera berjalan mencari seseorang yang menurutnya dalang dari semua ini, hanya waktu beberapa menit ia sampai di sebuah kelas pemilik nama Triana.

Brak

Pintu terbuka lebar memperlihatkan 2 orang insan yang sedang duduk berdua di dalam kelas, Hati Regina semakin menggebu-gebu dan panas

"Oh baby, rupanya ada yang mengganggu kita berdua"Triana terlihat merangkul awan, dan awan terlihat tidak sadar dengan keberadaan Regina matanya masih fokus mengotak atik handphone

Tangan nya bergerak cepat menarik tangan Triana keluar" Maksud Lo apa masang poster kayak gitu, belum puas Lo berurusan sama gue?"Sentak Regina hal itu membuat awan seketika kaget

Baju Triana terlihat kusut akibat cengkraman kuat dari Regina "Apa apaan kamu"Awan menghampiri mereka berdua

"Ini bukan urusan Lo!"Balas Regina masih dengan tatapan tajam

"Ini urusan gue, karna menyangkut Triana"Bela nya, mata Regina seketika membulat sempurna ia tidak percaya dengan ucapan Awan

Tangan nya bertepuk menghasilkan suara nyaring"Wow, skenario yang Lo buat hebat juga setelah kebahagiaan sekarang pacar gue Lo juga ambil!!"Tangan nya mencengkram kuat leher Triana

"Aww"Decit nya terdengar jengkel

Awan segera meraih tangan Regina"Lo Jangan main hakim sendiri Lo pikir Lo siapa di sekolah ini?"Sentak awan membuat hati Regini meringis

Terdengar miris, Regina tersenyum miring ia baru pertama kali melihat dan mendengar awan semarah ini demi membela seseorang "Dia itu perebut wann"

"Lo kenapa sih hah?!, belain dia terus Lo di bayar berapa sih!"Bentak Regina

Awan hanya diam "Gue mau Lo ubah sikap buruk Lo itu, gue nemenin Triana sebagai bentuk minta maaf Lo kepada dia!"

Retak(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang