Boku wa Baka Dakara - 4

667 108 25
                                    


Dunia memang tidak adil.

Ada orang yang begitu gampang mendapatkan segalanya, semudah menjentikkan jari.

Hinata sengaja meminta apartemen mewah dengan kriteria tak masuk akal di pusat kota.

Dan Sasori dengan mudah mewujudkan hal itu.

Kini sang Omega tak perlu lagi bekerja.

Uang saku bulanannya melebihi penghasilan bekerja di tiga tempat selama setahun.

Hinata berdiri di balkon dengan sepasang pintu kaca lebar seperti yang biasa dilihatnya dalam iklan hotel mewah.

Sepasang tirai putih transparan melambai tertiup angin.

Tangan perempuan itu memegang sisi balkon dengan erat, sembari melayangkan pandangan ke depan, melihat pemandangan langit malam yang tampak berbeda.

Ribuan lampu rumah dan gedung berwarna warni tetap ada, namun ada titik-titik tertentu yang dipenuhi oleh benda-benda kecil berwarna merah kekuningan yang merayap perlahan menuju langit.

Festival lentera Tanabata.

Di dekat kaki wanita itu terdapat sebuah lentera yang juga siap dilepaskan ke angkasa. Sederetan tulisan kanji tertoreh di sisi lentera yang berisi permohonan.

Dengan penuh kehati-hatian, ia mengangkat lentera itu dan melepaskannya perlahan.

Jika dipikir-pikir dengan objektif, inilah situasi terbaik.

Aku tak perlu kuatir lagi akan masa depan, inilah apa yang aku inginkan sejak dulu.

*****

Bulan Desember minggu ketiga. Dua hari sebelum perayaan Natal.

Sudah enam bulan berlalu sejak pertemuan terakhir kami.

Aku pun tak pernah mendengar kabarnya lagi.

Berita terakhir dari Tenten menyebutkan bahwa ia telah berhenti bekerja dan pindah dari apartemen yang kami ketahui.

Ia mengabulkan permintaanku untuk tidak lagi saling merepotkan.

Akan tetapi, mengubah kebiasaan yang sudah kulakukan sejak sepuluh tahun lalu bukanlah hal yang gampang.

Deretan tanggal familiar yang berulang dua kali dalam setahun melintasi benakku.

Lelaki Uchiha mengamati kalender sambil menyeruput kopi, ia masih di kantor.

"Sasuke-san. Atasan kita mengajakmu untuk acara minum-minum sepulang kerja."

"Oh? Bisa kirimkan detail emailnya?"

"Oke. Ngomong-ngomong, Sasuke-san selalu banyak waktu luang sepulang kerja akhir-akhir ini."

"Oh ya?"

"Apakah kau putus dari kekasihmu?"

"..."

Sasuke sengaja tidak menjawab pertanyaan dari si rekan kerja, namun batinnya justru terbersit satu kalimat yang membuat jantungnya berdenyut perih. Sejak awal aku memang tidak memiliki kekasih...

*****

Sepulang kerja, beberapa pegawai kantoran terlihat menuju lokasi bar yang telah dibooking oleh sang manager.

Mereka semua mengenakan jaket tebal karena sedang berada dalam musim dingin.

Semua berjalan lancar sampai ketika pemilik manik kelam melayangkan pandangan pada sosok tertentu yang tengah berjalan menuju bar yang sama.

Short Story Collection SH - Alternate UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang