SH - Vampire AU

704 89 16
                                    

Prompt ini diambil dari event Hinata centric 2023.

Karena penulis gak yakin bisa mengirimkan hasil sesuai harapan panitia, jadinya dilanjut tulis di one shot collection ini aja.

*****

Hinata memutar bola matanya ke atas dan menatap malas pada lawan bicaranya. Diam-diam ia menghela napas panjang.

Lagi-lagi topik pembahasan tentang vampire yang berbahaya.

Dalam sebuah ruangan private di sebuah cafe yang tak terlalu ramai, empat orang sahabat baik sedang berdiskusi dengan serius tentang topik yang menarik.

Jika dilihat sekilas, tak ada hal aneh pada empat sekawan yang kini duduk manis mengelilingi sebuah meja bundar yang tertutupi oleh taplak berwarna putih dengan akses renda di ujung kain, sementara berbagai kudapan dan cemilan manis terhidang di atas meja berikut sebuah poci teh dan empat buah cangkir cantik.

Mereka berempat adalah anggota klub ahli spiritual tak resmi yang mendapatkan kemampuan spiritual tersebut dari garis keturunan leluhur masing-masing.

Tenten sebagai perwakilan dari penumpas vampire oriental yang mempercayai vampire merupakan setan penghisap darah yang hanya takut dengan darah anjing hitam, beras ketan putih dan jangan lupa kertas jimat berwarna kuning dengan tulisan merah yang ditempelkan di kening vampire tersebut.

Sakura sebagai keturunan dari omyoji terkenal dari keluarga Haruno tentu saja familiar dengan teknik penumpasan vampire yang disebutkan oleh Tenten karena berasal dari rumpun yang sama, walaupun dalam menjalankan misinya, Sakura lebih banyak menggunakan pedang kayu dan kertas jimat berwarna putih khas aliran Shinto.

Sementara Ino, sebagai perwakilan dari negeri barat lebih mempercayai vampire adalah makhluk penghisap darah yang tinggal di kastil dengan nuansa khas abad pertengahan, berasal dari kalangan bangsawan aristokrat dan bisa berubah menjadi kelelawar saat bulan purnama untuk berburu mangsa berupa manusia, tidak peduli lelaki maupun perempuan. Dalam buku catatan warisan keluarga Ino, disebutkan bahwa vampire tersebut takut pada simbol salib dan bawang putih.

Hinata sendiri sebenarnya sangat berharap bisa hidup normal layaknya gadis biasa pada umumnya karena ia bukan berasal dari garis keturunan pembasmi vampire.

Akan tetapi byakugan miliknya yang merupakan warisan dari leluhur klan Hyuuga membuat gadis itu memiliki "mata dewa" yang bisa melihat makhluk dari dunia lain.

Hinata beruntung bisa memilih kapan mengaktifkan kemampuan tersebut sehingga tidak selalu dihantui oleh bayangan-bayangan horor yang ia temui sepanjang perjalanan hidupnya.

Sekiranya Hinata bisa menyuarakan isi hatinya dengan lantang, ia akan mengatakan hal seperti ini :

Trust me, kau tak akan suka jika bertemu dengan makhluk tak kasat mata yang tiba-tiba muncul begitu saja di hadapanmu, entah apapun maksud dan tujuannya.

Ada yang memang serius meminta pertolongan, ada juga yang memang hanya ingin mengganggu ketenangan hidup manusia yang roda peruntungannya sedang berada di bawah. Ibarat sudah jatuh masih tertimpa tangga pula.

Apalagi penglihatan ini tak mungkin ia sampaikan dengan suara lantang ke seluruh dunia karena ia pasti dicap sebagai pengidap skizophrenia dan mungkin akan berakhir dengan dibawa ke psikiater untuk diresepkan obat anti halusinasi, atau amit-amit berakhir menjalani rehabilitasi di asylum.

Bisa dikatakan Hinata cukup beruntung karena berjodoh sekaligus dipertemukan dengan para sahabat yang bisa menerima kondisi "khusus" tersebut apa adanya, tanpa takut dihakimi karena mereka pun memiliki bakat spiritual yang serupa tapi tak sama.

Short Story Collection SH - Alternate UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang