Hatsukoi - 3

434 90 8
                                    


*****

Dulu ketika masih remaja, banyak yang berlomba-lomba ingin menjadi dewasa secepatnya.

Namun ketika telah benar-benar memasuki dunia orang dewasa dengan segala sisi gelapnya, muncul rasa jenuh dengan semua rutinitas dan aktivitas yang berulang setiap harinya. Ada kalanya kehilangan tujuan hidup dan bertanya pada diri sendiri, apa sih yang kau kejar sampai perlu sebegitunya?

Saat seperti itu tak jarang orang akan kembali merindukan masa-masa bahagia di sekolah dimana beban hidup belumlah banyak dan persahabatan tulus masih ada.

Langkah Hinata terasa berat memasuki gedung hotel, ia diminta menjadi perwakilan dari keluarga Hyuuga karena ayah dan ibu Hinata akan menghadiri pernikahan dari kerabat lain di hari yang sama.

Gadis Hyuuga itu memakai dress selutut berwarna lavender polos serta rambut indigo panjangnya dibiarkan tergerai, tidak terlalu menonjolkan asset yang ia miliki namun membuatnya terlihat manis dan menawan.

Sepertinya hari ini adalah hari baik untuk pernikahan, terlihat dari hampir semua ruangan dalam gedung terisi oleh keluarga dan teman berbagai pasangan yang berbeda.

Hinata baru saja selesai mengisi buku tamu, ketika ada sosok pria asing yang menyeletuk, "kau teman dari pihak pengantin yang mana?"

"A-ano.. dari pengantin pria.."

"Sepertinya kau datang sendirian ke acara ini? Bagaimana kalau kita saling mengenal lebih jauh di kafe sekitar hotel?"

Hinata benar-benar kewalahan menghadapi celotehan dari pria asing yang tiba-tiba saja sok kenal sok dekat.

Tiba-tiba saja sebelah tangan merangkul bahu Hinata dari belakang dan suara bariton familiar berucap, "gadis ini datang bersamaku."

"Oh maaf, ternyata kau sudah ada yang punya." Pria asing itu terlihat menunduk malu sembari meminta maaf dan berjalan menjauh.

"Sa-sasuke-kun?"

Tepat dimana Hinata menoleh kepada si surai raven, Sasuke langsung melepaskan tangannya dari bahu Hinata dan berdehem pelan.

Lelaki Uchiha itu terlihat gagah memakai jas hitam formal, tapi kenapa orang yang seharusnya menjadi pengantin pria malah berjalan-jalan keluar ruangan di saat seperti sekarang?

Dengan segenap keberanian, Hinata menundukkan kepala, "Selamat atas pernikahannya."

"..."

Ada jeda cukup lama di antara mereka berdua, sebelum akhirnya Sasuke mengucapkan, "Terima kasih, nanti kusampaikan pada sepupuku."

"..."

Lagi-lagi mereka berdua terdiam.

"Se-sepupu?"

"Iya, sepupu. Ayahmu melihat dan bertemu langsung dengan sepupuku kok ketika aku menyerahkan undangan. Malah beliau sempat  mengatakan semoga kau bisa segera menyusul (menikah) tahun ini."

Lah, kenapa Tou-sama malah mengatakan hal seperti itu?

Sasuke mengamati perubahan raut wajah Hinata yang sepertinya kebingungan, sehingga ia berinisiatif membawa Hinata menuju taman hotel dimana tak terlalu banyak orang berlalu lalang dan terdapat sebuah bangku untuk duduk sehingga mereka bisa berbicara dengan leluasa.

"Aku sempat melihatmu dan seorang wanita yang kupikir pacarmu menaiki taxi ketika aku baru saja keluar dari stasiun kereta."

"Ya, sepupuku baru pulang dari Jerman bersama suaminya, acara hari ini sebenarnya hanya resepsi saja."

Short Story Collection SH - Alternate UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang