*****
Dimensi Tsukuyomi, keesokan harinya.
Charasuke benar-benar menepati janji menemani Hinata berkeliling Konoha. Mereka sempat mengunjungi perpustakaan, pasar dan tentu saja distrik Uchiha.
Hinata hanya terdiam melihat ada begitu banyak orang yang memakai lambang kipas merah bergagang putih berseliweran di jalan, terlihat harmonis membaur bersama penduduk lain. Tidak ada sikap arogan, semua terlihat sangat wajar seakan klan mereka sangat ramah dan disukai oleh klan lain.
Kalau saja Sasuke-kun melihat ini, apa yang terlintas dalam pikirannya?
Diam-diam Hinata membatin.
Eh? Kenapa tiba-tiba aku teringat pada Sasuke-kun? Sementara ada Sasuke lain disini.
Perhatian Hinata teralihkan pada sosok Charasuke yang sedang dikerumuni banyak wanita. Entah apa yang dibahas oleh pemuda Uchiha itu, para wanita tersebut sama sekali tidak mengganggu Hinata.
Hinata menatap kagum bagaimana belasan tangkai bunga mawar merah yang tiba-tiba muncul entah dari mana berpindah tangan dengan cepat, dan kerumunan wanita bubar seiring waktu.
"Maaf, aku harus melayani para fansku."
Charasuke berucap santai memamerkan senyum genit terbaiknya.
Lagi-lagi, Hinata tertawa kecil melihat tingkah Charasuke. Seumur-umur ia mengenal seorang Uchiha, rasanya tak mungkin orang itu akan tersenyum selebar ini.
"Hei, bagaimana kalau kau menjadi pacarku saja? Dan aku bisa memanggilmu Koneko-chan."
Tangan Charasuke terangkat hendak mengusap dagu Hinata, dan saat itu pula self defense mechanism Hinata teraktifkan.
Urat-urat chakra bermunculan di sisi wajah, dan tangan kanan sang dara otomatis menepis tangan si Uchiha sebelum pemuda itu sempat menyentuhnya.
Kejadian sepersekian detik itu membuat Charasuke terpental dengan mudah, menabrak tembok terdekat dan mengembalikan kesadaran Hinata pada realita.
Uchiha Sasuke dalam dunia ini sangat lemah.
"A-ano... maaf, aku tak sengaja..."
Biasanya dalam situasi normal, ia pasti dibentak dengan keras atau minimal mendapat death glare dari pemilik surai raven.
Namun Charasuke malah menanggapinya dengan sangat antusias, "Nah, itu reaksi Hinata setiap kali aku menggodanya, bagaimana? Ingatanmu sudah sedikit membaik, kan?"
Hinata hanya menggeleng sembari membatin, apa jadinya Uchiha yang satu ini jika dikirim menjalani misi ke luar desa, apalagi ikut dalam perang shinobi?
Akan tetapi, Hinata sangat berterima kasih dengan sikap Charasuke yang bersahabat, setidaknya ia menjalani hari ini lebih baik daripada hari sebelumnya di dunia antah berantah ini.
Mungkin lain kali ia bisa mengunjungi perpustakaan sendirian dan mencari petunjuk dari sana.
*****
*****
Dimensi pertama.
Ucapan Naruto masih terngiang di dalam kepala.
Jika mengingat ekspresi kedua rekan setim, Sasuke bisa merasakan tekanan mental yang begitu berat jika ia terlalu lama berada di dimensi tersebut.
Sebisa mungkin, ia harus menjaga jarak dan tidak memiliki ikatan apapun dengan siapapun dalam dunia itu.
Dua orang Sasuke dalam satu dimensi yang sama jelas akan menimbulkan kerancuan, distorsi dan ia tak ingin mengambil resiko berlebih dengan efek domino yang ditimbulkan pertemuan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story Collection SH - Alternate Universe
ContoJidai wo Koeru Renketsu to Omoi. Kumpulan kisah pairing Hinata dalam berbagai tema dan zaman - mostly AU. Mind to RnR? Disclaimer : Semua karakter Naruto milik Masashi Kishimoto-sensei. rank tertinggi : #1 di shortstorycollection # 14 di SasuHina #...