ONE

2.5K 322 2
                                    

Selamat membaca~
Semoga pada suka (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)


Gemuruh petir dan langit yg menggelap, menyusul rintik hujan yg turun membasahi bumi membuat Eita menghentikan permainan gitarnya dan berjalan ke arah jendela. Ia menghela nafas lelah.

"Hujan begini pasti mereka bakal menampakan diri lagi. Membuatku makin lelah saja" gumamnya. Mereka yg dimaksud Eita adalah makhluk tak kasat mata, ya Eita punya kemampuan untuk bisa melihat yg orang lain tidak bisa melihatnya. Di satu sisi Eita merasa kemampuannya begitu membebaninya, di sisi lain dengan kemampuannya ia berharap dapat melihat arwah ibunya yg telah tiada. Eita merindukan ibunya.

Suara teriakan mengalihkan Eita dr lamunannya. Dia melihat ke berbagai arah dr jendelanya, dicarinya asal suara teriakan itu. Dan dia melihatnya, kedua adik bungsunya yg berusia 10 dan 12 tahun beserta para pengasuh sedang berdiri di dekat sungai yg berada di belakang mansion keluarga Kita dalam keadaan basah kuyup karena hujan. Suara mereka tidak terdengar terlalu jelas, namun dr situasi yg dia lihat, para nanny dan adiknya yg berumur 12 tahun, Koutaro sedang berusaha membujuk adik perempuan satu-satunya, (Name) untuk menjauh dr sungai yg dalam dan airnya cukup deras tersebut. Perasaan Eita memburuk, dia merasa akan terjadi sesuatu yg buruk. Dan yg tidak dia ketahui, di lain tempat Ayah beserta kedua saudaranya yg lain juga sedang merasakan hal yg sama.

Samar-samar ia mendengar teriakan (Name).

"MEMANGNYA APA PEDULI KALIAN. KALIAN TIDAK PERNAH MENYAYANGIKU, BAHKAN UNTUK SEKEDAR MENYEBUT NAMAKU PUN TIDAK PERNAH. MEMANGNYA APA SALAHKU??? KARENA IBU MATI SAAT AKU LAHIR, MEMANGNYA ITU SALAHKU??? BAHKAN AKU TIDAK PERNAH MINTA UNTUK DILAHIRKAN"

'deg'

Seketika Eita tertegun, kilasan perbuatan buruk yg sudah ia lakukan pada (Name) berputar di kepalanya. Sesaat ia melihat arwah ibunya yg terlihat transparan dengan ekspresi marah bersamaan dengan (Name) yg menjatuhkan dirinya ke sungai dan terbawa arus deras. Koutaro yg ingin memyusul melompat menolong adiknya ditahan oleh para pengasuh. Eita terduduk dan menangis tanpa suara.

"Apa yg sudah kulakukan? " batinnya dengan perasaan penuh penyesalan.

Too Late [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang