Sixteen

1.1K 146 6
                                    

Happy Reading

Setelah reuni yang penuh dengan suara tangisan kemarin tak lantas membuat (Name) memaafkan dan mau kembali kerumah. Tidak semudah itu tentunya menghapus semua masa lalu yang dialaminya hanya dengan kata maaf. Setelah tangisnya mereda dengan kalimat yang tidak terlalu jelas karena masih sesenggukan (Name) meminta pulang pada Koutaro, yang anehnya Koutaro bisa mengerti kalimat (Name) dengan baik. Koutaro, (Name) dan tentu saja teman-teman mereka kemudian pergi tanpa berkata sepatah kata pun pada ketiga bersaudara Kita. Di perjalanan pulang, Koutaro menjelaskan situasi yang baru saja mereka alami pada Yaku, Suna, dan kembar Miya.

Karena kondisi (Name) yang berantakan, Koutaro tidak membawa gadis itu pulang kerumah keluarga Sakusa, namun ke apartemen miliknya. Semua karena Kuroo yang mengatakan bahwa Sakusa Kiyoomi yang sedang murka adalah hal paling berbahaya di dunia bahkan melebihi marahnya ibu Kuroo yang terkenal galak.

Hari ini (Name) berangkat bersama Koutaro tentu saja. Untungnya bengkak dimatanya sudah pulih dengan cepat, kalau tidak ia pasti makin menjadi pusat perhatian di sekolah. Berjalan bersama sang kakak saja sudah menjadi pusat perhatian bonus tatapan iri dengki dari para gadis. Untungnya dia berhasil menghindari Koutaro yang berniat menggenggam tangannya sepanjang jalan, kalau tidak dia pasti sudah masuk daftar gadis yang akan jadi bahan bullyan para fans Koutaro yang barbar.

Selama jam pelajaran berlangsung menjadi saat yang berat bagi (Name), karena tatapan intens yang berasal dari Osamu di belakangnya, dan tidak lupa aura mencekam yang seolah keluar dari tubuh Suna. Jujur, saat ini ia menyesali pilihannya yg memilih tempat duduk diapit oleh kedua pria tersebut.

Jam istirahat, (Name) berencana kabur dan menghindari Osamu dan Suna, namun terlambat, mereka lebih cepat menarik kedua tangan (Name) dan disusul oleh Atsumu yang berpapasan dengan mereka saat ketiganya melewati ruang kelas yang Atsumu tempati. Jadilah mereka berempat menuju ke rooftop dimana sudah ada Kuroo yang menunggu kedatangan mereka. Keringat dingin membasahi tubuh (Name) yang sedang duduk bersimpuh berhadapan dengan keempat orang yang sedang ia hindari. Apalagi keempatnya menatapnya seolah tatapan mereka bisa membolongi tubuhnya.

"Kenapa kau menghindari kami? " tanya Kuroo dengan penekanan di setiap katanya. (Name) mengalihkan pandangannya kearah lain, asalkan tidak bersitatap dengan keempat pria tersebut. Dan dia tidak menjawab dan hanya mengulum bibir bawahnya.

"Kenapa kau menghindari kami, (Name)? "
Kali ini Osamu yang bertanya dengan lembut. (Name) akhirnya menoleh dan melihat mata keempat pria di hadapannya.

"Maaf" bukannya memberi jawaban, (Name) justru meminta maaf lalu menunduk.

"Tidak, jangan meminta maaf. Kurasa kamilah yang harus meminta maaf padamu. Kami sudah lancang karena melakukan kontak fisik secara berlebihan tanpa memikirkan perasaanmu" kata Osamu yang di setujui oleh ketiga orang lainnya.

"KAMI MINTA MAAF" ucap keempatnya serempak.

"Mulai sekarang kami akan lebih menjaga batasan dan tidak berlebihan lagi" ucap Suna.

(Name) nampak berfikir, "Kalian janji? " tanyanya menuntut kepastian.

Keempatnya mengangguk dan serempak menjawab. "KAMI JANJI"

"Tapi (Name), aku serius soal yang kukatakan waktu di pantai. Jadi biarkan aku mendekatimu dan menunjukan kesungguhanku" ucap Kuroo.

Suna, Osamu dan Atsumu melotot karena terkejut pada Kuroo.

"Senpai sudah menyatakan perasaan pada (Name)?" tanya Atsumu yang dijawab dengan anggukan dan senyum miring dari Kuroo.

"Kami takkan kalah, kali ini ayo bersaing dengan sehat" ucap Osamu disetujui oleh Suna dan Atsumu.

"Baiklah aku terima tantangan kalian" ucap Kuroo.

"(Name) biarkan kami mendekatimu juga" ucap Atsumu.

(Name) hanya merespon dengan tawa canggung.

To be continued~

Kalo ada yang penasaran kenapa mereka masing-masing tau kalau mereka saling melakukan skinship berlebih alias ciuman sama mbak (name), itu karena mereka sadar kalo sama-sama lagi dihindarin. Jadi mereka kek diskusi gitu dan bikin rencana geret mbak (name) buat disidang

Dan kita kasih santai dulu sebelum badai

Too Late [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang