Happy Reading~
o(〃^▽^〃)oUjian telah selesai dilaksanakan, hasilnya pun dibagikan. Hari ini adalah hari keberangkatan ke tempat training camp, namun ada dua orang yg tidak ikut karena harus menyelesaikan remidi mereka. Dua orang itu adalah Miya Atsumu dan (Name).
Di dalam bus, Suna dan Osamu nampak lesu walaupun sebenarnya wajah mereka berdua tetap datar seperti biasa, namun mereka berkali-kali menghela nafas.
"Kalian berdua seperti kakek-kakek yg sudah tak punya semangat hidup" ejek Yaku. Suna dan Osamu kompak menghela nafas, kali ini lebih keras, dan mengabaikan Yaku yg tentu saja membuatnya sangat marah dan hampir mengamuk namun ditahan oleh Ushijima yg duduk disampingnya.
"HEY HEY HEY, KALIAN BERDUA SEMANGAT DONG, (NAME)-CHAN DAN TSUMU-TSUMU PASTI BERHASIL DAN MENYUSUL KITA NANTI" ucap Koutaro yg lebih tepat disebut teriakan, sambil menepuk punggung Suna dan Osamu yg duduk di depannya dengan keras sampai keduanya terdorong ke depan dan dahi keduanya menubruk bangku di depan mereka.
Suna dan Osamu menunjukan ekspresi kesal, terlihat jelas urat berbentuk perempatan di wajah keduanya. Sementara Koutaro nyalinya menciut seketika.
"Maaf" ucapnya lirih sambil menunjukan wajah memelas.
Suna dan Osamu menghela nafas, lagi.
Sementara Atsumu dan (Name) sedang berjuang keras memeras otak mereka yg tak seberapa pintar. Mereka terus mengisi jawaban dengan serius. Nomor demi nomor telah terisi. Dan kini keduanya berdiri di koridor berdampingan menunggu hasil dari kerja keras mereka berdua dengan gugup. Saking gugupnya mereka bahkan tak sanggup mengeluarkan sepatah katapun, sejak tadi mereka berdua hanya diam.
Suara pintu geser dibuka, guru pengawas ujian remidi mereka berdua keluar membawa kertas ujian yg berisi nilai mereka.
"Miya Atsumu dan Sakusa (Name)"
Atsumu dan (Name) menelan ludah. Sang guru tersenyum.
"Selamat nilai kalian lulus"
Atsumu dan (Name) saling pandang dan tersenyum, saking bahagianya mereka tak sadar sudah berpelukan erat. Hingga sang guru berdehem keras, mereka berdua baru sadar lantas buru-buru melepas pelukan.
"TERIMAKASIH SENSEI" teriak keduanya kompak sambil membungkukkan badan kemudian berlari membawa tas mereka yg cukup besar, ralat, hanya Atsumu yg membawa tas milik keduanya. Takut (Name) pingsan karena tasnya lumayan berat. Namun, belum sempat mereka berdua keluar dari gedung sekolah, hujan deras mengguyur di sertai petir. Lebih sialnya lagi, petir adalah salah satu hal yg (Name) takuti. Panik, itulah yg sekarang (Name) rasakan. Tubuhnya gemetar dan dia mulai kesulitan bernafas, sebelum perlahan tubuhnya merosot, Atsumu menahan tubuh (Name) dengan memegangi kedua sisi lengannya. Atsumu sangat khawatir melihat kondisi (Name), dia bingung bagaimana caranya membuat gadis yg ia sukai itu tenang kembali. Akhirnya dengan sedikit nekat dia memeluk (Name) kemudian menempelkan bibirnya ke bibir sang gadis. Kurang ajar memang, namun caranya terbukti berhasil membuat (Name) bernafas normal kembali. Setelah (Name) tenang, dia menjauhkan wajahnya kembali dan mengeratkan pelukannya juga menenggelamkan wajah (Name) di dada bidangnya. (Name) dapat mendengarkan suara detak jantung Atsumu yg tak beraturan dengan jelas, bergema dengan suara detak jantungnya sendiri. Meski suara petir masih bersahuran, (Name) tak lagi mendengarnya, justru yg ia rasakan adalah keheningan yg membuatnya nyaman.
To be continued~
Unlock
Male Lead Candidate Complete:
1. Kuroo Tetsurou
2. Suna Rintarou
3. Miya Osamu
4. Miya AtsumuAda yg mau nebak kira-kira siapa yg bakal jadi true ml?
(˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)
Daftar mlnya jamet semua, hobi banget nyosor
Wkwkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Late [END]
Fanfiction[Name] , putri bungsu sekaligus satu-satunya dari 5 bersaudara bermarga Kita harus menanggung kebencian dr ayah dan ke 4 kakaknya karena mereka mengganggap gadis kecil itu merupakan penyebab nyonya Kita meninggal. Sampai akhirnya gadis yg seharusny...