Too Late [END]

Nineteen

Hallo apa kabar~
Apakah ada yang menantikan kelanjutannya?
_(:3 」∠)_
Maaf karena updatenya lama ya~

Keluarga Kita sedang berkumpul dalam formasi lengkap. Benar, termasuk (Name), walaupun harus dipaksa oleh Shinsuke bahkan sampai memohon pada adik perempuannya tersebut. Juga sang ayah yg mulai pulih dari kondisi mentalnya, bermula dari seminggu setelah pertemuan di kantor Shinsuke, Shinsuke mempertemukan (Name) dan ayah mereka. Sang ayah yg melihat putrinya telah tumbuh dewasa yang mirip mendiang istri tercinta ditambah sosok sang istri itu sendiri yg tentu saja hanya bisa dilihat olehnya dan Eita. Ya, kemampuan Eita merupakan warisan dari sang ayah. Sang ayah awalnya menangis keras hingga berniat merengkuh sang putri, namun akhirnya terjatuh dari ranjang karena kondisi tubuhnya yang lemah, dan berakhir (Name) yang menghampiri ayahnya dan memeluknya.

Kini sang kondisi sang ayah mulai membaik meskipun masih membutuhkan bantuan kursi roda. Mereka sedang bersantai di ruang keluarga sambil membahas kelanjutan rencana lamaran Eita dan Kiyoko.

"Aku bosan, boleh menyalakan tv tidak? " celoteh (Name) memecah lamunan keluarganya.

"Tentu" ucap Shinsuke sambil tersenyum.

(Name) mengangguk kemudian menyalakan tv. Dia menonton channel yg  menayangkan acara komedi. Namun, tak lama tayangannya berubah menjadi berita.

"Hot news, foto-foto dan video skandal vokalis band rock Kita Eita yang masuk dan keluar dari love hotel bersama beberapa gadis tersebar luas di internet. Dari foto maupun video terlihat jelas bahwa dia selalu bersama gadis yg berbeda"

Eita meraih remot dari tangan (Name) yang masih terdiam karena shock, mematikan tv kemudian melemparnya ke tembok hingga remotnya menjadi hancur. Hal itu sontak membuat (Name) ketakutan dan berlari menghampiri Koutaro lalu bersembunyi di pelukan kakaknya itu.

Aura tak mencekam menguar dari Shinsuke.

"Koutaro, Koushi, bawa (Name) dan ayah keluar"

Ucapan singkat dan penuh tekanan dari Shinsuke langsung dituruti oleh Koutaro dan Koushi.
Belum lama mereka berempat keluar, suara bedebum keras disertai oleh teriakan Shinsuke serta Eita terdengar. Membuat (Name) ketakutan, juga sang ayah yang memijit kepalanya pelan menahan pusing.