EPILOG PART 1

821 91 11
                                    

Kiyoko's point of views:

Aku terdiam melihat berita yang disiarkan ditelevisi. Berita yang menayangkan kebakaran besar yg menghanguskan mansion keluarga Kita. Seluruh anggota keluarga Kita semuanya mati terbakar, para polisi masih menyelidiki kemungkinan penyebab kebakaran. Namun kurasa aku tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ingatanku melayang mengingat pertemuan pertamaku dengan gadis itu, gadis yang memiliki paras hampir serupa dengan tunanganku. Bukan pertemuan bertiga bersama dengan tunanganku, Eita namun 1 bulan sebelumnya.

"Hai kak kiyoko, kurasa kau tahu siapa aku hanya melihat dari wajahku kan" ucap gadis itu sambil tersenyum manis. Dan ya seperti katanya aku bisa menebak siapa dia hanya melihat dari parasnya.

"Kita (Name)?"

Seperti dugaanku dia mengangguk senang.

"Syukurlah jadi aku tidak perlu basa-basi lagi" ucapnya kemudian tersenyum miring yang membuatku sedikit takut.

"Jangan takut kak, aku menemuimu justru untuk membantumu. Aku akan melepaskanmu dari jeratan kakakku, Eita"
Ucapannya membuat jantungku berpacu, gadis ini bisa membantuku lepas dari belenggu Eita.
'Benarkah?' tanyaku dalam hati sedikit meragukannya. Namun aku melihat sedikit harapan darinya. Karena selama ini sebenarnya aku sama sekali tidak mencintai Eita. Pria itu begitu terobsesi padaku dan mengancamku menggunakan ayahku yang hanya pegawai rendahan di perusahaan keluarganya dan ibuku yg sakit-sakitan. Aku terpaksa setuju dan bertahan menjalani hubungan dengannya sampai kami bertunangan dan dia memaksaku mengandung anaknya.

Bahkan setelah semua hal itu, dia tidur dengan banyak gadis di belakangku. Pria itu, aku begitu membencinya. Namun aku tidak memiliki kekuatan untuk melawannya. Aku kembali melihat ke arah gadis yang lebih muda dariku ini.

"Tolong aku, akan kulakukan apapun sebagai bayarannya" ucapku memberanikan diri untuk mempertaruhkan nasibku padanya.

Namun, gadis itu tersenyum dengan tatapan lembut padaku.
"Aku tidak menginginkan bayaran apapun dari kakak. Aku hanya membutuhkan persetujuan kakak saja dan akan kulakukan apapun yang kubisa, tugas kakak hanya satu, berpura-pura tidak pernah bertemu denganku" ucapannya membuatku menangis karena terharu dan memberiku kekuatan untuk kembali berharap.

Aku kembali menatap televisi yang masih menyiarkan berita yang sama sampai suara ketukan pintu mengalihkan perhatianku, aku mematikan televisi kemudian bergegas melihat orang di balik pintu lewat jendela kecil disamping pintu, kulihat seorang pemuda yang lebih muda dariku dengan rambut blonde dan sedikit warna kehitaman yang kelihatannya warna blonde itu hanyalah cat dan hitam adalah warna asli miliknya. Aku memutuskan membukakan pintu untuknya.

"Siapa? " tanyaku.

"Kozume Kenma, sepupu (Name). Ada wasiat darinya yang harus kusampaikan padamu" ucapnya memperkenalkan diri dan mengatakan maksud kedatangannya. Akhirnya aku mempersilahkannya masuk.

Setelah menyuruhnya duduk, aku berniat membuatkan minuman namun ia menolak dan menyuruhku untuk langsung duduk saja, aku menuruti permintaannya.

Pria bernama Kenma itu menyodorkan sebuah map dokumen padaku.

"Apa ini?" tanyaku sebelum menerima dokumen tersebut.

"Seperti kataku sebelumnya, aku kemari menyampaikan wasiat (Name). Dokumen tersebut adalah dokumen kepemilikan saham perusahaan kami, BouncingBall. 50% saham perusahaan milikku dan sisanya milik (Name) diserahkan padamu, lebih tepatnya pada anak di kandunganmu sebagai ahli warisnya. Ini salah satu rencana (Name), mungkin kau sudah bisa menebaknya karena kau cukup pintar. Perusahaan keluarga Kita yang hancur, kami yang melakukannya dan mengalihkan sahamnya pada perusahaan kami berdua" ucap Kenma.

"Dan satu lagi pesan terakhir (Name). Dia ingin mengatakan ini padamu. "Kau bebas".Hanya itu yang ingin kukatakan, aku pergi" ucapnya kemudian beranjak pergi meninggalkan rumahku.

Aku menangis tersedu-sedu memeluk dokumen tersebut. Dalam hati aku berkali-kali mengucapkan terima kasih pada (Name). Dia bukan hanya membebaskanku dari Eita, namun dia memberiku lebih banyak dari yang kubutuhkan.

4 bulan setelah hari itu, aku melahirkan. Bayi perempuanku memiliki rambut hitam sepertiku dan mata emas serta paras milik Eita, aku melihat sosok (Name) yang terakhir kulihat pada bayiku. Aku memutuskan menamainya (Name) nama yang sama seperti penolongku. Shimizu (Name), kuharap kau tumbuh sehat dan bahagia meski hanya memiliki seorang ibu tanpa seorang ayah sekalipun.

Prolog part 1 Tamat~

Hehe~ ga sedikit yang mengira kiyoko itu mencurigakan. Tapi kiyoko ini innocent kok, gak ngapa ngapain. Yang senyum mencurigakan waktu Eita-Kiyoko-(Name) ketemu itu sang mc alias (Name) sendiri 🗿🗿🗿

Too Late [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang