SIX

1.6K 238 0
                                    

Happy Reading~


Hari ini, (Name) bangun dan berangkat ke sekolah lebih pagi dibanding hari-hari sebelumnya. Dan juga kali ini dan seterusnya dia tidak akan diantar atau dijemput lagi oleh Kiyoomi, sekarang dia berangkat dan pulang bersama tetangganya Kuroo Tetsuro. Semalaman dia ada di rumah Kuroo, dikamarnya lebih tepatnya, untuk menyerahkan formulir dan untuk mendengar penjelasan tentang tugasnya sebagai manager. Keluarga Kuroo sudah menganggap (Name) sebagai putri mereka sendiri, karena itulah (Name) leluasa keluar masuk ke kamar Kuroo, bahkan dengan cara paling barbar sekalipun, melompat lewat balkon contohnya. Kamar dan balkon kamar keduanya bersebrangan dan hanya berjarak 10cm saja, karenanya baik (Name) maupun Kuroo tidak takut untuk menyebrang. Walaupun Kuroo tidak sesering (Name), bagaimanapun dia punya harga diri sebagai seorang laki-laki yg menghargai (Name) sebagai perempuan.

(Name) dan Kuroo berjalan berdampingan, sambil sesekali Kuroo menggoda (Name), yg berakhir dengan beberapa pukulan di lengannya oleh sang gadis yg lumayan menyakitkan. Di tengah perjalanan mereka berdua bertemu dengan Yaku Morisuke, teman sekelas Kuroo dan Koutaro sekaligus anggota inti tim voli sekolah mereka. Posisinya sebagai libero. Mereka bertiga berjalan bersama dengan diselingi perdebatan antara Kuroo dan Yaku, sementara (Name) hanya berjalan dalam diam sambil menghela nafas.

Sesampainya di sekolah, (Name) mengganti seragamnya dengan kaos hitam dan celana training berwarna merah juga dengan jaket jersey tim voli berwarna merah yg dia ikatkan di pinggangnya. (Yaps, mirip punya nekoma atau inarizaki). Lalu ia masuk ke dalam gym dan menghampiri Kuroo dan pelatih tim, Washijo-sensei. Kemudian Washijo-sensei meminta seluruh anggota tim voli berkumpul.

"Kita kedatangan anggota baru, mulai hari ini dia akan bertugas sebagai manager tim ini" kata Washijo-sensei.

(Name) yg berdiri di sebelah Washijo-sensei maju selangkah dan melihat wajah seluruh anggota, Kuroo sudah memberikan data seluruh anggota tim jadi dia sudah tahu wajah, nama sekaligus kemampuan mereka.

"Perkenalkan, namaku Sakusa (Name) dari kelas 1A. Mohon bantuannya mulai dari sekarang" ucap (Name) dengan suara keras kemudian membungkuk hormat pada anggota tim voli.

"Mohon bantuannya juga" ucap mereka serempak.

"Baiklah mari mulai latihan paginya" ucap Washijo-sensei.

Seluruh anggota tim voli mulai berlatih, tenang, mereka sudah pemanasan kok. Sementara itu (Name) mulai mengerjakan tugasnya sebagai manager, menyiapkan handuk, mengisi botol air minum, dan sekarang dia sedang mencatat pengamatannya selama latihan berlangsung. Beberapa kali (Name) dibuat terkagum oleh kemampuan anggota tim inti. Hybrid serve dan perfect tos milik Atsumu, serangan combo cepatnya bersama Osamu, Blok luar biasa dr Kuroo dan Suna, tak lupa kelenturan badan Suna yg hebat sampai melakukan pukulan miring yg jujur saja membuat (Name) merasa encok di pinggangnya, lalu ada smash super kuat milik Ushijima Wakatoshi dari kelas 3C dan receive milik Yaku, lalu yg terakhir adalah pukulan menyamping milik Kita Koutaro yg membuat (Name) merasa ngilu di lengannya. Tidak perlu menjelaskan tentang para npc kan?

Sebenarnya ada satu hal yg membuat (Name) penasaran, yaitu keberadaan Akaashi Keiji yg duduk bersandar di pinggir lapangan di belakangnya sambil mencorat-coret sketchbook di pangkuannya, karena setahunya dia bukanlah anggota tim voli. Namun dia menahan diri untuk tidak bertanya apalagi ditengah latihan.

Setelah latihan selesai, (Name) membagikan handuk pada seluruh anggota dibantu oleh Akaashi yg membagikan botol minum.

Saat sedang memberikan handuk pada Ushijima, tubuh kecil (Name) agak terdorong ke depan dan hampir menubruk Ushijima jikalau pelaku yg menubruknya tidak memeluknya dari belakang. (Name) menoleh pada pelakunya. Seketika detak jantungnya berpacu berkali lipat lebih cepat ketika tahu siapa pelakunya, Kita Koutaro. Orang yg paling ingin dia hindari. Sementara itu, Koutaro malah cengar-cengir sambil mengeratkan pelukan pada (Name). Anggota tim yg lain (-Ushijima) sudah melotot pada Koutaro sambil mengeluarkan aura hitam.

"Tubuh (Name)-chan enak dipeluk ya, persis seperti adikku" ucap Koutaro yg membuat (Name) harus menggigit bibir menahan air mata yg mendesak keluar.

Kuroo menarik Koutaro dan memisahkannya dari (Name), kemudian menyembunyikan tubuh (Name) dibelakang tubuhnya.

"Koutaro-san jangan langsung memeluk seorang gadis tanpa ijin, itu tidak sopan dan kau membuatnya takut" ucap Akaashi.

Koutaro terlihat murung setelah diomeli Akaashi, surai abu-abu hitamnya turun.

"Minta maaf pada Sakusa-san" ucap Akaashi lagi.

Koutaro menurut dan menoleh pada (Name) yg mengintip dr balik punggung Kuroo.

"(Name) -chan maafkan aku sudah membuatmu takut. Aku tidak bermaksud begitu" ucap Koutaro sambil menunduk, kemudian jongkok, pundung.

(Name) keluar dari balik punggung Kuroo dengan ragu-ragu, namun dia memantapkan hatinya dan mengulurkan tangan lalu mengusap lembut kepala Koutaro. Membuat sang pria bongsor (besar) tersebut mengangkat wajahnya menatap (Name) yg sedang tersenyum lembut padanya.

"Tidak apa-apa kok, aku hanya terkejut. Jangan diulangi lagi ya. Kou-niichan" ucap (Name) masih sambil tersenyum.

Perlakuan (Name) membuat seluruh anggota tim voli merasa iri dengki pada Koutaro. Sementara Koutaro justru bengong. Kilasan masa lalunya dengan sang adik satu-satunya di masa kecil mulai bermunculan di kepalanya.

Terlihat gadis kecil berambut abu-abu dan bermata emas, yg bahkan belum genap satu tahun merangkak menghampiri Koutaro kecil yg sedang menangis di sudut kamar. Tangan mungilnya terulur dan mengusap-usap kepala sang kakak yg berusia terpaut dua tahun darinya. Koutaro kecil menghentikan tangisannya karena usapan dari tangan mungil sang adik membuatnya tenang dan nyaman.

To be continued~

Kalau suka cerita ini kasih vote ya~
Kalau ada saran boleh banget komennya


Too Late [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang