Five

1.6K 232 4
                                    

Happy Reading~
(≧∇≦)/

"Aku mau jadi manager" ujar (Name) pada Suna dan Osamu. Kedua laki-laki itu saling pandang kemudian mengangguk dan tersenyum.

"Tapi bagaimana caranya? " tanya (Name). Terlihat jelas raut wajah bingungnya.

"Kan tinggal mendaftar ke kapten tim voli saja" sahut Suna. "Kamu tidak tahu hal dasar begitu? Memangnya waktu SMP kamu tidak ikut kegiatan klub? " lanjutnya. (Name) menggeleng.

"Aku sebelumnya pakai homeschooling, ini pertama kalinya aku masuk sekolah biasa" kata (Name).

"Pantas saja" sahut Osamu.

"Kalau begitu, istirahat nanti kuantar menemui kapten" kata Suna.

(Name) mengangguk, "Terima kasih"

"Aku ikut" kata Osamu.

Skip time~

Saat jam istirahat, (Name), Osamu, Suna dan Atsumu mendatangi lantai 4 yg berisi jajaran ruang kelas 3, dan berhenti di depan ruang kelas 3A. Kenapa Atsumu bisa ikut bersama mereka, tentu saja karena dimana ada Osamu disana ada Atsumu. Walaupun mereka selalu bertengkar tapi mereka tetap anak kembar yg tak terpisahkan, yah kecuali oleh ruang kelas.

(Name) menatap ragu pintu ruang kelas di depannya.

'Perasaanku tidak enak' batinnya.

Belum sempat tangan (Name) meraih gagang pintu, sudah ada tangan Atsumu yg mendahului dengan tidak berperikepintuan dia membuka pintu geser itu dengan seluruh tenaga dalamnya, uhuk, maksudnya seluruh tenaganya sampai berbunyi benturan yg keras dan mengagetkan seluruh penghuni ruang kelas.

"HEY HEY HEYYYY, TSUMU-TSUMU BUKA PINTUNYA TIDAK SANTAI SEKALI" terdengar suara teriakan yg familiar.

"Kita-san berisik" sahut Atsumu. Laki-laki berambut abu-abu campur hitam seperti burung hantu yg bernama Kita Koutaro pun seketika pundung di pojokan kelas, bahkan rambutnya yg tegak ke atas menjadi turun.

(Name) terdiam melihat kelakuan Koutaro. Ada sedikit rasa rindu yg dirasakannya, namun lebih banyak adalah rasa benci dan takut. Bahkan tangannya gemetar, sampai dia harus menyembunyikannya di belakang tubuhnya.

"Oya? Ada apa kalian ramai-ramai kemari? " tanya seorang pria bersurai hitam dengan model rambut menutupi sebelah matanya. Kehadirannya seketika membuat perasaan (Name) sedikit membaik, tangannya berhenti gemetar.

"Kami mau mengantar teman kami yg mau mendaftar jadi manager Kuroo-san" jawab Osamu. Kenapa Osamu yg menjawab? Karena Suna terlalu malas sedangkan Atsumu sedang diceramahi oleh seorang senpai yg bernama Akaashi Keiji karena membuat Koutaro pundung. Tentu saja (Name) mengenalnya, tidak dekat, hanya sekadar tahu nama saja. Apalagi Akaashi adalah temannya Koutaro sejak dari orok (dari lahir).

"Oya oya, (Name)-chan akhirnya mau jadi manager juga. Padahal sebelum masuk sekolah sudah kuajak tapi malah menolak" kata-kata Kuroo seketika membuat semua orang yg ada di kelas menoleh dan memperhatikan Kuroo dan (Name) bergantian, bahkan Koutaro yg tadi pundung langsung bangkit dan menghampiri mereka.

"BRO KAU KENAL (NAME) -CHAN? " Koutaro bertanya dengan penuh semangat seperti mau berperang, bahkan saking semangatnya bahu Kuroo dia guncangkan sekuat tenaga membuat Kuroo menjadi pusing.

"Kalem bro, bukan cuma saling kenal, (Name) -chan itu tunanganku loh" kata Kuroo dengan senyum miring.

"HEEEEEEEEE" teriak Koutaro, Atsumu, Osamu bahkan Suna dan Akaashi.

(Name) menendang betis Kuroo dengan penuh amarah. Membuat Kuroo terguling di lantai memegangi kakinya sambil mengaduh kesakitan.

"Tetsu-nii jangan menyebar hoax deh. Mana mau aku jadi tunangan aligator modelan Tetsu-nii" ucap (Name) emosi kemudian cemberut.

"Padahal aku cuma bercanda tapi kau benar-benar menendangku dengan sepenuh hati. Tega sekali (Name)-chan. Lagipula badanmu kecil begitu tapi tenagamu seperti badak ya" Kuroo mengeluh dengan muka melasnya. (Name) langsung melotot.

"Jadi...... Sebenarnya hubungan kalian berdua itu apa? " tanya Osamu ragu.

"Kami tetangga saja kok, rumahnya Tetsu-nii disebelah rumahku. Bahkan kamarnya ada di depan kamarku. Jd begitulah, aku sudah dianggap anak oleh orang tuanya Tetsu-nii makanya aku manggil dia niichan" jelas (Name). Yg diberi penjelasan semuanya kompak mengangguk paham.

"HEEEEEE (NAME) -CHAN AKU JUGA MAU DIPANGGIL NIICHAN DONG" kata Koutaro tiba-tiba sambil memegangi kedua tangan (Name). Membuat (Name) mengingat trauma masa lalunya, kali ini bukan hanya tangannya tapi juga seluruh tubuhnya gemetar, wajahnya pun menjadi pucat. Kuroo yg peka segera memisahkan (Name) dari sohibnya.

"Masih terlalu cepat buatmu untuk dipanggil niichan oleh (Name) bro, kalian kan baru kenal. Beri dia waktu oke? " ucap Kuroo sambil menepuk bahu Koutaro pelan. Koutaro kecewa namun tetap mengangguk.

Kuroo menyodorkan selembar formulir klub pada (Name).

"Isi dulu nanti sepulang sekolah berikan padaku. Kau bisa mulai mengerjakan tugasmu sebagai manager mulai besok" ucap Kuroo sambil mengelus kepala (Name) lembut yg dijawab dengan anggukan oleh gadis itu. Kemudian (Name) pergi dari kelas itu di susul oleh Suna, Osamu dan Atsumu yg menatap punggung (Name) yg berjalan di depan ketiganya dengan tatapan bingung bercampur khawatir, namun tak ada satupun diantara ketiganya yg punya nyali untuk sekadar bertanya.

To be continued~
Kalau suka boleh di vote, kalau mau ngasih saran juga boleh banget~
(˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

Too Late [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang