Bagaimana kabar kalian selama liburan? (=^-ω-^=)
Liburan kalian menyenangkan?(Name) dengan telaten mengoleskan obat ke setiap luka yang ada di tubuh kakaknya, Eita. Namun, meski (Name) sudah mengoleskan dengan pelan dan hati-hati tetap saja Eita meringis tiap kali lukanya tersentuh.
Sementara itu Koushi berusaha memberi ketenangan pada sang kakak tertua. Jika kalian bertanya dimana Koutaro, dia membawa sang ayah ke kamarnya.
Belum sempat Shinsuke meredakan amarahnya, tiba-tiba sang asisten datang dengan tergesa-gesa bahkan sampai lupa mengetuk pintu. Terlihat jelas diwajahnya kepanikan yg begitu ketara. Dia langsung mendekat ke arah Shinsuke dan membisikkan sesuatu ke telinga Shinsuke. Namun, entah apapun itu yg jelas bukan hal menyenangkan. Melihat raut muka Shinsuke yg mengeras kemudian bangkit dan pergi berlalu begitu saja.
(Name), Koushi dan Eita saling berpandangan, heran sekaligus cemas.
Sampai akhirnya sore hari, Shinsuke kembali dengan penampilan yang tidak bisa dibilang baik. Wajahnya pun terlihat sangat lelah. Shinsuke terduduk di salah satu sofa yang ada diruang keluarga yang sudah ada (Name), Eita dan Koushi di ruangan itu sebelumnya. (Name) mendekat, berjongkok di depan sang kakak dan menggenggam tangannya lembut. Eita dan Koushi hanya bisa mengawasi dari sofa lain yang agak berjarak, masih tidak berani setelah siang tadi Shinsuke mengamuk gara-gara Eita.
"Ada apa kak? " tanya (Name) selembut mungkin.
Shinsuke menghela nafas berat dan menatap sang adik. Menampilkan senyum yang jelas dipaksakan. Namun bukannya menjawab pertanyaan sang adik, Shinsuke justru mengalihkan pandangannya pada Koushi.
"Panggil semua pelayan" kata Shinsuke teramat singkat. Koushi jelas tau bahwa itu bukanlah permintaan melainkan sebuah perintah yang harus segera ia laksanakan segera.
Tanpa banyak bertanya, Koushi langsung pergi dari ruangan tersebut. Lagi, (Name) saling pandang dengan Eita. Jelas saat ini sedang terjadi sesuatu yang tidak bisa dibilang baik. Banyak pertanyaan di dalam benak keduanya, namun mereka berdua hanya bisa diam menahan keinginan untuk bertanya.
Beberapa menit, Koushi akhirnya kembali bersama seluruh pelayan yang mengabdi di rumah keluarga Kita sesuai dengan perintah sang kakak tertua. Koushi kemudian berjalan menghampiri (Name) dan menarik tangan sang adik pelan dan menuju kursi di pojok ruangan, kemudian di susul oleh Eita.
"Sebelumnya aku ingin berterima kasih karena kalian semua telah banyak berjasa bagi keluarga kami. Kalian semua adalah pekerja yang loyal dan kami sangat menghargai hal itu. Namun, dengan penuh penyesalan, mulai sekarang kalian semua tidak bisa lagi bekerja di sini. Bukan karena kami tidak puas dengan pekerjaan kalian, namun ada masalah pada finansial kami yang menyebabkan kami tidak lagi sanggup membayar kalian. Namun tenang saja, kami telah mengirimkan gaji bulan ini sekaligus gaji terakhir kalian termasuk pesangon kalian. Sekali lagi kami meminta maaf" ucap Shinsuke.
Para pelayan tentu saja terkejut dan meyayangkan keputusan Shinsuke. Apalagi hal itu terjadi secara tiba-tiba. Namun tak ada yang bisa mereka lakukan. Mereka membungkuk kemudian pergi satu persatu. Koushi dan Eita buru-buru menghampiri sang kakak dan menuntut penjelasan.
"Ada yang meretas data perusahaan dan mengambil data-data penting juga mengobrak-abrik data pemegang saham. Gara-gara itu perusahaan kacau. Aku sudah berusaha memperbaikinya juga melacak pelakunya, namun sia-sia. Pelakunya lebih licik dariku. Dan yah kita mengalami kebangkrutan karenanya" ucap Shinsuke. Koushi mengusap wajahnya kasar, berteriak dan meninju tembok di sebelahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Too Late [END]
Fanfiction[Name] , putri bungsu sekaligus satu-satunya dari 5 bersaudara bermarga Kita harus menanggung kebencian dr ayah dan ke 4 kakaknya karena mereka mengganggap gadis kecil itu merupakan penyebab nyonya Kita meninggal. Sampai akhirnya gadis yg seharusny...