Indonesia
"Tokk... Tokk..." terdengar suara ketukan pintu yang diketuk dari luar. Aku yang sedang berdandan pun segera beranjak untuk membuka pintu.
"Kak, sudah bereskah?" tanya Rafa yang terlihat sudah tampan dengan balutan kemeja biru muda polos, celana kain hitam, dasi berwarna senada dengan kemejanya disertai dengan jas berwarna hitam yang tersampir di lengan kirinya.
"Bentar lagi ya dek, kakak belum selesai dandan nih. Kamu duluan aja turun nanti kakak nyusul." ujarku.
"Oke kak. Sipp." Rafapun segera beranjak turun ke bawah, sementara aku segera menutup pintu kamarku kembali dan melanjutkan kegiatan dandanku yang belum selesai.
Tidak lama kemudian akupun melangkah keluar dari kamar, menguncinya dan segera turun ke bawah untuk sarapan bersama keluargaku.
"Morning ma, pa, Rafa." sapaku sembari duduk di kursi makan di samping kanan Rafa.
Pagi ini Rena tidak ikut sarapan bersama kami karena semalam Rena harus terbang ke Jepang.
"Morning sayang." balas mama sembari mengambilkan 2 buah pancake ke piring papa.
"Morning too kakak." Papa dan Rafa membalas sapaanku secara bersamaan.
"Kamu mau sarapan dengan apa sayang? Roti tawar atau pancake?" tanya mama.
"Roti tawar aja ma." jawabku.
Mama yang hendak membuatkanku roti tawar dengan selai strawberry kesukaanku segera aku cegah.
"Mama sayang, aku buat sendiri aja ya rotinya. Hehehe. Sekarang mama lanjutin aja sarapan. Masa aku udah setua ini tetap masih dilayanin sama mama." ucapku sembari mengambil 2 potong roti tawar dari tangan mama dan segera mengoleskan selai strawberry di atasnya.
Mendengar ucapanku tadi, mamapun segera tersenyum dan duduk kembali untuk melanjutkan sarapan pagi ini.
"Kak, bagaimana hubunganmu dengan pria Korea itu? Sepertinya papa lihat kalian masih sering berkomunikasi." tanya papa yang kini menatapku.
"Nggak gimana-gimana sih pa. Kami itu teman baik papaku sayang. Hong Li Oppa tampan sih tapi entah kenapa aku tidak merasakan perasaan lain pa. Aku merasa nyaman dengan Hong Li Oppa karena merasa seperti punya abang aja kok pa. Hong Li Oppa juga nggak punya perasaan sama sekali sama aku."
Tidak mungkin aku mengatakan yang sebenarnya kepada papa, mama, dan Rafa. Papa kan sensi sekali dengan si Oppa.
"Siapa yang tahu kak. Emang kakak udah tanya langsung ke dia gimana perasaannya ke kakak?" tanya Rafa yang juga ikut menimpali pertanyaan papa.
"Iya sayang. Lagi kamu aneh ah si Hong Li itu kan tampan banget. Mama mau banget dia jadi mantu mama. Adem banget gitu lihatnya." ujar mama yang seketika itu juga mendapatkan pelototan tajan dari papa.
"Ehemm... Papa sih senang kalau kamu nggak ada hubungan apa-apa lagi dengan si pria Korea itu." tegas papa yang masih menatap tajam mama.
"Kok senang sih? Papa itu cemburu kan? Jealous ih si papa. Tenang aja pa, mama nggak akan pindah ke lain hati kok." ujar mama yang cengengesan menatap papa, kemudian mengusap pipi papa lembut.
Papapun tersenyum lembut ke arah mama dan mengecup tangan mama lembut.
"Ehemm... Masih ada Rafa dan Kak Rosa loh. Aduh diabetes Rafa lama-lama." sindir Rafa kepada mama dan papa.
"Upsss... sorry Rafa sayang. Hehehe. Kamu juga bucin gitu sama Agnes sok nyindir-nyindir mama papa." ungkap mama yang langsung membuat Rafa tersipu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at Me, Please
RomansaRosalind Fredella Zvonimira mencintai Ravindra Yoshi Callum sejak duduk di bangku kelas 1 SMP. Akan tetapi, Ravindra hanya mencintai Jenny Dorelia Isvara seorang. Rosalind - Ravindra akhirnya berpacaran di bangku SMA. Namun, itu semua hanya keterpa...