Part 9 - Seven Years Later

8.2K 197 1
                                    

Seven years later …
Seoul, South Korea

Disinilah sekarang aku berada selepas menamatkan kuliah S-1 jurusan Fashion Design di salah satu kampus bergengsi di Korea Selatan yaitu Sungkyunkwan University.

Salah satu sahabat Kak Livi, Kimmy Eonnilah yang saat itu mengajakku untuk kuliah di Korea Selatan agar nantinya setelah lulus aku dapat bekerja di bawah naungan Ling & Liu Company, salah satu brand pakaian wanita asal Korea Selatan yang sangat terkenal. Ling & Liu kini berada di urutan ke-3 brand pakaian paling terkenal di negeri ginseng tersebut. Design yang biasa menjadi rancangan dari Ling & Liu merupakan dress yang feminim, simpel, berwarna cerah, serta adanya patern bunga-bunga.

Awalnya memang mama, papa, Rena, dan Rafa tidak mengizinkanku untuk kuliah sekaligus bekerja ke Korea Selatan, namun aku mencoba memberi pengertian kepada mereka. Untungnya Kak Livi dan Kimmy Eonni juga ikut membantuku meyakinkan mama, papa, Rena, dan Rafa yang akhirnya merekapun memberikanku izin.

Kini aku sudah 3 tahun bekerja di Ling & Liu Company. Di Ling & Liu Company, Kimmy Eonni ternyata merupakan seorang Creative Art Director dan aku ditunjuk sebagai Personal Asistant dari seorang Art Director terkenal di Company ini, Park Jong Dae, pria tampan yang menurut para kaum hawa di tempat ini ketampanannya sebelas dua belas dengan Hyun Bin. Park Jong Dae juga mempunyai postur tubuh tinggi tegap yang makin membuatnya sempurna.

Tapi tidak bagiku, Park Jong Dae Gwajangnim begitu biasa aku memanggilnya merupakan seorang pria angkuh, pelit senyum, galak, dan benar-benar seperti monster yang sangat menakutkan. Aku harus banyak menyimpan stok sabar selama bekerja dengannya. Park Jong Dae Gwajangnim juga merupakan satu-satunya Art Director di Ling & Liu Company yang berani membantah Kimmy Eonni. Selama 3 tahun bekerja dengannya, dia tidak pernah sekalipun memuji hasil kerjaku.

Dan yang paling menyebalkannya, dia bahkan mengatakan padaku bahwa aku sangat kampungan di depan seorang Kim Taeyeon, salah satu klien tetap kami yang juga seorang leader dari girlband nomor 1 Korea Selatan sekaligus idolaku sejak SMP. Bahkan Kim Taeyeon-ssi lah yang duluan menyapaku dan tersenyum dengan ramah, beberapa kali kami juga mengobrol walaupun hanya sebentar.

Aku yakin semua orang mau pria ataupun wanita mau fans ataupun tidak juga akan jadi sepertiku apabila bertemu sosok bidadari seperti Kim Taeyeon secara langsung. Dia saja yang berlebihan.

*****

Pagi ini aku memutuskan untuk membeli 1 potong roti Honey Oat dan 1 cup besar Coffee Latte dari Subway, salah satu restoran Sandwich terkenal yang berasal dari negeri Paman Sam.

Biasanya aku selalu memasak untuk sarapan, makan siang, dan makan malamku dan akan selalu membawa bekal ke kantor, tetapi pagi ini aku terlambat bangun, sedangkan timku pagi ini harus meeting dengan tim dari Management New Evolution, girl group yang baru saja memulai debutnya di industri hiburan Korea Selatan.

Setelah aku selesai mengambil orderan milikku dan beranjak pergi dari Restoran tersebut, seketika badanku diam membeku dengan tatapan terkejut dan nafas tercekat namun dengan cepat kunormalkan kembali tatapanku saat kulihat disana, di depan pintu masuk berdiri 3 orang pria dan 2 orang wanita yang sudah tidak pernah aku lihat selama 7 tahun ini. Terlebih seorang pria diantara mereka berlima yang selalu berusaha untuk aku lupakan dan aku hindari. Tampaknya mereka sedang mencari meja kosong, untung saja saat ini aku juga sedang memakai masker sehingga sangat kecil kemungkinan mereka akan mengenaliku.

"Drrrttt…. Drrrttt…." tiba-tiba ponselku bergetar dan terlihat nama ‘PJD Gwajangnim’ di layar. Akupun segera meneruskan langkahku tanpa melirik kanan dan kiri lagi. Aku tidak mau mereka mengenaliku.

Telepon dari Jong Dae Gwajangnim sengaja aku abaikan tadi, karena tentu saja lagi-lagi aku juga tidak mau mereka mengenaliku lewat suaraku.

*****

Look at Me, PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang