“Nesh, coba periksa jawaban aku yang ini! Udah benar atau belum?” tanyaku kepada Danesh.
Hari ini ulangan Fisika di kelasku dibagikan dan hasilnya sama seperti sebelum-sebelumnya tepat sesuai dengan prediksiku, aku mendapatkan nilai 55 pada ulangan Fisikaku kali ini, aku memang sangat lemah dengan pelajaran Fisika. Nilai ulangan Fisikaku selalu berkutat di angka 40 ataupun 50.
Karena di kelasku, Danesh merupakan siswa terpintar, maka akupun meminta tolong kepada Danesh untuk membantuku belajar Fisika, karena lusa aku harus mengikuti Remedial Fisika bersama beberapa temanku yang lain yang juga mendapatkan nilai di bawah KKM.
“Lainnya sih udah benar Ros, tapi nomor 3 dan 10 ini masih salah jawabannya. Nomor 3 ini, bintang yang memiliki temperatur paling panas itu bukan Alpha Centhauri A, tapi Zeta Puppis atau Bintang Biru karena semakin tinggi suhu semakin pendek gelombangnya. Nah si Zeta Puppis ini kan punya panjang gelombang yang paling pendek makanya dia paling tinggi suhunya. Kalau nomor 10 coba kamu kerjain menurut rumus ini, V = I x R. Nilai R disini nggak berubah ya.” papar Danesh.
“Oh oke thank you Nesh. Aku coba kerjain lagi ya nomor 3 dan 10.” Danesh benar-benar sabar mengajariku, aku sangat salut melihat Danesh, Danesh itu sangat mirip seperti adikku Rafa. Sosok adik laki-laki yang juga sangat menyayangi kakak-kakaknya dan tidak gentar untuk maju di paling depan untuk melindungi keluarganya.
“Yaudah kamu kerjain dulu ya. Aku mau nelepon mama dulu bentar. Soalnya Kak Livi barusan chat kalau nggak bisa jemput mama.” ujar Danesh.
“Loh, kak Livi emang kemana? Tadi bukannya kamu bilang Nantulang dijemput sama Kak Livi?” tanyaku.
“Cellia tiba-tiba rewel, nggak mau ditinggal Kak Livi. Makanya aku mau nelepon mama dulu.” jawab Danesh.
Cellia merupakan anak semata wayang Kak Livi dan Bang Johan, saat ini usia Cellia sudah 3 tahun dan sedang lucu-lucunya.
“Nesh, gimana? Nantulang dijemput sama siapa?” tanyaku begitu melihat Danesh selesai menelepon Nantulang Desi.
“Puji Tuhan, mama mau dijemput sama Kak Clarin. Jadi, kita lanjut aja belajarnya.” jawab Danesh sembari tersenyum.
Kak Clarin salah satu kakak kandung Danesh yang juga merupakan anak pertama almarhum Tulang Parlin dan Nantulang Desi. Kak Clarin ini merupakan salah satu role modelku, walaupun aku tidak terlalu akrab dengan Kak Clarin, tapi dari cerita-cerita Kak Livi, aku tahu kalau Kak Clarin adalah sosok kakak terbaik untuk adik-adiknya sekaligus anak terbaik menurut almarhum Tulang Parlin dan Nantulang Desi. Dari cerita yang kudengar juga, Kak Clarin itu favorit semua keluarga besar almarhum Tulang Parlin.
Aku juga sangat mengagumi kisah cinta Kak Clarin dan suaminya, Bang Axel karena kisah cinta mereka berdua mirip seperti kisah cintaku dan Ravi. Perjuangan Kak Clarin tidak main-main untuk mendapatkan hati dan cinta Bang Axel.
Sekarang hidup mereka sudah sangat bahagia ditambah dengan kehadiran kedua anak mereka dan saat ini Kak Clarin juga sedang mengandung anak ketiga mereka. Mungkinkah kisah cintaku akan seperti mereka?
“Ros! Jangan melamun! Ayo kerjain itu nomor 10!” Danesh seketika mengagetkanku. Astaga, aku malah melamunkan kisah cintaku lagi.
“Astaga! Danesh! Kaget tahu. Pelan-pelan kan bisa ngomongnya.”
“Habisnya kamu malah melamun. Ayo fokus Ros! Jangan lamunin Ravi terus.”
“Danesh! Udah ah jangan bahas Ravi hari ini.” ungkapku.
*****
“Rav, kamu kenapa sih daritadi cemberut aja? Kamu nggak ikhlas ya ajarin aku main gitar?” tanyaku kepada Ravi yang daritadi terlihat ketus.
Ravi pasti sangat kesal kepadaku karena aku memaksa Ravi untuk mengajariku bermain gitar dan aku mengancamnya kalau dia tidak mau mengajariku, maka aku akan mengadukannya kepada Tante Astrid.
Jahat memang, tapi hanya itu yang bisa kulakukan saat ini. Beberapa waktu lalu, Tante Astrid jatuh sakit karena Ravi lagi-lagi berontak kepada Tante Astrid. Ravi membawa Jenny ke rumah pribadi keluarga Callum yang akhirnya membuat Tante Astrid marah besar kepada Ravi dan saat itu juga Tante Astrid pingsan dan tentu saja Om Keenan yang baru pulang kerja syok melihat isteri tercintanya pingsan dan segera membawa Tante Astrid ke Rumah Sakit.
Ravi dan Jenny yang mengikuti Om Keenan dan Tante Astrid saat itu malah habis-habisan dimaki oleh Om Keenan. Akhirnya hanya Jimmy yang diperbolehkan untuk ikut ke Rumah Sakit.
Aku juga baru mengetahui satu fakta baru mengapa Tante Astrid begitu membenci Jenny. Ternyata dulunya Tante Astrid itu merupakan mantan istri dari Caka Radhitya Isvara, ayah kandung Jenny. Tante Astrid yang saat itu sudah berumah tangga selama 4 tahun dengan Om Caka belum juga dikaruniai seorang anakpun. Di tahun ke-4 pernikahan mereka, tiba-tiba saja Om Caka memutuskan untuk menceraikan Tante Astrid secara sepihak karena ternyata Om Caka sudah berselingkuh dengan almarhumah ibu kandung Jenny, yang ternyata merupakan sepupu jauh Tante Astrid di tahun ke-3 pernikahan Om Caka dan Tante Astrid.
Dan yang lebih rumitnya lagi, Om Keenan itu ternyata dulunya merupakan mantan tunangan Garwita Isvara, ibu tiri Jenny sekarang yang juga merupakan salah satu sahabat Tante Astrid dahulu.
Jadi, kesimpulannya sewaktu aku mendengarkan cerita Tante Astrid beberapa waktu yang lalu. Tante Astrid dan Om Keenan benar-benar membenci keluarga Jenny. Tapi yang aku lihat selama ini, Om Keenanlah yang mulai bisa berdamai dengan kejadian masa lalu, sedangkan Tante Astrid masih belum bisa berdamai dengan masa lalu. Rasa benci Tante Astrid sepertinya masih mengakar kuat hingga saat ini.
Semenjak Tante Astrid jatuh sakit itulah, Ravi menjadi sangat penurut. Apapun yang diperintahkan oleh Tante Astrid pasti akan dilaksanakan oleh Ravi, walaupun aku tahu Ravi pasti melaksanakannya dengan setengah hati.
“Lo tuh emang perempuan paling merepotkan ya. Gw tuh emang sama sekali nggak ikhlas ngajarin lo. Ngapain nanya lagi.” jawab Ravi dengan nada tinggi.
“Rav, kamu tuh ya kenapa sih? Bisa nggak sih kamu kasih hati kamu secuil aja buat aku? Kasih kesempatan ke aku untuk menghapus nama Jenny di hati kamu.” ucapku.
“Ros! Lo tuh apa-apaan sih! Gw udah berapa kali bilang ke lo kalau gw sama sekali nggak cinta sama lo! Lo kenapa ngotot sih! Gw tegasin sekali lagi! Gw cuma cinta sama Jenny!” tegas Ravi kepadaku.
“Rav, please! Aku mohon kasih aku satu kesempatan untuk perjuangin cintaku ke kamu.” mohonku yang tanpa aku sadari air mataku menetes.
“Cukup! Lo emang bebal ya. Cuihh… lama-lama semakin jijik gw sama lo. Udah gw cabut dulu. Oh iya mulai hari ini hubungan kita putus. Pokoknya hubungan nggak jelas ini stop sampai disini. Gw nggak peduli, mau lo ngadu ke mami kek, yang penting mulai saat ini gw akan perjuangin hubungan gw dengan Jenny. Gw akan buat mami mendukung hubungan gw dan Jenny. Jadi, stop hasut mami gw lagi.” Tegas Ravi kembali.
Ravipun beranjak pergi dari rumahku. Aku yang mendengar kata putus dari Ravi tadi hanya bisa terdiam dan menangisi kisah cintaku yang ternyata hanya bisa sampai disini. Aku tidak lagi bisa memperjuangkan cintaku. Sungguh bukan maksudku untuk menyakiti Ravi. Aku hanya meminta satu kesempatan darinya. Aku menyerah. Sudah cukup semuanya perjuanganku.
“Baiklah Ravindra, aku menyerah. Aku akan coba melepaskan semua rasa ini. Aku kira perjuanganku akan kamu hargai. Ternyata nggak sama sekali. Semangat Rosa! Kamu pasti bisa mendapatkan yang terbaik!” ujarku dengan suara yang sangat pelan sembari menangis dan mencoba untuk menyemangati diriku sendiri.
Lagi dan lagi aku kembali menangis karena seseorang sepertinya yang bahkan peduli padaku pun tidak. Karena tidak ingin terlihat siapapun aku menangis disini maka akupun memutuskan untuk beranjak menuju kamarku dan menumpahkan seluruh tangisku disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Look at Me, Please
RomanceRosalind Fredella Zvonimira mencintai Ravindra Yoshi Callum sejak duduk di bangku kelas 1 SMP. Akan tetapi, Ravindra hanya mencintai Jenny Dorelia Isvara seorang. Rosalind - Ravindra akhirnya berpacaran di bangku SMA. Namun, itu semua hanya keterpa...