"Apakah Duke setuju dengan perceraian itu?" tanya Merina
Nachella sebelumnya sudah memberitahukan rencananya itu pada Merina. Dan Merina setuju dengan keputusan Nachella.
"Aku belum membicarakan itu dengannya." jawab Nachella.
Nachella berniat membicarakan itu saat sarapan tadi, tapi ia tidak tau ada Ikasya disana. Sebetulnya Ikasya bukan alasannya untuk menunda pembicaraan itu. Hanya saja Nachella benar-benar tidak tahan berlama-lama disana. Menahan tawa itu sulit sekali. Apalagi Ikasya tidak suka melihat Javier berdebat dengannya. Dia selalu merasa diabaikan.
'Oh kenapa aku perduli padanya? Dia hanya selingkuhan Javier.'
Tidak apa, Nachella akan mencari waktu yang tepat untuk berbicara berdua saja dengan Javier. Sekarang Nachella sedang menikmati jalan-jalan pagi ditaman di kediamannya dengan ditemani pelayan pribadi yaitu Merina.
"Hah, rasanya tidak cukup hanya dengan berjalan-jalan saja. Aku harus berlari untuk melatih tubuh lemah ini."
Nachella mulai berlari dengan mengangkat sedikit gaunnya keatas, ia tidak perduli dengan tatapan aneh dari para pelayan lain yang berlalu lalang disana.
"Tidak ada seorang bangsawan seperti itu" ucap salah satu pelayan disana.
"Iya, pantas saja tuan Duke tidak menyukai istrinya itu."
"Makin hari sikapnya semakin aneh saja."
"Tidak heran kenapa tuan Duke lebih memilih nona Ikasya, karena ia lebih anggun."
"Benar, nona Ikasya tidak pernah berbicara lantang didepan Duke. Suaranya itu sangat lembut sekali."
"Kau lihat, pelayannya itu juga tidak melarangnya berbuat seperti itu."
Nachella tahu, para pelayanannya itu sedang menggunjingnya dari belakang. Membandingkan dirinya dengan Ikasya. Tidak perduli, Nachella terus berlari memutari taman itu. setiap putaran, ia akan menepuk tanggan Merina yang menunggunya disisi.
"Hi five! " Nachella mengangkat tangannya. Merina yang melihat itu juga mengangkat tangannya meyambut tepukan tangan dari Nachella.
PROK! Nachella menepuk telapak tangannya ke telapak tangan Merina.
"Yah! Baru tiga putaran sudah lelah seperti ini." Nachella ngos-ngosan, ia membungkuk menumpu kedua tangan di lulutnya.
"Wajar, taman disini sangat luas."
"Aku bisa lakukan lebih dari ini jika tidak mengenakan pakaian seperti ini. Ini berat sekali!"
"Sebaiknya Duchess beristirahat sekarang."
"Ayo kembali kekamar, aku mau mandi."
"Duchess mau mandi lagi?"
"Iya, kau lihatlah aku berkeringat seperti ini."
Seharusnya Nachella berolahraga dulu sebelum mandi tadi, tapi dia pun baru kepikiran untuk lari pagi tadi.
___________________
"Duchess, ini ada undangan dari Kaisar untuk Duchess." Merina menghampiri Nachella untuk memberi undangan itu.
Nachella yang sedang duduk di meja rias nya itupun berdiri ketika mendengar kata untuk undangan tersebut.
"Undangan apa Merina?" tanyanya
"Sepertinya ini undangan untuk acara pertunangan putri Karina. Duchess lihatlah" jawabnya.
Nachella mengambil undangan tersebut dan membukanya. benar saja, seminggu lagi putri kaisar itu akan melangsungkan pertunangan dengan putra mahkota dari Kerajaan seberang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duke, Ayo Kita Bercerai!
Random(BELUM DIREVISI) Nurra, seorang Jaksa yang harus mati karena pembunuhan berencana. Pembunuhan itu dilakukan untuk menutupi kebenaran dari kasus korupsi yang ia tangani. Rasanya belum cukup dengan kesialan itu saja, Nurra mendapati dirinya terbangun...