Jam istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu, Ren dan keempat kurcacinya berjalan menuju kantin dan tentu saja menjadi pusat perhatian. Tapi walaupun begitu mereka hanya bisa mencuri-curi pandang dan memekik tertahan karena mereka tahu Hell angels membenci kebisingan atau tidak suka berisik apalagi jika sedang makanSaat menuju meja kantin biasanya, perhatian Ren tertuju pada gadis kepang satu yang terlihat sedang kerepotan membawa dua nampan sekaligus. Ditengah keramaian seperti itu tak jarang dia mengomel kesal saat tubuh kecilnya disenggol sana sini
Ren mendengus dan dalam hati berkata betapa bodohnya Laia menjadi kacung orang yang mengaku sahabatnya itu
"Kenapa lo?" Tanya koen, rupanya cowok itu sadar jika ren mendengus tadi
"Gak" katanya singkat seperti biasa
"Ga jelas lo"
Lalu mereka duduk tapi belum ada yang memesan
"Tapi btw, tadi si temennya clarice lo apain gue penasaran" ucap arlo membuka percakapan
"Gue jadiin dia babu gue"
Mata koen berbinar entah karena apa "Wah asik tuh kita bisa suruh dia apa aja kan, tapi ya tuh cewek lumayan juga"
Ren mendelik "Babu Gue, gue gak bilang dia babu kita"
Koen merangkul bahu Ren "Yaelah punya lo kan punya kita juga"
"Gak"
Koen berdecak "gak asik lo"
Rangga mendengus kesal "Udah deh ngapain bahas tuh cewek sialan"
"Lo gak perlu segitunya, nyatanya flora juga bukan adik kita" ucap lingga pada adik kembarnya
"Gue kan udah bilang, gue paling gak suka pembullyan!"
"Halah tai! Lo ngomong baru tadi terus kemarin-kemarin lo ngapain aja sama orang yang gangguin lo, manjain dia!" Kata arlo tidak habis pikir, ada yang senggol rangga sedikit saja cowok itu langsung main tangan
Ren menyeringai julid "Suka kali dia"
"Najis!"
Koen tertawa "Ngaku lo, suka kan lo sama si cupu"
"Kagak ya monyet!"
"Lingga adek lo jatuh cinta tuh" seru arlo
Lingga pada dasarnya cowok kalem hanya tersenyum saja
"Jadi judulnya, Ternya bukan adikku tapi--"
"Calon Pacarku!!" Seru Koen dan Arlo bersamaan
Rangga memukul kepala mereka berdua dengan kesal "udah lah pesen anjing, gue laper!"
Lingga mengangguk setuju "biar gue yang pesenin, kayak biasa kan"
Mereka mengangguk kecuali Ren
"Gue gak usah"
KAMU SEDANG MEMBACA
REN
Teen FictionRen dinobatkan sebagai dewa disekolah. Melihatnya seperti itu membuat Laia merasa hidup didunia yang berbeda, tapi semua orang berhak menyukai siapapun didunia ini. sama seperti Laia yang tidak bisa mengatur pada siapa hatinya akan berlabuh Setelah...