02: Terjungkal

187 7 0
                                    

Jam istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu, Ren dan keempat kurcacinya berjalan menuju kantin dan tentu saja menjadi pusat perhatian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jam istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu, Ren dan keempat kurcacinya berjalan menuju kantin dan tentu saja menjadi pusat perhatian. Tapi walaupun begitu mereka hanya bisa mencuri-curi pandang dan memekik tertahan karena mereka tahu Hell angels membenci kebisingan atau tidak suka berisik apalagi jika sedang makan

Saat menuju meja kantin biasanya, perhatian Ren tertuju pada gadis kepang satu yang terlihat sedang kerepotan membawa dua nampan sekaligus. Ditengah keramaian seperti itu tak jarang dia mengomel kesal saat tubuh kecilnya disenggol sana sini

Ren mendengus dan dalam hati berkata betapa bodohnya Laia menjadi kacung orang yang mengaku sahabatnya itu

"Kenapa lo?" Tanya koen, rupanya cowok itu sadar jika ren mendengus tadi

"Gak" katanya singkat seperti biasa

"Ga jelas lo"

Lalu mereka duduk tapi belum ada yang memesan

"Tapi btw, tadi si temennya clarice lo apain gue penasaran" ucap arlo membuka percakapan

"Gue jadiin dia babu gue"

Mata koen berbinar entah karena apa "Wah asik tuh kita bisa suruh dia apa aja kan, tapi ya tuh cewek lumayan juga"

Ren mendelik "Babu Gue, gue gak bilang dia babu kita"

Koen merangkul bahu Ren "Yaelah punya lo kan punya kita juga"

"Gak"

Koen berdecak "gak asik lo"

Rangga mendengus kesal "Udah deh ngapain bahas tuh cewek sialan"

"Lo gak perlu segitunya, nyatanya flora juga bukan adik kita" ucap lingga pada adik kembarnya

"Gue kan udah bilang, gue paling gak suka pembullyan!"

"Halah tai! Lo ngomong baru tadi terus kemarin-kemarin lo ngapain aja sama orang yang gangguin lo, manjain dia!" Kata arlo tidak habis pikir, ada yang senggol rangga sedikit saja cowok itu langsung main tangan

Ren menyeringai julid "Suka kali dia"

"Najis!"

Koen tertawa "Ngaku lo, suka kan lo sama si cupu"

"Kagak ya monyet!"

"Lingga adek lo jatuh cinta tuh" seru arlo

Lingga pada dasarnya cowok kalem hanya tersenyum saja

"Jadi judulnya, Ternya bukan adikku tapi--"

"Calon Pacarku!!" Seru Koen dan Arlo bersamaan

Rangga memukul kepala mereka berdua dengan kesal "udah lah pesen anjing, gue laper!"

Lingga mengangguk setuju "biar gue yang pesenin, kayak biasa kan"

Mereka mengangguk kecuali Ren

"Gue gak usah"

REN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang