11: Voucher gratis

118 7 0
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

"Makasih pak" ucap Laia sambil menyerahkan helm hijau nya kepada ojol tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Makasih pak" ucap Laia sambil menyerahkan helm hijau nya kepada ojol tersebut

"Sama-sa-- eh neng ini.."

Telat Laia sudah masuk gerbang sekolah

Tukang ojol tersebut tersenyum sebelum mengambil uang tips yang Laia selipkan di dalam helmnya lalu pergi setelah mendoakan gadis baik itu agar menjadi istrinya

Sementara itu Laia tersenyum cerah sambil menenteng sebuah paper bag, dia rasa dia beruntung karena tidak melihat Ren diantara kumpulan anak Hell angels

Setelah menarik napas dalam-dalam Laia menghampiri mereka untuk menemui Rangga karena dia punya urusan pribadi dengan kakak kelas super jutek itu

"P-agi kak.."

Mereka mengalihkan pandangannya pada gadis pendek dihadapan nya

"Cari Ren yaa" goda koen

Laia menggeleng cepat "engga! Bukan!"

"Terus?" Tanya Arlo

Laia melirik takut-takut pada rangga yang memainkan ponselnya

"I-tu aku.." Laia ingin pipis saking gugupnya

"Lo kenapa? ngomong aja" kata lingga ramah

Laia tersenyum "aku boleh ngomong sama kak Rangga gak?"

Rangga mengalihkan pandangannya pada Laia saat namanya disebut gadis itu

"Ngomong apa?" Tanyanya to the point

"Tapi berdua" lanjut Laia sambil menunjukkan dua jarinya

Koen memberengut protes "ah ngapain sih sama dia, mending sama gue aja yuk"

Laia menggaruk pipinya, dia tidak punya urusan dengan koen tapi tidak berani untuk menolak cowok itu

"Hm" kata Rangga

Laia tersenyum cerah "Kita itunya dimana ya kak?"

"Itu apaan!"

Laia meringis saat mereka mendengus geli mendengar kalimat ambigu nya

REN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang