•••••
"Makasih pak" ucap Laia sambil menyerahkan helm hijau nya kepada ojol tersebut"Sama-sa-- eh neng ini.."
Telat Laia sudah masuk gerbang sekolah
Tukang ojol tersebut tersenyum sebelum mengambil uang tips yang Laia selipkan di dalam helmnya lalu pergi setelah mendoakan gadis baik itu agar menjadi istrinya
Sementara itu Laia tersenyum cerah sambil menenteng sebuah paper bag, dia rasa dia beruntung karena tidak melihat Ren diantara kumpulan anak Hell angels
Setelah menarik napas dalam-dalam Laia menghampiri mereka untuk menemui Rangga karena dia punya urusan pribadi dengan kakak kelas super jutek itu
"P-agi kak.."
Mereka mengalihkan pandangannya pada gadis pendek dihadapan nya
"Cari Ren yaa" goda koen
Laia menggeleng cepat "engga! Bukan!"
"Terus?" Tanya Arlo
Laia melirik takut-takut pada rangga yang memainkan ponselnya
"I-tu aku.." Laia ingin pipis saking gugupnya
"Lo kenapa? ngomong aja" kata lingga ramah
Laia tersenyum "aku boleh ngomong sama kak Rangga gak?"
Rangga mengalihkan pandangannya pada Laia saat namanya disebut gadis itu
"Ngomong apa?" Tanyanya to the point
"Tapi berdua" lanjut Laia sambil menunjukkan dua jarinya
Koen memberengut protes "ah ngapain sih sama dia, mending sama gue aja yuk"
Laia menggaruk pipinya, dia tidak punya urusan dengan koen tapi tidak berani untuk menolak cowok itu
"Hm" kata Rangga
Laia tersenyum cerah "Kita itunya dimana ya kak?"
"Itu apaan!"
Laia meringis saat mereka mendengus geli mendengar kalimat ambigu nya
KAMU SEDANG MEMBACA
REN
Teen FictionRen dinobatkan sebagai dewa disekolah. Melihatnya seperti itu membuat Laia merasa hidup didunia yang berbeda, tapi semua orang berhak menyukai siapapun didunia ini. sama seperti Laia yang tidak bisa mengatur pada siapa hatinya akan berlabuh Setelah...