Koen, Rangga dan Arlo menatap kesal kearah seorang cowok yang sedang minum wine dengan santainya. Mereka ingin sekali menenggelamkan wajah tanpa dosa itu kesungai Amazon saking jengkelnya, ya bagaimana tidak jengkel mereka tidak jadi ke club melainkan hanya ke kafe hanya karena gadis yang duduk disebelah Ren
Lingga menghela nafasnya "Udah deh gak usah rusuh, Lo semua tinggal nikmatin aja apa yang ada"
Koen mendengus "Hati mungiel gue sakit men, terjatuh dari realita"
"Ck, ribet banget ya Lo monyet. Pergi!" Kata Ren ikut kesal
Laia menunduk tidak enak, pasti mereka berantem karena dirinya ikut dengan Ren
"Udah lo diem aja" ucap Arlo pada koen
Lingga mengangguk "Lagian kurang apa sih, disini minum disana juga minum"
"Kurang servis" balas koen cepat
The real shibal sekkiya
"Lagian ngapain sih lo ikut" cibir Rangga sebal
Laia tersedak strawberry smoothies nya "A-ku juga gak mau ikut kok"
"Terus kenapa lo disini kalau gak mau!"
Laia tidak menjawab dan hanya melirik ke arah Ren saja, berharap cukup untuk menjawab pertanyaan Rangga itu
"Apa?!" Sewot Ren
Kalau saja Mamihnya tidak mengajak Tante fiona untuk girls time malam-malam seperti ini, dia juga ogah membawa laia nongkrong
Laia menggeleng lesu, andai saja mereka juga tahu kalau bukan rencana mereka saja yang gagal tapi dia juga tidak jadi pesta piama bersama alora dan zeera
"Kak ayo pulang" bisik Laia
Ren mencubit pinggang Laia "gue kan udah bilang jangan ngajak pulang sebelum gue ajak lo duluan"
"Tapi kan ngantuk.." rengek Laia
"Lo tidur gue tinggal" ancam Ren membuat Laia mengerucutkan bibirnya
Laia benar-benar bosan menunggu Ren selesai ngomong dengan teman-temannya, apalagi obrolan itu membuat laia tambah pusing karena tidak mengerti arah pembicaraan mereka
Tapi jika saja ponselnya tidak tertinggal dia pasti tidak akan sebosan ini, lagipula ini sudah melewati jam tidurnya dan dia baru ingat jika Ren juga janji akan menemaninya membeli kacamata untuk flora jika ikut dengannya
"Kak.."
"Apa lagi sih!!" Bentak Ren kesal
Laia tersentak kaget dan juga malu karena semua teman-teman Ren refleks menatap nya
"Gak jadi!"
"Terus ngapain tadi manggil hah!"
"Ya tapi kan sekarang gak jadi!"
Mereka saling tatap-tatapan dengan tajam sebelum Laia membuang muka dengan wajah yang ingin menangis
Karena kasihan koen pindah duduk disebelah Laia "Lo bosen yah, mau main tebak-tebakan gak"
Laia menghapus air matanya "apa?"
"Oke coba tebak, Apa bedanya Ren sama monyet?" bisik koen pelan ditelinga laia
Laia menggeleng lugu yang entah mengapa sedikit menggemaskan menurut koen
cowok itu kembali berbisik "Gak ada bedanya"
Laia tertawa begitupun juga dengan koen. Dia mendekat bibirnya pada telinga koen lalu mulai berbisik seperti cowok itu tadi
"Kakak bener, sama-sama nyebelin. Tapi kak Ren lebih jelek dari monyet iya ka--"
KAMU SEDANG MEMBACA
REN
Teen FictionRen dinobatkan sebagai dewa disekolah. Melihatnya seperti itu membuat Laia merasa hidup didunia yang berbeda, tapi semua orang berhak menyukai siapapun didunia ini. sama seperti Laia yang tidak bisa mengatur pada siapa hatinya akan berlabuh Setelah...