13: Bunuh diri?

141 6 0
                                    

"Ah leganya" desah Laia saat ia sudah menyelesaikan panggilan alam nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah leganya" desah Laia saat ia sudah menyelesaikan panggilan alam nya

Tadi sehabis dia menemui Bu Rhenata bersama Alfa, laia langsung ke toilet karena kebelet ingin pipis. sedikit info saja jika mereka disuruh wali kelasnya untuk menjenguk Vero karena cowok itu sudah sakit lumayan lama dan rencananya besok sepulang sekolah mereka berdua akan langsung kerumah sakit

Laia mencuci tangan nya lalu membenarkan jepitan rambut nya sambil bercermin disana.

"Hiks.."

Laia mematung saat mendengar samar-samar tangisan seorang perempuan, dia bergidik ngeri dengan perasaan merinding

"Bunda aia takut.." Laia meringik sebelum mengambil ancang-ancang seribu langkah untuk kabur tetapi suara bentakan membuat dia menghentikan pergerakannya

"CEPETAN BERSIHIN SEBELUM MUKA LO YANG GUE SIKAT!!"

Ah, rupanya ada pembullyan didalam sana. Dengan penasaran Laia berjalan mengendap-endap mengintip siapa dibalik semuanya dan terkutuk lah dia yang langsung membuka pintu toilet tersebut saat mengetahui flora lah korban perundungan nya

"Ngapain Lo disini?!" Tanya seorang perempuan berambut blonde yang Laia tahu adalah kakak kelasnya

Mentang-mentang sekolah membebaskan masalah rambut, mereka memanfaatkan dengan meng-cat nya ngejreng

"Kalau boleh tau flora ada salah apa ya kak"

"Bukan urusan Lo cepet sana pergi!" Jawab Tania

"Buruan sebelum kesempatan buat kabur Lo abis" kata Natasha si cewek berambut merah

Laia menggeleng "Dia temen saya kak"

Flora menatap Laia "P-ergi laia.."

"Enggak, yakali Lo butuh bantuin gue malah pergi"

"Jadi Lo mau temenin temen lo ngejalanin hukumannya?" Tanya kakak kelasnya satu lagi, kali ini dia tidak menggunakan cat rambut dan asli hitam

Laia mengerjapkan matanya lalu berdehem "Iya gapapa kan?"

"Si anjing malah nanya" gumam Tania kesal

Chintya terkekeh "kalau Lo mau bantuin dia, ambil pel sana ditoilet sebelah"

Laia tersenyum lalu mengangguk semangat, setidaknya mereka hanya akan membersihkan toilet bukan disakiti secara fisik, setelah mengambil apa yang diperintahkan Laia segera masuk kembali

"Ini kak"

Laia meringis, agak berat karena ember tersebut ada air bekas pel bekas OB sekolah yang sebelumnya bersih-bersih

Tania mengkode Natasha dan dibalas anggukan si merah itu

"Lo baik banget yah" puji Natasha pada Laia

"Makas--"

BYURR

Laia mengelus dadanya lega, untung saja refleks nya bagus kalau tidak dia yang akan terkena air pel itu

REN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang