Laia menggeliat tidak nyaman saat tubuhnya terasa tertimpa gajah. Ia bahkan kesulitan bernafas sehingga mau tidak mau membuka matanya perlahan"KYAAA!!"
Sontak Laia berteriak dengan nyaring saat mendapati Ren tidur sambil memeluk dirinya.
"Brisik!" kata ren dengan suara deep voice nya, khas bangun tidur
"K-ak ren ngapain dikamar aku.." gagap Laia
Ren berdecak lalu menyentil kening laia berharap gadis itu sadar dan ingat semuanya. Lain kali ia harus berusaha sabar menghadapinya otak lemot gadis itu
Sentilan Ren membuat Laia mengaduh, demi apapun keningnya terasa nyut-nyutan karena cowok itu
"Sakit Ren!"
"Lebay" balas Ren sambil membalikkan tubuhnya membelakangi Laia, dia memejamkan kembali matanya sambil memeluk guling beraroma pemiliknya
Laia mencebikkan bibir nya kesal "lagian ngapain sih kakak tidur disini kan bisa diruang tamu, mana modus banget pake peluk-peluk. Emang emang aku cewek apaan?!"
"Serius lo nanya gitu, setelah gue cium berkali-kali dan gk pernah protes"
"Itu kan kak Ren yang maksa!"
Ren berbalik lalu menatap Laia "dimana letak maksanya? Waktu gue cium lo, lo bahkan gak nolak ataupun berontak. Kayaknya Lo juga akan bersikap sama kalau itu orang lain yang lakuin"
"Ck, Lo jadi cewek gak ada jual mahalnya banget, not my type" decak Ren
Laia menggigit bibirnya, jujur dia sedikit sakit hati mendengar ucapan Ren, cowok itu irit bicara namun sekalinya bicara panjang lebar membuat orang lain terluka. Ah Laia ralat semua ucapan yang keluar dari mulut Ren memang sama saja
Padahal jika saja cowok itu tau, Laia tidak menolak karena menyukainya. Laia suka karena yang menciumnya itu Ren bukan orang lain
Setelah membuang mukanya, gadis itu turun dari ranjang lalu keluar kamar dengan membanting pintu. Bodo amat jika Ren balik tersinggung oleh sikapnya
•••••
Bunda: aia baik-baik aja kan bunda tinggal?
Laia: sure, aia kan udah gede
Bunda: Ren gimana, dia nemenin kamu kan
Laia: iya, tapi aia juga gapapa kok kalau sendiri
Bunda: syukurlah bunda cuman khawatir aia kan paling benci kalau harus sendirian
Laia: pokonya aia gapapa, bunda gak perlu khawatir. Btw have fun ya bunda Jangan lupa oleh-oleh buat anaknya yang cantik ini
Bunda: aia nya bunda udah dewasa ya, udah gak rewel kalau ditinggal pergi. tapi bunda mau titip satu pesan sama aia, jangan buat kak Ren nya kesel atau marah. Pokonya aia harus turutin apa yang kak ren mau inget gak boleh iseng
KAMU SEDANG MEMBACA
REN
Teen FictionRen dinobatkan sebagai dewa disekolah. Melihatnya seperti itu membuat Laia merasa hidup didunia yang berbeda, tapi semua orang berhak menyukai siapapun didunia ini. sama seperti Laia yang tidak bisa mengatur pada siapa hatinya akan berlabuh Setelah...