23: Happy or sad

142 7 2
                                    

"Dorr!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dorr!!"

Pagi ini Laia berniat mengagetkan uncle Felix tapi ternyata gagal karena tidak ada tanda-tanda tubuh pria paruh baya itu tersentak kaget

Instingnya pasti kuat karena sering berhadapan dengan banyak kejahatan, wajar saja Felix sudah tahu saat Laia mengendap-endap dibelakangnya untuk mengangetkan pria itu

Tidak heran keluarga La Victor mempercayakan Felix sebagai tangan kanan mereka, kemampuan nya tidak bisa diragukan.

"Nona laia sudah bangun?" Tanya felix sembari menoleh kebelakang

"Udah. Uncle lagi ngapain?"

"Memberi mereka makan memangnya apalagi" kekeh pria itu

Dihadapannya ada tiga kandang besar berisi, lion, macan putih dan juga beruang Grizzly milik Ren.

Laia bergidik ngeri melihat cara makan tiga hewan besar itu, mereka dengan lahap mengunyah daging segar yang disodorkan oleh Felix. Ia jadi membayangkan bagaimana jika ia yang di makan oleh mereka, pasti tidak membutuhkan waktu banyak untuk menghabiskan dagingnya mengingat tubuh ia yang kecil.

Felix tersenyum menatap Laia "nona takut?"

"Yaiyalah uncle mereka nyeremin semua"

"Tenang saja mereka jinak" kata Felix

Mereka memang jinak tetapi pada pemiliknya

Laia menatap beruang milik Ren. Aunty vel pernah bercerita jika hewan itu adalah hadiah ulang tahun Ren saat kelima tahun dari kakeknya.

Jelek, kaya pemiliknya. Cibir laia dalam hati

"Uncle pinter banget ngurus mereka pasti nanti kalau ngurus aku juga gak kalah hebat" ucap Laia sambil ikut jongkok seperti felix

Felix tertawa dan mengusap kepala laia lembut "Memangnya ibu kamu tidak pintar mengurus kamu"

Laia memajukan bibirnya "Pinter sih tapi kan kalau aku lagi takut sama bunda kayak gini, ada uncle yang lindungin"

"Jadi pembicaraan kali ini juga akan berakhir kamu kembali melamar uncle" Felix seolah sudah tahu apa yang dipikirkan Laia

Laia memang seingin itu mempunyai ayah dan Felix adalah target nya sedari dulu

"Uncle gak kasihan sama aku, aku juga pengen loh ngerasain punya ayah kayak orang-orang." Ucap Laia dengan tampang sedih yang dibuat-buat karena sebenarnya ia sudah biasa saja hidup tanpa ayahnya, maklum sudah ditinggal sejak kecil.

"Kalau begitu anggap saja uncle ayah kamu. Laia adalah gadis manis yang tidak bisa uncle tolak"

Bukan hanya itu yang Laia mau, dia ingin mempunyai ayah yang benar-benar ada dirumahnya. Dia ingin sekali saja merasakan bagaimana hangatnya dipeluk oleh sang ayah

"Lagian kenapa sih uncle gak mau sama bunda. Bunda itu selain cantik, pinter masak juga. Kalau uncle jadi istrinya dijamin gak akan pernah kepalaran deh" Laia mulai mempromosikan kembali bundanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang