"Bunda! Kok udah pulang?" Tanya Laia kaget saat berpapasan dengan ibunya
"Loh, aia udah pulang?" Fiona balik bertanya pada putrinya, bukannya tadi Laia bilang ingin main dulu bersama teman-temannya
Laia mengangguk
"Itu temennya gak disuruh masuk"
Kini Laia menggeleng
"Aia gimana sih" omel wanita itu
Laia manyun lalu mengikuti bunda nya yang berjalan menghampiri mobil Ren
"Halo Tante" sapa Ren ramah setelah keluar dari mobil yang tadi Fiona ketuk-ketuk
"Ya ampun! Ren? Apa kabar sayang, udah lama banget gak ketemu!" Fiona tersenyum melihat anak sahabatnya
"Baik Tante" jawab Ren singkat
"Kamu makin ganteng loh"
"Makasih tan"
Fiona tertawa, dia sudah tau tabiat Ren dari kecil. Cowok itu memang sedikit irit bicara
"Yaudah masuk dulu yah, Tante buatin donat. Kamu dulu suka banget kan sampe berebutan sama aia"
"Emangnya iya ya tan?" Tanya Ren amnesia
"Iya, masa kamu udah lupa sih" jawab fiona sambil terkekeh kecil
Sedangkan Laia mendengus saat fiona hanya melewatinya sambil menggandeng Ren tanpa mengajaknya masuk
"Bunda kok gitu sih, aku gak dianggap" Rajuk gadis itu
Fiona menoleh "Ya ampun, aia kan udah besar masa bunda mesti gendong aia buat masuk rumah"
Ren tersenyum mengejek membuat Laia semakin kesal
"Ren masih suka rasa coklat kan?"
"Cuman donat Tante doang"
Ren cenderung tidak menyukai manis, tapi dia tidak bisa menolak jika disuguhkan donat coklat buatan ibunya Laia
"Kalau gitu Ren duduk dulu yah, biar Tante buatin dulu"
Ren mengangguk lalu duduk di sofa ruang tamu
"Terus aia ngapain masih disitu, cepet ganti baju terus temenin Ren"
Laia mengerucutkan bibirnya lalu berjalan menuju tangga dengan kaki yang yang dihentak-hentakkan
Fiona geleng-geleng lalu tersenyum tidak enak pada Ren
Laia sudah berganti baju dengan kaos oversize dan celana pendek sepaha, dia membuka bekas kepangnya lalu mencepol rambutnya menggunakan jedai sejuta umat
Dengan wajah segar karena sudah cuci muka, dia turun ke tangga untuk menemani kakak kelasnya itu
Disana terlihat Ren duduk sambil memainkan ponselnya dan entah mengapa terlihat sangat tampan. Laia mengerjapkan matanya berkali-kali kemudian menampar pipinya sendiri, mengingatkan jika dia sama sekali bukan tipe Ren
KAMU SEDANG MEMBACA
REN
Teen FictionRen dinobatkan sebagai dewa disekolah. Melihatnya seperti itu membuat Laia merasa hidup didunia yang berbeda, tapi semua orang berhak menyukai siapapun didunia ini. sama seperti Laia yang tidak bisa mengatur pada siapa hatinya akan berlabuh Setelah...