08: Rangga dark side

163 8 0
                                    

Alfa duduk bersama anggota inti hell angels atau bisa disebut kakak kelasnya jika sedang berada disekolah. Pasalnya tidak semua orang tahu jika alfa juga termasuk anggota hell angels, alasan dia tidak memberitahu mereka karena Alfa maupun vero belum kelas dua belas dan harus benar-benar mempersiapkan diri sebelum menunjukkan jati diri yang sebenarnya

Kini mereka sedang berada diruangan yang tadi sempat Laia tempati, memecahkan masalah yang sempat alfa temukan

Rangga menatap sekali lagi ponsel tersebut "Ini nama kek gue kenal, tapi siapa ya?"

"Pastinya dia musuh kita nggak sih kak, orang mata-matain kita gitu" ucap alfa menyerukan pendapat nya

Lingga mengangguk sambil mengingat nama-nama musuh yang mereka punya

"Nicholas Marvin Sanjaya, dia buka sih?"

Koen membuka mulutnya terkejut lalu menepok bahu sahabat pemdiamnya itu "Kok lo bisa kepikiran sama tuh anak setan sih, hebat banget kakak lingga kita!"

"Tapi kita gak tahu ada berapa banyak nama itu didunia ini" balas lingga sambil mengangkat bahunya

"Halah ini udah pasti sibrengsek Marvin, emang anjing ya tuh human!" Kata rangga emosi

"Ren woyy, gimana nih" ucap koen pada Ren yang diam sedari tadi

Ren menatap temannya sekilas, dia hanya sedang berfikir kenapa bisa si cebol laia juga ikut terlibat dalam masalah ini. Ribet rasanya jika Marvin sudah mengetahui wajah itu bocah, karena mau bagaimanapun Ren tidak bisa diam saja jika terjadi sesuatu kepada Laia

"Serang aja udah, kita bikin dia libur hidup dulu" ucap Arlo untuk pertama kalinya

Libur hidup artinya membuat mereka koma agar bisa tidur dengan tenang tapi tidak mati karena nantinya mereka akan melanjutkan kembali hidupnya

"Setuju, gue udah lama banget nih gak adu bacok" kata Rangga tidak sabar ingin mematahkan tulang orang

"Kuy lah, gue ikut kak" seru alfa semangat

"Kagak lo diem, masih bayi merah" jawab koen pada alfa membuat cowok merenggut tidak terima

"Terus gunanya Ren apa kalau lo semua bertindak sendiri-sendiri" kata lingga membuat teman-temannya bungkam

"Lo mau kita gimana Ren?" Tanya lingga menghargai keputusan ketuanya itu

"Kalau kita serang sekarang yang ada kita yang bakalan dipojokkin, bukan tentang baku hantam siapa yang paling unggul tapi rahasia yang lo pada punya si Marvin udah tahu. Kalau mereka maju selangkah dari kita, kita harus jauh lebih dari itu. Bawa tuh cewek kesini, jadiin dia alat buat tahu seberapa brengsek nya lagi si Marvin" kata Ren dengan datar, malas sebenarnya ngomong panjang lebar

Rangga mengangguk "Biar gue urus tuh cewek bangsat"

"Serah" balas Ren malas ikut campur masalah perempuan

"Terus masalah vero gimana?" Tanya Arlo

"Kita party aja dulu, setelah tuh anak baikan kita langsung samperin markas outlaws langsung. Kita gak ada masalah sama mereka sebelumnya"

Koen tersenyum "mabok sampe subuh, Agree?"

Mereka mengangguk setuju

•••••

Laia tersenyum menatap alora dan zeera yang menghawatirkan nya, mereka akhirnya bisa mengobrol karena clarice sedang dipanggil wali kelas mereka

"Gue gapapa, lo berdua temenin aja clarice"

"Buat apa? Kita gak ada alesan lagi buat temenin tuh cewek stress!" Balas alora tidak terima

REN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang