Chapter 5

23 4 0
                                    

Jangan lupa untuk Vote dan komen.

Suara petikan gitar dengan suara nyanyian yang merdu masuk ke pendengaran Anin yang saat ini sedang berdiri di ambang pintu ruang musik

"Kau...jaga slalu hatimu...
saat jauh dariku
Tunggu aku kembali...

Ku...
Mencintaimu slalu....

Menyayangi mu sampai...
Akhir menutup mata "

"Kak Ruz!!" Panggil Anin dengan lembut.

Lelaki yang di panggil pun menoleh ke belakang.

Tidak ada respon apapun dari Ruz, ia pun kembali menyibukkan dirinya dengan gitar di pangkuannya.

Tiba tiba saja satu kotak bekal berada di depannya. Siapa lagi kalau bukan dari Anin.

"Buat kakak, siapa tau kakak belum sarapan. Aku tadi masak. Tenang ajh gak ada racun kok, masakannya juga enak" ucap Anin mengoceh tak jelas.

"Gw udah sarapan" jawab Ruz singkat.

"Yaudah buat istirahat kedua ajh" ucap Anin.

"Gak" jawab Ruz singkat

"Kak" panggil Anin. Namun sayangnya Ruz tak mengindahkan panggilan itu.

Anin menarik nafasnya dan...

"Jangan lupa dimakan ya, kak!!" ucap Anin dengan riang sembari mengacak acak pucuk kepala Ruz dan langsung berlari.

Hal itu justru membuat Ruz diam. Namun jantungnya, berdetak tak karuan.

Ia melihat ke belakang dan tak mendapati gadis itu. Lalu dirinya melirik kotak bekal berwarna ungu dengan tulisan Anin comel.

Sudut bibirnya sedikit terangkat. Bahkan mungkin tidak akan terlihat oleh orang lain bahwa Ruz tersenyum.

🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️

"Gila gila gila. Nin, apa yg Lo lakuin tadi?" Anin merutuki dirinya yang dengan lancang menyentuh pucuk Ruz.

"Malu gw ya Allah..." Rutuk nya kembali.

Anin pun mulai kembali seperti biasa, seolah olah tidak terjadi apa apa. Padahal, di kepalanya penuh dengan kejadian di ruang musik.

🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️

Malam pukul 7 Anin duduk di depan meja riasnya menatap kotak yang dulu ia temui saat pertama kali melihat Ruz.

"Cincinnya cantik . Apa nanti kak Ruz bakal masangin cincin ini ke jari manis gw?" Tanya Anin dengan melihat ke jarinya yang tersemat cincin indah itu

"Aku pengen balikin ini ke kakak. Tapi nanti, setelah aku menyerah untuk dapetin kakak" gumam Anin pelan tanpa mengalihkan atensinya dari cincin tersebut.

Tanpa mau lama lama berkutat dengan pikiran dan cincin indah itu, Anin segera bangkit dan menyambar laptop miliknya. Menekan ikon merah dengan logo segitiga dan mem-play sebuah M'V milik agensi SM entertainment, Nct Dream dengan judul Candy.

"Daripada gw mumet mikirin kam Ruz, mending gw liat suami gw. Aaaaa.... Ayang Nana ganteng banget" ucapnya salting melihat ketampanan member Nct dream bernama Na jaemin.

🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️

Pagi pagi sekali setelah melaksanakan shalat subuh, Anin langsung berkutat di dapur untuk membuat nasi goreng.

Ia melihat cara memasak nasi goreng di aplikasi YouTube. Tentu saja. Walaupun ia bisa dibilang pandai dalam memasak, namun Anin harus berhati-hati kali ini. Karena masakan ini adalah bekal untuk nanti ia berikan pada crush nya.

Akhirnya setelah satu jam berkutat didapur Anin pun selesai dengan nasi gorengnya yang memang terlihat lezat.

"Nin" panggil mama

"Eh...mama" ucap Anin.

"Kamu ngapain" tanya mama heran melihat Anin.

"Anin habis bikin nasi goreng buat bekel ke sekolah" ucap Anin sambil memegang kotak bekal.

"Kenapa gak suruh bibi atau kamu panggil mama?" Tanya mama aneh.

"Ini spesial buat seseorang. Jadi mama gak perlu tau" ucap Anin

"Aduuh...Anin nya mama ternyata lagi jatuh cinta. Yaudah sana mandi habis itu berangkat sekolah" ucap mama

"Iyaa ma" jawab Anin lalu pergi dengan kotak bekalnya.

"Kamu udah dewasa ternyata. Mungkin emang ini saatnya" gumam mama menatap punggung putrinya Yang semakin menjauh dengan sendu.

#sesampainya di sekolah

"Kak Ruz!" Panggil Anin kencang.

Sang empu yang namanya disebut pun menoleh ke arah belakang. Dilihatnya gadis cantik dengan rambut se punggung sedang menenteng sebuah kotak makan.

Atensi yang lainnya pun teralihkan kala Anin menyebut nama pria populer di sekolah itu.

Setelah sampai di depan Ruz Anin tersenyum yang hanya di balas dengan alis naik oleh Ruz.

"Nih" ucap Anin sembari menyodorkan kotak makan alias bekal yang ia buat tadi.

"Buat kakak. Mulai sekarang aku bakal selalu bikin bekal buat kakak" ucap Anin tersenyum.

"Jangan sok peduli. Lo bukan siapa siapa gw" ucap Ruz dingin

Seketika Anin memudarkan senyum manisnya. Ada rasa sakit kala mendengar kata itu terucap dari mulut lelaki di hadapannya namun dengan segera ia merubah ekspresinya.

"Aku peduli sama kakak. Jadi aku bakal terus buat bekal untuk kakak. Terserah mau di makan atau enggak" ucap Anin tersenyum dan menyerahkan kotak makan itu pada tangan Ruz dan pergi.

Ruz hanya menatap anin yang pergi melewatinya.

"Jangan pernah berharap sama gw" batin Ruz

Bersambung...

Akhirnya Readers...
Setelah sekian lama, author update juga dear R

Kira kira kenapa ya Ruz ngomong kayak gitu

Apa tanggapan kalian soal Anin?

Jangan lupa vote dan komen untuk meninggalkan jejak.

See you next part...!!

Dear RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang