CHAPTER 11

14 3 0
                                    

Jangan lupa Vote dan komen
Jangan jadi pembaca gelap yang hanya menikmati cerita saja

__________________________________________

"Kakak..!" Panggil seorang gadis yang tak lain adalah Anin.

Ruz yang masih ada di parkiran pun menoleh kala mendengar suara melengking yang menyebut namanya.

Anin pun menghampiri Ruz yang masih menatapnya dengan tatapan seperti biasa. Datar.

"Nih, kali ini Anin bawa nasi gorengnya dicampur sama udang. Siapa tau kakak suka" ucap Anin menyerahkan kotak makannya yang berwarna hijau.

"Thanks" ucap Ruz menerima kotak makan itu dengan senang hati.

"Weh...apaan nih" ucap Dean yang baru saja sampai dan langsung merangkul Ruz.

"Wiih, dapet bekal dari ayang nih" timpal Zafran saat melihat kotak makan di tangan Ruz.

Ruz pun hanya memutar bola matanya malas.

"Eh...Lo kan..." Martin melihat Anin sembari mengingat sosok Anin.

"Anin kak!" Ucap Anin.

"Owh Anin, oke. Salam kenal gw Martin Luther king, dan mau gak Lo jadi queen nya?" Tanya Martin menggoda.

Anin cengo dan langsung menatap Ruz. Sang empu yang di tatap hanya menampilkan muka datar.

"Bisa ae Lo buaya sumbing" ledek Dean.

"Anjir sumbing gak tuh" timpal Zafran.

"Anjir gw kagak sumbing ya. Di kira si Slamet apa" ucap Martin kesal.

"Hehe kak. Gini, kakek nya Anin tuh dulunya jenderal TNI nah sedangkan neneknya Anin pernah ikut kepramukaan Wira Kartika. Jadi kalau kakak mau sama Anin, ambil dulu hati kakek nenek Anin. " Jelas Anin langsung membuat Martin meneguk ludahnya sendiri.

Mantan jenderal TNI, dia harus berurusan sama jenderal TNI.

Tidak...!!!

Dia masih sayang nyawa.

"Hehe...!! Jenderal TNI ya? Aduh kalau kitu kita gak selevel berarti. Kasta Lo jauh di atas gw" cengir Martin.

"Haha...takut kan Lo " ucap Zafran meledek.

"Bukannya gak mau memperjuangkan neng Anin ya. Cuma, aa Martin masih sayang sama nyawa" ucap Martin dengan sedikit candaan membuat Anin tertawa.

"Haha...udah deh, Anin mau ke kelas. Bekalnya dihabisin ya, kotak makannya juga di balikin" teriak Anin sambil berlari menuju kelasnya.

Sedangkan Ruz yang sedari tadi diam, tersenyum melihat tingkah menggemaskan Anin.

"Jatuh hati Lo?" Tanya Dean melihat Ruz yang tersenyum kecil.

Ruz langsung mendelik tak suka

"Apaan sih gaje" ucap Ruz dan langsung berjalan. Ketiga sahabatnya hanya saling pandang seolah apa yang dipikirkan mereka bertiga sama.

"CIIEEE....!!" goda ketiganya sesaat setelah tersenyum mengejek sambil menghampiri Ruz.

Sang empu yang digoda pun hanya menampilkan muka datar dan terus berjalan

"Yey Ruz kita tidak jomblo"

"Ruz kita suka cewek"

"Ruz kita normal"

Dear RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang