Happy reading
.
.
.
.
Alex menatap pemandangan di taman rumahnya dari balkon kamarnya, pesta pertunangannya saat ini akan segera dilakukan. Bahkan sudah banyak tamu undangan yang berdatangan di sana saat ini, salah satunya dapat Alex kenali sebagai Levin.
" Apa yang kau lihat phi Alex?".
" Apa tindakanku benar saat ini baby Natha? Entah kenapa aku merasa...".
" Terluka? Atau kau merasa lebih baik menunggunya daripada memilih bahagia bersama orang lain?".
" Apa aku akan bahagia tanpanya?"
" Pao kha...tapi dia bisa, kau bisa melihatnya bukan saat ini. Dia tersenyum manis seakan merasa sangat bahagia atas pertunanganmu hari ini, lalu apa yang membuatmu begitu yakin masih ingin menunggunya saat ini".
Alex hanya terdiam sembari menatap tajam ke arah Levin yang sudah duduk di salah satu kursi tamu, Alex dan Natha mulai menuruni tangga setelah seorang maid mengatakan bahwa acara akan segera dimulai saat ini.
Alex masih menatap ke arah Levin, pandangan mereka bertemu beberapa saat membuat suatu getaran di dalam hati mereka, sedangkan Sean nampak tak menghadiri pesta itu. Kedua orang tua Sean pun hanya Apo yang saat ini datang, beserta dua penjaga di sampingnya. Alex menuju ke sebuah tempat yang sudah di sediakan untuknya dan Anastasya, kini acara pertunangan telah dilaksanakan dengan meriah.
Banyak para tamu undangan yang menjadi saksi pertunangan itu ikut bertepuk tangan saat mereka kini sudah saling memasangkan sebuah tanda di jari mereka masing masing. Anastasya tersenyum bahagia dan bergelayut manja pada Alex yang hanya tersenyum tipis, sedangkan Levin menggenggam erat tangannya menahan rasa sakit di hatinya.
Wajahnya masih melebarkan senyum manis meski kini Win dapat melihat setetes air mata menumpuk di sudut mata putranya itu, Win menepuk lembut punggung Levin mencoba menenangkan sang putra meski tentu saja itu akan sangat sulit.
Levin melangkahkan kakinya menuju ke toilet, pemuda itu sudah tak mampu lagi membendung air matanya saat ini. Natha yang melihat Levin pergi pun mencoba mengikuti kemana perginya sang sahabat, Natha terkejut kala kini melihat Levin yang terisak di sebuah bangku di bawah pohon besar yang gelap.
" Hiks...hiks...semoga kau bahagia phi Alex, khotot na krab khotot...".
" Kenapa kau menangis? Bukankah seharusnya kau merasa bahagia saat phi ku tak lagi mengganggu hidupmu".
" Hiks...hiks...Natha? Untuk apa kau kesini".
" Tentu saja untuk melihat keadaanmu...kupikir akan sangat menyenangkan melihatmu terluka Levin tapi kenapa hal itu ternyata juga menyakitkan bagiku...apa kau baik baik saja?".
" Apa kau lihat aku baik baik saja saat ini?".
" Hmmm...kupikir kau baik baik saja dengan semuanya, namun ternyata firasatku benar bahwa kau akan menyesali semuanya nanti...apa kini kau menyesal telah menolaknya Levin?".
" Apa jika aku mengatakan aku menyesal semua hal akan kembali seperti semula Natha? Jika memang hal itu bisa terjadi maka aku rela mengatakannya dengan lantang bahwa aku menyesal...bukan aku sangat menyesal dengan semua itu...hiks...hiks".
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fanboy My Daddy S2 🔞 (End)
Romancesekuel " My Fanboy My Daddy" bagaimana keseruan keluarga MewGulf dengan kedua putra putrinya yang semakin beranjak remaja. Kisah tentang sebuah cinta, kesalahpahaman, pengkhianatan, luka, cemburu dan juga kebahagiaan akan menghiasi keseharian kelua...