Sevent | COMPLICATED

25 1 0
                                    

Meja makan di kediaman Aidan Genino senyap, hanya suara garpu dan sendok yang terdengar. Di samping kiri dan kanan meja makan, para maid berdiri. Terlihat sudah biasa dengan keheningan yang ada. Apalagi setelah mendengar pertengkaran Arjuna dan Resya tadi sore. Membuat meja makin terkesan dingin. Biasanya Resya akan berceletuk apa saja, tapi kelihatannya cewek itu memilih bungkam.

Arjuna melirik Resya yang mengaduk makananya tanpa memasukkannya ke dalam mulut. Resya yang mengetahui Arjuna menatapnya berkali-kali, merasakan pipinya menghangat. Sial, kejadian di kamar tadi membuatnya malu bukan kepalang.

Setelah Arjuna membentak nya, Resya memilih menangis di kamar mandi. Ia sengaja menyalakan shower untuk meredam tangisannya. Puas menangis, gadis itu pun membersihkan tubuhnya. Namun sial, piyamanya masih tertinggal di kamar.

"Masa sih, gue keluar pakai handuk begini?" Tanya Resya melihat tubuhnya yang hanya dililit handuk di pantulan cermin kamar mandi. "Malu anjir, tapi yakali gue minta si Juned ambilin gue baju"

Merasa tak ada pilihan lain, Resya pun membuka pintu kamar mandi. Ia berharap suaminya sudah pergi. Namun, ia harus menelan harapannya itu pahit-pahit saat menemukan Arjuna berdiri tepat di depan pintu kamar mandi. Sama seperti tadi.

Resya yang kaget hampir saja jatuh kalau Arjuna tidak sigap menahan tubuhnya. Tangan besar Arjuna melingkar di pinggang istrinya yang kecil. Tubuh mereka menempel satu sama lain. Handuk yang tadinya menggulung rambut Resya entah kemana, dan terlihatlah rambut basah Resya yang berantakan.

Tak ada yang bersuara, keduanya diam dengan mata saling memandang. Arjuna yang tidak ingin kehilangan kesempatan tak segera melepas Resya. Pria itu malah mengunci sepasang mata bulat yang juga menatapnya tanpa kedip.

Mengingat itu, Resya meringis malu. Kenapa dirinya tadi malah tatap-tatapan? Dan lebih memalukan nya lagi, Resya merasa kehilangan saat Arjuna melepaskan tangannya dari tubuhnya.

"Apa sih" Kesal Resya dengan suara pelan saat ia merasakan kakinya ditendang pelan oleh Arjuna yang berada di sampingnya.

"Makan, jangan cuma diaduk begitu" Tegurnya, mengundang tatapan tanya mertuanya, Rain, Gara dan Marko.

"Kenapa Arjuna?" Tanya Anita lembut. Resya melongos melihatnya sedangkan Arjuna menggeleng "nggak pa pa, Mi."

"Oh ya Arjuna, kenalin ini Marko calon suaminya Raina" Aidan berinisiatif memperkenalkan menantunya pada calon menantunya. Arjuna lantas mengulurkan tangan pada Marko yang segera menjabatnya. "Arjuna"

"Marko" Cowok berjas itu segera melepaskan tangannya. Arjuna yang mengerti pun tak menanggapi apa-apa. Ia tak peduli dengan Marko yang terlihat tak menyukainya.

"Makan, atau saya suapin?" Ancam Arjuna melihat piring Resya yang isinya tak berkurang sedikit pun. Masih sama seperti terakhir kali ia melihatnya.

Anita melemparkan senyum pada suaminya yang ikut tersenyum. "Suapin aja Jun" Resya menepuk keras bahu Gara yang tertawa. "Pengantin baru masih malu-malu, ya gak Bang?"

Resya melongos saja apalagi melihat anggukan Papinya yang malam ini seakan menjadi sekutu Gara untuk menggodanya.

"Pelan-pelan"

Resya mengumpat dalam hati. Arjuna malam ini membuatnya kesal bertubi-tubi. Tidak cukup kah memancing amarahnya dengan pertengkaran tadi sore dan membuatnya malu setelah pandang-pandangan menjelang maghrib?

Sekarang ia bersikap sok lembut di hadapan keluarganya. Pria ini mau bersandiwara kah? Lucunya. Itu tidak akan meluluhkan hatinya.

"Oh ya, bisnis anda di bidang apa? Siapa tahu kita bisa kerja sama" Arjuna mengangkat pandangannya "anda tanya saya?" Tanyanya pada Marko di depannya.

COMPLICATED (Spin Off Nona judes!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang