Eighteen | COMPLICATED

17 0 0
                                    

Kak Sandra : Ran, hang out yuk!

Berkat pesan yang dikirimkan Sandra pagi tadi, membawa kaki berbalut flat shoes peach itu menapaki lantai salah satu pusat perbelanjaan di ibu kota.

Mata sipitnya menjelajahi tiap meja, mencari sosok Sandra yang sudah berjanji akan bertemu di foodcourt saja. Bukan pacar kakak keduanya yang Kiran temui, melainkan iparnya yang tengah melambaikan tangan ke arahnya.

"Habis ketemu klien ya, Ci?" Pertanyaan itu meluncur saat Kiran baru saja mendudukkan diri di kursi depan Christie. "Iya tapi gue stay disini karena udah janjian sama Sandra"

"Kak Sandra ajak Cici juga ternyata" Angguk Kiran mengerti, ia kira akan berdua saja dengan perempuan bertubuh mungil itu. "Kenapa? Gak suka kalau ada gue?"

Mendapati Christie yang tersinggung, Kiran langsung menggeleng. "Bukan git-"

"Eh lo apain calon adek ipar gue!"

Keduanya menoleh, mendapati Sandra sudah di belakang Kiran dengan memasang senyum lebarnya. "Jangan belagu lo, baru calon! Gue nih yang udah sah"

Sembari duduk, Sandra mendelik kemudian perempuan itu tertawa diikuti Christie. Membiarkan Kiran yang tadinya takut akan ada pertengkaran menjadi bingung melihat kelakuan keduanya.

"Muka lo Ran kondisikan dong" Sahut Christie mencubit gemas pipi Kiran. "Iiih kalian usilin gue ya?!"

"Gue aduin abang, ya!" Sandra dan Christie saling pandang kemudian terkekeh bersama. "Gue cuma balasin Daniel, lo kira gue gak tahu lo sering usilin dia?"

"Kalo mau ngadu, ngadu aja sana. Dijamin Dion percaya gue"

Sandra mengangguk, "hm benar tuh, Daniel juga pasti nurut apa kata gue." Perempuan dengan baju kerjanya itu menoleh ke arah Kiran "masih yakin mau ngadu?"

Mendengar itu, Kiran menunduk dalam. Perasaannya campur aduk, ia yang biasanya selalu diprioritaskan abang-abangnya kini merasa tersingkirkan. Sekarang ada perempuan-perempuan lain yang sudah mengisi posisinya, menjadi ratu dikehidupan kakak-kakaknya. Dan yang tersisa hanya Ernest seorang.

Bagaimana kalau Ernest juga sudah punya pacar?

Dan tak mengutamakannya lagi?

Siapa lagi yang akan melindunginya?

Siapa lagi yang menghiburnya?

Siapa lagi yang selalu ada untuknya?

Siapa lagi yang...

Tanpa sadar, Kiran menggeleng kuat. Mengenyahkan kemungkinan yang ada, tapi nyatanya tak bisa. Dan yang bisa ia lakukan ialah menutup wajahnya dengan kedua tangan, menumpahkan tangisnya disana.

Christie dan Sandra yang melihat diamnya Kiran, saling sikut. "Ran.. Lo gak nangis kan?"

Kekhawatiran mereka terjawab, Kiran mendongak dengan air mata yang sudah bercucuran. "Huwaaa!"

Ipar dan pacar kakaknya itu kelabakan melihat si bungsu menangis sesenggukan.

"Aduuh lo sih Ci, bisa-bisa gue diambekin Daniel nanti" Omel Sandra berdiri memeluk Kiran yang masih sesenggukan. "Ran udah ya jangan nangis, kita cuma bercanda kok"

"Tuh, Christie yang suruh gue usilin lo. Bukan gue jadi jangan aduin gue ke abang-abang lo, oke?"

Christie sontak berdecih, "udan Ran, gue minta maaf. Lo mau beli apa? Baju? Sepatu? Sebut aja"

"Boleh?" Kiran menatap kedua wanita itu bergantian,melihat tak ada jawaban ia segera melanjutkan, "yaudah gue kasi tahu ab-"

"Eeeh iya, iya, lo boleh beli apapun!" Seru Christie dan Sandra bersamaan. "Kita traktir" Tambah Christie membuat Sandra sontak melotot namun segera tersenyum kala Kiran menoleh ke arahnya.

COMPLICATED (Spin Off Nona judes!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang