Twenty two | COMPLICATED

21 1 0
                                    


Mengetahui bahwa hari ini tanggal merah, Resya sudah berniat tidur seharian namun gagal saat Tiara sudah di apartemennya dan mengajaknya keluar.

"Kita mau kemana sih?"

Tiara yang duduk di sampingnya menoleh, "nih anter mainan sama camilan buat keponakan gue ke butik Bu Fadia"

"Owh, Mbak Mila di sana" Resya menarik kesimpulan yang diangguki oleh Tiara "iya, bantu-bantu gitu lah. Sekalian kita lihat-lihat, belajar gitu Res"

Resya mengangguk setuju, bagi mahasiswa fashion design seperti mereka berkunjung ke sebuah butik bisa menjadi tempat belajar. Apalagi ia mengenal si pemilik butik, ia bisa tanya-tanya.

Berbagai macam gaun pengantin dengan design berbeda-beda menjadi pemandangan pertama. Kedua bola mata Resya nampak terpukau dan mulutnya tak hentinya berdecak melihat gaun-gaun yang kebanyakan berwarna putih.

"Permisi Bu, Mbak Tiara udah datang"

Belum juga Tiara membuka mulut, suara di dalam terdengar, "suruh masuk aja, San"

Pegawai itu menyingkir, memberikan ruang kedua cewek itu masuk. Berbeda dengan Tiara yang langsung menemui bocah yang duduk di sofa, Resya malah mendekati meja kerja Fadia dan meraih sebuah kertas dengan design gaun yang menarik perhatiannya.

"Bagus?"

Tanpa mengalihkan pandangannya dari design gaun panjang itu Resya mengangguk. "Banget Tante, rasanya aku pengen pakai sekarang juga"

"Inget lo udah married Res, gak bisa pakai gaun pengantin lagi" Ledek Tiara, tertawa puas.

"Oh iya, Tante lupa kamu udah nikah, Res" Diingatkan lagi membuat Resya makin kesal "tapi belum resepsi kan? Bisa lah kamu pakai gaun pengantin nanti"

Resya tersenyum tipis, menerima pelukan dari Fadia tak lupa cupika cupiki seperti yang biasa mereka lakukan bila bertemu.

Tak mau terus membahas pernikahannya ia lalu beralih pada designer keluarganya yang sedari sibuk menelpon. "Mbak Mila udah lama di sini?"

Sambil telponan, Mila mengangguk. Resya tentu saja langsung melayangkan protes pada Fadia. "Wah Tante, aku aduin Mami udah buat Mbak Mila lelah begini"

Wanita dengan pakain casualnya itu mendongak, "lapor sana Tante gak takut, sebelum kerja sama Mami kamu Mila lebih dulu kerja sama Tante" Sahutnya pura-pura ketus.

"Mbak, Non, jangan posisikan gue disituasi harus milih gini dong, kan gue jadi bingung" Suara Mila yang selesai telponan terdengar.

Resya menoleh ke arah Mila dengan terkejut lalu beralih ke adik wanita itu yang sibuk dengan keponakannya. "Ti, gue baru tahu Kakak lo ternyata bisa gesrek juga"

Fadia yang tengah meletakkan cup coffee di atas meja ikut nimbrung. "Ketularan Om mu tuh"

"Om aku? Siapa?" Resya nampak berpikir, dua menit kemudian mata bulat itu melotot "astaga, Mbak Mila deket sama Om Gara?!"

Merasa tak percaya, Resya mendekati wanita beranak satu itu. "seriously mbak?! Sejak kapan?! Wah akhirnya gue punya Tante"

"Nanti kita resepsi bareng ya Mbak. Harus itu!" Heboh Resya bertepuk tangan sendiri "setelah sekian abad akhirnya gue punya Tante lagi! Aduh mau nangis gue rasanya"

Mila yang wajahnya sudah memerah dibuat bingung dengan Resya yang mengulurkan tangannya. "Ah lama banget Mbak- eh Tante, gue mau salim nih, latihan dulu"

Setelah itu, Resya bergabung dengan Tiara dan anak laki-laki dipangkuannya. "Halo calon sepupu!" Sapanya ceria.

Kedua tangan Resya maju hendak menggendong bocah tiga tahun itu yang langsung mau. "Lihat Mbak, gue sama Irham udah deket nih"

COMPLICATED (Spin Off Nona judes!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang