Forty Six | COMPLICATED

2 0 0
                                    

Kabar tak terduga yang dibawa adik mantan suaminya membuat Melati yang seharusnya ke pengadilan malah singgah ke kantornya. "Loh, kok Mbak kesini? Bukannya ada sidang?"

"Mbak mau tanya sesuatu, urgent." Arjuna yang bingung pun mempersilahkan. "Pernikahan lo sama Resya udah berapa bulan?"

"Masuk lima bulan satu minggu lagi. Kenapa? Mbak mau kasi aku kado?" Todong Arjuna tersenyum sumringah.

"Gue gak akan kasi lo kado tapi tetap buat kamu terkejut bahkan berita yang akan gue sampaikan gue rasa lebih mengejutkan"

"Berita apa?" Anton yang baru bergabung, bertanya. Tak lama kemudian, pria itu berseru heboh menunjuk Melati. "Ah gue tahu! Berita lo yang mau rujuk kan, Mbak?!"

Melati yang mendengar itu tersentak kaget, rencananya yang tak pernah ia bagikan kepada siapa pun malah diketahui si ember Anton.

"Mbak mau rujuk sama Mas Galih? Wah kapan Mbak?"

Melati yang merasa kecolongan pun dibuat lupa akan tujuan awalnya. "Kok lo tahu?"

"Gue tahunya dari Nana" Beritahu Anton menyebut salah satu polwan yang sedang dekat dengan dirinya. "Di kantornya berita itu udah kesebar"

"Sialan Galih kenapa disebar, sih?" Dengan menahan kesal Melati melangkah meninggalkan Arjuna dan Anton.

"Kayaknya mereka gak jadi rujuk deh" Tutur Arjuna bercanda namun Anton menanggapinya sungguhan."Serius lo Jun, jangan nakutin gue."

Dengan enteng Arjuna mengangguk, menahan tawa. "Lo gak lihat seberapa marahnya Mbak Melati tadi?"

"Gara-gara gue dong? Mampus, gue harus gimana, Jun?"

"Samperin sana, lo rayu kek pasti berhasil."

"Beneran?" Melihat wajah pucat temannya itu, Arjuna tak bisa menahan tawanya. "Sialan Juneeed!" Umpat Anton merasa dikibuli.

"Gue doain lo yang gak jadi rujuk."
Arjuna yang sudah menghentikan tawa, mengangkat alis mendengar doa kawannya itu.

"Rujuk gimana? Rumah tangga gue baik-baik aja." Geleng Arjuna merasa itu lucu.

Walaupun mengetahui Arjuna menjahilinya, Anton tetap menemui Melati. Berjam-jam ia tak bisa duduk tenang mengerjakan pekerjaannya ketika wajah Melati yang menahan kesal terus terlihat di benaknya.

"Mbak" Sapa Anton dengan senyum menghiasi wajah.

Biasanya senyuman lebar selalu meluluhkan hati perempuan manapun. Namun bagi Melati ternyata itu tak mempan. Wanita itu hanya meliriknya sekilas tanpa ada satu pun kata terucap dari mulutnya.

"Mbak, gue boleh bicara sebentar?"

"Cepat, gue mau pulang" Balas Melati tanpa menoleh, ia asik membereskan barang di atas mejanya.

"Mbak, jadi kan rujuknya?"

Melati yang acuh segera membalik badan, menghadap juniornya itu. "Ya jadilah! Keluarga besar udah dikasi tahu, yakali gak jadi."

"Kenapa? Elo merasa bersalah kalau gue gak jadi rujuk?" Pelan, Anton mengangguk. Melati tertawa melihat Anton yang biasanya tengil berubah seperti tikus kejepit.

"Gue emnag kesel tadi, keseeel sekesel keselanya orang kesel. Tapi, itu bukan salah lo. Itu salah si Galih."

"Emang tu orang kalau kabar baik, mulutnya gak bisa direm" Gerutu Melati ditutup dengan seulas senyum. "Jadi, jangan khawatir oke? Gue bakal tetap rujuk."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COMPLICATED (Spin Off Nona judes!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang