Thirty five | COMPLICATED

2 0 0
                                    

"Thanks ya, Vin, mau beliin gue jeruk"

Kevin menghela napas, ia kira Kiran menerima ajakan nikahnya tahu-tahunya gadis itu salah tangkap. Sedangkan Kiran menggigit bibir bawah, ia tahu maksud Kevin tapi ia sengaja sok-sok salah mengartikan ucapan cowok itu, mengira bahwa Kevin mentraktir nya jeruk.

Merasa semua bahan sudah lengkap, Kevin dan Kiran langsung ke kasir. Dengan menyembunyikan patah hatinya, Kevin melajukan mobilnya ke rumah Kiran.

Karena hari sudah siang hampir sore keduanya mengisi perut terlebih dahulu dengan makanan yang mereka beli tadi. Selesai makan dan shalat. Kiran dibantu Kevin membuat birhday cake untuk Sita.

"Nah tugas lo sekarang gunting baking paper nya, bentuk bulat sampe menuhin alas loyang-loyang ini"

Kiran meletakkan kertas roti, gunting dan empat loyang berbentuk bulat di atas meja makan. "Lah, kok gue dikasi tugas ini? Gue kira bakal bantu lo bikin kue"

"Ini kan bantu gue juga" Kata Kiran mendorong Kevin yang sudah selesai mencuci tangannya. Memaksanya duduk. "Udah jangan protes. Kerjain aja"

"Ingat, semua alasnya harus ter cover"

Melihat Kevin yang pasrah saja, Kiran mulai membuat kue. Dimulai dari menyiapkan bahan-bahan sesuai takaran di atas bowl yang memenuhi island. Agar ia tidak ribet nantinya.

"Ran, punya pulpen gak? Atau pensil?"

Kiran yang tengah menimbang tepung menoleh. "Buat apaan?" Dengan tampang sengsara, Kevin menunjuk meja makan tak jauh dari mereka.

Tawa Kiran tak bisa dibendung lagi. "Gak perlu pakai pulpen atau pensil. Sini gue ajarin"

Kevin memperhatikan Kiran dengan seksama. Mulai dari cewek itu melipat dua kertas yang sudah dipotong persegi ke atas dan ke bawah, lalu kertas yang udah dilipat tadi dilipat lagi ke kiri dan ke kanan. Kemudian dilipat menjadi segitiga, dilipat lagi menjadi segitiga yang lebih kecil.

"Nah kalau udah begini, lo ukur di tengah loyang" Kiran membalikkan loyang sehingga terlihat alas loyang. Kiran meletakkan kertas di atas loyang dengan sudut kertas berada di tengah-tengah loyang. "Nah ini yang lebihnya ini lo potong, Vin"

"Nih mau coba?" Kevin mengangguk. Meraih kertas di tangan Kiran. Kemudian mengukurnya sesuai yang diinstrukaikan Kiran. "Segini?"

"Nah, cakep. Sekarang gunting lebihnya"

"Iya gue tahu gue ganteng" Kiran memutar bola matanya. Tak lama gadis itu terkekeh melihat Kevin yang kegirangan berhasil menjalankan tugas darinya. "Wiiih magic!"

"Aya aya wae" Geleng Kiran. "Eh masih sisa tiga loyang. Jangan lupa"

"Baik, boss!"

"Udah?" Tanya Kiran setelah mematikan mixer. Kevin mengangguk. "Yaudah sini lo"

Kevin dengan senang hati menurut, membantu Kiran membuat kue adalah moment yang ditunggu-tunggunya. "Nih ayak"

Kiran menyerahkan ayakan kecil yang sudah diisi cocoa powder, baking soda dan baking powder. "Harus jatuh ke mangkuk ini, awas kalo kececeran"

"Wih pintar anak Bunda" Puji Kiran melihat tidak ada satupun yang terbuang. "Gue kali Ayahnya"

"Apa sih, gaj- Keviiiin!"

Kevin yang diteriaki malah tertawa setelah mengotori wajah Kiran dengan tepung yang ia ambil dari bungkusnya.

"Gue dong coba, Ran"

Kiran mematikan mixer, Kevin mendekatinya dengan senyum ceria. "Aduknya pelan-pelan" Instruksi Kiran setelah menambahkan sisa tepung ke dalam adonan.

"Sesekali puter bowl nya"

COMPLICATED (Spin Off Nona judes!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang