Forty one | COMPLICATED

9 1 0
                                    

"Wih makan-makan!"

Rain yang bertandang ke rumah Resya Arjuna bersama Ayana seketika malu mendapati sahabatnya itu berseru heboh menyalami tangan Maminya.

"Hi mantan calon adik ipar!"

"Tanggung jawab lo Res, Liam patah hati tahu lo married," Kata temannya itu pada Resya yang sibuk melayani tamu.

"Yaudah suruh adek lo move on." Sambar Arjuna, meraih kue yang dibawa Ayana. "Buset dah, judes amat Pak."

Resya yang tak enak hati pun meminta maaf atas sikap suaminya yang memang tak bersahabat bila membahas Liam. Mengajak kedua perempuan itu ke taman belakang, tempat yang lain berada.

"Itu Rain, kan?" Sam yang berada di sebelah Anton berdecak melihat temannya itu yang menatap Rain tanpa kedip. "Jaga mata lo, tuh bokapnya lihatin."

Anton seketika menelan ludah kasar. Tak hanya Aidan Genino menatapnya tajam, melainkan pria di sebelahnya juga melakukan hal sama. "Pak Daffa ngapain ikut pelototin gue sih?"

"Anehnya kenapa dia juga ikut ke rumah Arjuna? Padahal kan gak dekat-dekat amat?"

"Jaga-jaga biar anak buahnya gak genit sana sini mungkin!" Ceplos Melati yang baru tiba dengan membawa daun pisang.

"Asiik kita mau liwetan?!"

"Yaampun ada pete!" Ganesh yang dari tadi bolak-balik membawa makanan dibuat jengah oleh suara Ayana, apalagi mendengar kelanjutan ucapan perempuan semampai itu. "Apa sih lihat-lihat, awas nanti naksir, Mas!"

Tak ambil pusing, Ganesh memilih menata lauk pauk dibantu Sam dan Anton yang gerak cepat.

"Om Arjunaa! Mana dong ikannya?"

"Tuh udah digoreng." Tunjuk Arjuna pada bawaan Ganesh. "Iiih bukan itu!"

"Dasar Maryam, Arjuna dipeluk-peluk lah Bapaknya sendiri dicuekin." Herman yang mengikuti arah pandang Deri ke arah Arjuna yang menggendong Maryam, terkekeh.

"Disogok cupang tuh makanya anteng." Deri tertawa mendengar jawaban ayah tetangganya itu. Dan itu terbukti saat Maryam terus merengek meminta ikan.

"Kenapa Mas?" Tanya Resya pada Arjuna yang kelimpungan menenangkan Maryam. "Ini Maryam mau ikan, aku kasi yang udah digoreng gak mau."

"Iiih maksud aku ikan cupang!" Arjuna nyengir, berhasil mengerjai anak tetangganya itu. "Owh, ngomong dong."

"Nanti ya Maryam, sekarang kita makan dulu. Oke?" Ajaibnya Maryam langsung manut. Duduk di pangkuan Resya.

Soal insiden dua minggu lalu, Budhe Darmi sudah meminta maaf pada Arjuna dan Resya. Tak seperti biasa, Resya dengan mudah memaafkan. Budhe pun mengajarkan Resya memasak dengan lebih baik. Namun tidak untuk Arjuna. Suaminya itu butuh waktu satu minggu untuk bersikap baik pada Budhe.

Dapur selalu sibuk sejak kemarin mengadakan syukuran rumah baru mereka. Mereka tak memakai jasa katering melainkan memasak sendiri. Dengan Darmi dan Anita sebagai chef. Hari ini pun begitu, kedua wanita itu kembali dengan peran yang sama. Dengan Ganesh, Resya dan Melati sebagai asisten.

Budhe Darmi dan Anita yang sedari tadi di dapur pun bergabung dengan mereka. Lebih tepatnya bersama para orang tua ditambah Melati dan Deri yang nyempil di sana.

Sedangkan Arjuna, Resya, Ganesh, Ayana, Daffa, Anton, dan Samuel berada di kelompok satunya lagi.

"Rain sini duduk dekat gue!" Ayana menepuk space antara ia dan Daffa. Dengan menahan senyum Rain pun duduk di atas karpet yang terbentang.

"Thanks, Yan."

Ayana tersenyum, menundukkan kepala. Berbisik pelan, "gue berguna, kan?"

Rain tentu saja mengangguk apalagi merasakan tangan besar di sebelahnya menggenggam tangannya di belakang secara diam-diam.

COMPLICATED (Spin Off Nona judes!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang