Five | COMPLICATED

31 1 0
                                    

Vin, lo di mana?

Resya menatap ponselnya dengan gelisah. Sudah lima menit ia mengirimkan chat pada Kevin. Namun belum ada tanda-tanda cowok itu membalasnya.

Ting!

Segera diraihnya ponsel yang ia letakkan di atas meja. Disana terlihat balasan Kevin yang mengatakan cowok itu berada di ruang OSIS. Resya segera mengirimkan pesan selanjutnya, membuatnya harap-harap cemas.

Lo sendiri di sana?

Tak sampai dua menit, Kevin sudah mengirimkan balasan berupa satu kata yang terdiri dari tiga huruf, iya.

Gue boleh ke sana?

Mendapati balasan Kevin yang mempersilahkannya kesana, Resya hampir berteriak kegirangan bila tidak menyadari ia tak seorang diri di ruang klub fotografi.

Sepanjang perjalanannya ke ruang OSIS yang berada lumayan jauh dari ruang klub fotografi. Resya mengatur detak jantungnya yang semakin bertalu. Bibirnya terus ia tarik ke atas, dan melakukannya berulang kali. Berusaha menampilkan senyum terbaiknya pada Kevin.

"Cewek nembak duluan nggak pa pa kali, Non. Lagian kita butuh kepastian. Capek atuh ngode mulu"

Tanpa dikomando, senyum Resya terlukis kala mengingat ucapan Mbak Hanni yang memotivasinya melakukan hal yang menurutnya sedikit gila. Iya, dirinya akan mengajak Kevin pacaran. Seperti kata salah satu bodyguardnya itu, ia juga lelah melemparkan kode pada Kevin yang tak kunjung peka.

Pintu bertuliskan ruang OSIS di depannya memancing degup jantungnya semakin liar. Ia menarik nafas panjang, menghembuskannya pelan kemudian dengan yakin mengetuk pintu.

"Masuk aja Sya, gak dikunci!"

Sesuai perintah Kevin, Resya pun membuka pintu dengan pelan, mendapati sang pujaan hati tengah sibuk membaca sebuah kertas dengan posisi berdiri.

"Hi Vin"

Kevin mendongak, melemparkan senyum pada Resya yang makin gugup. Kacamata yang bertengger di wajah cowok itu memancarkan aura serius yang menambah kadar ketampanannya.

"Sial, kenapa lo ganteng banget sih Vin? kan gue tambah suka" Kata Resya dalam hati. Hingga tak menyadari Kevin sudah berdiri di depannya.

"Hey, Res"

"Eh?" Kaget Resya, mengerjapkan matanya dua kali. Kevin yang melihat itu tak kuasa menahan diri untuk tidak mengacak rambut Resya, "lo kenapa imut banget sih, Res?"

"Hm?"

Kevin menggeleng, mengajak Resya duduk di sofa ruang OSIS di ujung ruangan.

"Oh ya, buat lo" Resya mengangsurkan kotak makan pada Kevin. Cowok itu menerimanya dengan senang hati, "thanks, tahu aja gue belum makan"

"Vin" Kevin yang baru saja membuka kotak bekal mendongak dan mendapati Resya yang terlihat ingin menyampaikan sesuatu. Mengurungkan niatnya yang ingin segera memakan bento yang diberikan Resya.

"Ya, Res?"

Resya menelan ludah kasar, menghembuskan nafasnya beberapa kali. Setelahnya ia menatap Kevin tepat di dimatanya. Mencoba menyelami iris berwarna hitam pekat itu.

"Vin, gue.. " Kevin menanti dengan sabar tanpa menuntut. Resya mengulum bibir, tiba-tiba ragu menyelimutinya. "Suka sama lo"

"Gue mau lo jadi pacar gue. Lo.. Mau kan?"

Resya langsung mendunduk. Pipinya terasa panas. Jantungnya berdebar kencang. Jari tangannya yang berada di atas paha saling bertautan. Menunggu respon Kevin yang belum saja terdengar.

COMPLICATED (Spin Off Nona judes!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang