Thirty nine | COMPLICATED

6 1 0
                                    

Warna biru yang mendominasi dapurnya dan dikatakan bisa membuat tenang nyatanya tak mempan bagi Resya. Jantungnya berdegup kencang. Telapak tangannya mulai berkeringat dingin.

"Kamu mau masak apa?"

Otak Resya seketika nge-blank. Takut-takut ia menoleh ke samping, menemukan Budhe yang menatapnya horor.

"Nasi goreng?" Resya menjawab ragu.

"Sesimple itu?"

"Aku seringnya buatin Mas Arjuna nasi goreng. Mas Arjuna juga bilang enak, Budhe"

"Yasudah, cepat buat. Budhe mau tahu rasa masakan kamu"

Bahu Resya menegang. Dibawah pressure yang menimpanya, Resya mencoba mengingat resep nasi goreng yang pernah ia buat. Bagai sedang mengikuti perlombaan memasak, tanpa membuang waktu Resya mengeluarkan bahan masakan yang ia perlukan.

Dalam hati ia bersyukur, Ganesh kemarin mengajaknya berbelanja sehingga kulkasnya terisi. Kalau tidak, bisa dipastikan belum apa-apa ia sudah kena damprat.

Budhe yang mengawasi dari belakang mengangguk usai mengamati bahan-bahan di kitchen island. "Budhe tunggu di meja makan. Lima belas menit masakanmu harus udah jadi"

Resya yang tengah mengupas bawang mendongak. "Gak bisa tiga puluh menit, Budhe?

"Kamu mau bikin nasi goreng apa sampai ngabisin waktu setengah jam?!" Seru Budhe, terkejut dengan apa yang diucapkan Resya. "Lagian kan kamu sering buatin Arjuna itu. Masa gak bisa cepat?"

Walau ia sudah tiga kali memasak nasi goreng untuk Arjuna, tapi percayalah Resya membutuhkan waktu lebih. Ia belum biasa hingga bisa se-sat set itu.

"I-iya lima belas menit aja, Budhe"

Budhe melongos, meninggalkan Resya yang kalang kabut. "Gimana dong nih? Bawang aja belum dikupas semua. Aduuh mati gue"

Menyadari waktu terus berjalan, Resya mengebut pekerjaannya. Ia segera mengiris bawang-bawangan yang berhasil ia kupas tadi.

"Aww!" Saking buru-burunya, jarinya ikut terkena pisau. Arjuna yang pura-pura mengambil minum segera menutup pintu kulkas, menyambar jari istrinya yang berdarah.

"Sakit?" Resya tak mengatakan apa-apa, ia melepaskan tangannya dari genggaman Arjuna kemudian mencuci tangannya di wastafel.

"Tanganmu perlu diobati" Arjuna mencoba membujuk Resya yang melanjutkan kesibukannya. "Gak perlu, Mas"

"Gak perlu gimana? Tanganmu pasti perih itu" Resya membenarkan dalam hati. Rasa perih menggerogoti jarinya yang teriris apalagi sekarang terkena bawang.

"Udah selesai minumnya?" Instrupsi Budhe pada keponakannya itu. "Jari istriku luka, Budhe."

Budhe melirik tangan Resya lalu berucap. "Gak pa pa itu, cuma luka kecil. Udah sana"

"Tap-"

"Udah sana Mas" Resya mendorong bahu Arjuna menatap penuh permohonan pada suaminya itu yang terpaksa menyingkir. 

Setelah melalui berbagai drama, akhirnya sepiring nasi goreng terhidang di depan Budhe. Resya harap-harap cemas menunggu komentar wanita berkerudung itu.

"Lama banget"

Makanan buatannya belum dicicipi, tapi Resya sudah kena semprot. "Maaf, Budhe"

Padahal menurut Resya, kegiatan memasaknya kali ini menjadi yang tercepat. Namun rupanya itu tak bernilai apa-apa.

Jari Resya saling bertautan melihat sendok berisi masakannya perlahan mendarat di mulut Budhe. Belum sempat Resya berdoa, Budhe sudah keduluan melepeh masakannya.

COMPLICATED (Spin Off Nona judes!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang