menjadi penurut

335 54 13
                                    

Semakin memikirkannya semakin dia tidak dapat menerima bahwa minho menyukai hyunjin. Kalau itu terjadi, bagaimana dia harus menanggapinya?

Dia mendengar minho berkata, "aku masih belum menyelesaikan pekerjaan ku, kamu makan lebih dulu."

"Yah, kamu bisa membawakanku makan siang."

"Ya, aku lagi sama adikmu." Kata minho sambil memberi felix tatapan dingin. Dia mencoba mengendalikan suaranya dan bertanya, "hyunjin bertanya, apa yang ingin kamu makan siang ini? Dia akan membawakanmu kesini."

Felix berteriak kesal, "omong kosong! Kamu bahkan belum selesai menyelesaikan pekerjaanmu dan kamu masih punya keberanian untuk mengatakan sesuatu tentang makan?"

Minho sangat marah sehingga dia memutuskan telepon, "Lee felix, aku akan membunuhmu hari ini." Lalu dia berjalan mendekat.

Tubuh felix sakit. Dia tidak ingin bertarung lagi, jadi sebisa mungkin dia menghindari tangkapan minho.

Setelah beberapa saat terdengar suara ketukan dari pintu,

"Siapa?" Tanya felix setenang mungkin.

Suara lembut hyunjin datang dari luar, "Felix, kamu harus makan."

Ada sedikit kecemasan di wajah minho. Dia melihat dirinya sendiri dan wajah bingung felix. Bagaimana kalau hyunjin masuk?

Dia tidak mungkin mengatakan, 'adikmu sangat kurang ajar dan aku sedang memberinya pelajaran.'

Felix minum air lalu berkata, "Kamu pergi lebih dulu. Aku dan minho masih ada sedikit pekerjaan."

"..... Tapi Lix."

"Aish.... hyunjin, kamu benar-benar menyebalkan ya."

Minho menatap felix dengan marah, dia mencoba bicara selembut mungkin, "Hyunjin, jangan khawatir. Ini sudah hampir selesai. Kami akan langsung menyusulmu untuk makan."

Tidak ada jawaban, tapi kemudian dia mendengar suara kaki menjauh.

Felix merapikan rambutnya yang berantakan, sepertinya dia harus mencukur rambut, ini terlalu panjang dan itu sangat sakit ketika minho menjambaknya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?"

"Maksudmu apa?" Tahya minho sinis.

Felix menghela napas dan berkata dengan lemah, "Kamu cuci pakaianmu, dan keringkan dengan pengering rambut, setelah itu keluar dari ruangan ku."

Minho tahu tidak ada jalan lain, jadi dia berjalan kekamar mandi yang berada di dalam kantor felix.

Meskipun dirinya masih marah, tapi di sudah menegaskan, bahwa dia tidak akan takut lagi untuk melawan kalau felix berani memprovokasi dirinya lagi. Yang dia khawatirkan hanya satu, takut suatu saat nanti hyunjin mengetahui perselisihannya dengan Felix. Pada saat itu Bagaimana dia akan menjelaskan ke hyunjin?

Disisi lain felix sudah selesai berganti. Dia menyalakan sebatang rokok dan duduk di sofa. Semua badannya terasa sakit. Tapi dia puas sudah melampiaskan semua amarahnya.

Dia juga mulai menyesal sudah bersikap berlebihan tadi. Tapi minho lah yang lebih dulu menggunakan kekuatan.

Yah.. meskipun dia sendiri yang menyinggung minho lebih dulu...

Sudah satu jam minho masih belum selesai, jadi dia putuskan untuk mengetuk pintu kamar mandi dan berkata dengan tidak sabar, "masih belum selesai? Kamu pikir ini rumahmu?"

Suara pengering rambut berhenti dan minho membuka pintu dengan wajah dingin.

Felix melihat pakaian minho belum terlalu kering tapi itu tidak akan terlalu kentara.

Stupid Love // MinlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang