♥️

279 47 0
                                    

Felix dan hyunjin datang kerumah minho. Karena di bawah terlalu rame, Soohyuk membawa felix dan hyunjin ke lantai tiga.

Keempat orang itu duduk mengelilingi meja, dan soohyuk membuatkan teh untuk mereka.

Felix dan soohyuk mengobrol dengan santai dan mulai membahas masalah tanah. Singkatnya mereka sepakat untuk menjalin kerja sama yang bagus dalam proyek pembangunan di masa mendatang.

Tiba-tiba minho menyela dan berkata, "Setelah kakakku kembali, aku yang akan bertanggung jawab atas proyek ini."

Felix meliriknya, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menendangnya di bawah meja, dan tersenyum seolah-olah tidak ada yang terjadi, "Baiklah, jika hyung menemukan kemajuan, langsung saja kabari aku."

Minho tampak sedikit malu, dia menatap felix penuh arti, kemudian dia menarik kakinya.

Melihat keseriusan di wajah minho, felix tersenyum. Diam-diam dia melepaskan sendalnya dan menyentuh pergelangan kaki minho dengan jarinya.

Keduanya duduk saling berhadapan, jadi tidak susah untuk dia melakukan dalam diam.

Minho memberinya tatapan peringatan sambil menoleh ke arah hyunjin dan bertanya masalah di jeju.

Sambil berpura-pura minum teh dengan soohyuk, felix dengan berani merentangkan kakinya dan menggosok paha bagian dalam minho.

Mendapat serangan tiba-tiba berhasil membuat tubuh minho terguncang dan wajahnya berubah menjadi merah.

Soohyuk meliriknya, "Ada apa?"

Minho sedikit terbatuk dan kembali duduk dengan tegak.

Felix terkekeh lalu mengedipkan sebelah matanya dengan cepat pada minho yang memelototinya.

Melihat sikap hati-hati minho, felix merasa sudah cukup dan tidak ingin menggodannya lagi.

Mereka saling memandang secara singkat tapi hyunjin masih bisa melihatnya.

Pada akhirnya jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Awalnya soohyuk berencana mengantar mereka kebawah, tapi begitu mereka sampai di pintu, telepon berdering.

Felix memintanya untuk mengangkat panggilan dan tidak perlu mengantarnya kebawah.

Soohyuk meliriknya untuk meminta maaf,  dan buru-buru menjawab telpon.

Jadilah minho yang mengantar mereka ke bawah, dan ketika mereka sampai di mobil, felix membuka pintu dan berkata ke hyunjin, "hyung masuk dulu."

Hyunjin sedikit terkejut, tapi dia masih menuruti dan masuk kedalam mobil.

Felix berkata, "hyung tunggu sebentar, " Kemudian dia membanting pintu mobil, dan menarik minho untuk menuju samping mobil.

Minho melepas tangannya dengan cepat, dan felix terkejut melihatnya.

Ekspresi wajah minho kaku, dia bersandar di mobil dan berkata serius, "Apa yang kamu lakukan?"

Felix merasa tidak nyaman, "Tidak bisakah aku berbicara sebentar padamu?"

Minho cemberut, dan matanya menunjukkan penolakan yang jelas.

Hyunjin sedang duduk di mobil sebelahnya, dan dia bisa melihat dan mendengar jelas yang mereka katakan. Awalnya hyunjin sudah sangat curiga dengan hubungan felix, tapi sekali lagi dia ingin memastikan.

Minho menghela napas dan dengan sengaja bertindak acuh tak acuh, "kita bicara lagi nanti."

Felix juga sadar bahwa minho melakukan ini untuk menghindari kecurigaan, tetapi dia masih tidak senang. Mereka berdua sudah tidak bertemu dalam beberapa hari, belum lagi minho tidak memberinya ucapan selamat tahun baru. Tapi setelah mereka bertemu, hanya dirinya lah yang terlalu bersemangat. Felix terkadang berpikir bahwa dia sangat menyukai minho, tapi minho sama sekali tidak menyukai dirinya.

Dia tidak akan sebodoh itu untuk bertanya ke minho bagaimana perasaannya tentang dia, dia juga tahu bahwa minho hanya menganggap hubungan mereka sekedar di atas ranjang. Begitu juga dengan felix, meskipun dia menyukai minho, dia tidak pernah berpikir akan menjalani hubungan jangka panjang dengannya, jadi dia tidak perlu status atau pengakuan cinta dari minho.

Tapi dia sudah bersama dengan minho selama setahun. Dia sangat suka bersama minho. Meskipun mereka berdua tidak cocok dalam banyak hal, tapi dia menyukai minho, dia berharap bisa selalu seperti ini dengan minho. Dia juga tidak mengharapkan minho akan menyukainya seperti dia menyukai minho, tapi sehenggaknya setelah lama mereka tidak bertemu, minho sedikit saja memperlihatkan bahwa dia sedikit merindukan dirinya.

Dalam setahun juga dia menyerahkan dirinya dengan suka rela dan berharap minho suatu saat nanti akan membalas perasaannya.  Tapi sepertinya harapannya tidak akan pernah terwujud.

Felix menatap mata minho yang acuh tak acuh dengan penuh harap, pada akhirnya dia menyerah. Dia menahan perasaan kecewanya dan berkata dengan pelan, "Baiklah, aku akan pulang."

Felix melewatinya dan masuk ke mobil tanpa memandangnya lagi, dia melihat kedepan dan berkata dengan lembut ke hyunjin, "Hyung, kita pulang."

Hyunjin melirik minho dari kaca spion, matanya sedingin es.

Karena suasana hati felix sedang buruk, dia mandi lebih awal dan berbaring di tempat tidur.

Dia tertidur tetapi tiba-tiba dering telepon membangunkannya lagi.

Felix menjawab dengan linglung, "Siapa?"

"Apakah kamu sudah tidur?" Itu adalah minho.

Felix langsung membuka matanya dan bangkit dari tempat tidur, "aku baru saja tertidur."

"Ini bahkan belum jam dua belas. Kamu tidak pernah tidur seawal ini."

"Besok pagi aku harus pergi ketempat kakekku."

"Oh."

"Ada apa?"

"Aku ingin mengajakmu untuk berkenan besok."

Suasana hati felix tiba-tiba berubah, dia tersenyum dan berkata, "Mengapa? Apakah kamu merindukanku?"

Minho tidak tersenyum bahkan dia berkata dengan dingin, "Aku akan menunggu sampai kamu datang besok."

"Hyung.." felix sangat berharap besok bertemu dengan minho, tapi pertemuan dengan kakeknya tidak akan sesingkat itu. Dia berkata, "Kita keluar sekarang, okey?"

"Sekarang? Ini sudah malam."

"Ini bahkan belum tengah malam, sampai jumpa di apartemenku."

"Oke."

Setelah menutup telepon, dia langsung bersiap-siap. Tadi karena lelah dia memilih untuk tinggal di rumah, tapi demi minho dia akan kembali ke apartemennya sekarang juga.

Felix tidak bisa menahan perasaan senangnya. Dia sudah rela menjadi pihak bawah untuk minho, dan hanya untuk minho dia mau di tekan seperti jalang di tempat tidur. Dia selalu percaya, suatu saat nanti dia pasti bisa membuat minho luluh.

Setelah selesai berpakaian dia mengambil kunci mobil dan pergi keluar.

Felix kembali ke apartmennya dalam setengah jam, dan dia kemudian menunggu kedatangan minho lebih dari satu jam sebelum dia mendengar suara kunci membuka pintu. Selama mereka bersama, minho akan datang setidaknya seminggu sekali, jadi dia sengaja memberi kunci cadangan ke minho.

Ruangan sudah di hangatkan oleh pemanas, dan minho masuk bersama udara dingin.

Felix berjalan mendekat, mengerutkan kening dan menyentuh telinga merahnya, "hyung tidak membawa mobil? Kenapa seluruh tubuhmu membeku seperti ini?"

Minho melepas risleting jaketnya tapi tidak melepasnya, "Aku datang dengan taksi. Terlalu berisik kalau aku harus mengeluarkan mobil dari garasi."

Felix menggosok telapak tangannya agar hangat dan menempelkan di kedua sisi telinga minho, "Kenapa tidak menelpon? Aku pasti akan menjemputmu."

"Tidak!" Minho menepis kedua tangan felix dan menatapnya dengan mata gelap, "aku datang hanya ingin memberitahumu sesuatu, setelah selesai aku akan pergi."

Tiba-tiba felix memiliki firasat buruk, dia menarik tangannya dan berkata, "bicaralah."




Tbc-

Jangan lupa votmen ya🥰🥰



Stupid Love // MinlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang