♥️

243 49 21
                                    

Jika kamu masih salah paham, tanyakan saja pada minho.

Tanyakan pada minho.

Kata-Kata yang di dengar sebelum dia pergi terus berputar-putar di benaknya.

Felix tidak bodoh, sebaliknya, otaknya sangat bagus, dia baru saja memasuki pemikiran kebiasaan mempercayai seseorang.

Kesalahan terbesar yang dia buat adalah tertipu oleh penampilan lemah yang hyunjin jadikan penyamaran selama ini.

Tidak heran hal-hal yang melibatkan hyunjin selalu bermasalah.......

Tiba-tiba dia teringat tanah di daegu.

Jika hyunjin diam-diam menentangnya, dan insiden ini juga terjadi di tangannya... lalu bagaimana dengan minho, peran apa yang di mainan minho dalam hal ini?

Memikirkan cara keduanya berpegangan tangan dan saling mengungkapan perasaan satu sama lain hari itu, felix tiba-tiba disambar petir dan tubuhnya dingin seolah dia jatuh ke goa es.

Memikirkan kemungkinan bahwa minho juga terlibat dalam hal ini, felix merasa hatinya berkedut dan terluka. Salah satunya adalah kakaknya dan yang lainnya adalah kekasihnya. Dia tidak bisa membayangkan, bahwa minho dan hyunjin berbohong padanya. Bersama.....

Felix mengendarai mobil kembali keperusahaan. Sudah hampir jam pulang. Hal pertama yang dia lakukan adalah bergegas ke department personality dan meminta manager untuk mencari informasi hyunjin dan minho. Manager personality memberi informasi dengan ketakutan.

Dia mengambil dua dokumen dan kembali kekantor, dia menelpon seseorang,  "Periksa sesuatu untukku, aku akan memberimu nomor id, Periksa sekarang, aku akan menunggu telponmu."

Setelah menutup telepon,  felix merasa lelah dan duduk di kursi, dengan pelan dia membuka laci dan mengeluarkan kotak hitam kecil.

Dia membuka kotak itu dan ada dua cincin berlian platinum di dalamnya. Kedua cincin itu sama percis. Didalam cincin terukir nama mereka dengan huruf korea.

Dia selalu ingin memberi minho tapi dia tidak punya waktu luang.

Tapi sekarang itu sudah tidak penting lagi.

Felix melemparkan cincin itu kedalam laci, dan membanting meja kayu dengan keras, dan tangan kanannya mati rasa, untuk sementara waktu dia tidak bisa menggerakkannya.

Jika minho berani mempermainkannya.....

Tiba-tiba ponselnya berdering dan dia melihat minho yang menelpon. Dia mengangkat telepon dengan tangan gemetar, "halo."

"Felix." Suara ringan dan ceria minho terdengar dari ujung telepon, "Kamu dimana? Datang ketempat latihanku setelah pulang kerja."

Felix menekan perasaannya dan berkata dengan suara serak, "Ada apa?"

"Aku sudah pindah." Minho berkata cepat, seolah menunggu dia bertanya, "Tidak pindah... maksudku, aku pindah dari asrama tinju. Aku menyewa rumah di dekat perusahaanmu. Datanglah kemari, ayo kita pilih beberapa kebutuhan sehari-hari setelah makan malam."

Ini sama saja dengan mengundang felix untuk tinggal bersama. Jika sebelum hari ini, felix pasti akan berlari dengan gembira dan penuh harap, tapi sekarang, felix hanya merasa setiap kata yang di ucapkan minho sangat merendahkan.

Dia menolak dengan jelas, "Malam ini aku sibuk."

"Kamu ada pertemuan malam ini? Kalau begitu aku akan kembali dan membersihkannya sendiri. Nanti aku akan mengirimkan alamat padamu. Datang setelah kamu selesai, dan nanti kita bersihkan bersama....  lupakan saja, aku tidak akan menyuruhmu untuk ikut bersih-bersih, hanya datang saat kamu sudah selesai, okey?"

Stupid Love // MinlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang