♥️

251 48 1
                                    

Felix menebak kemungkinan sesuatu telah terjadi pada mobil mereka. Tapi jika terjadi kecelakaan, kenapa tidak ada yang memberitahunya? Atau apakah semua orang di dalam mobil mengalami kecelakaan dan tidak bisa dihubungi?

Felix merasa bahwa dia kehabisan napas. Dia tidak pernah takut pada apapun dalam hidupnya, tetapi sekarang dia ketakutan hampir mati memikirkan minho.

Dia memaksa dirinya untuk tenang dan berkata dengan suara gemetar, "Hyung... apakah kamu mengalami kecelakaan mobil? Apakah kamu tahu dimana kamu sekarang?"

Minho tidak berbicara untuk waktu yang lama.

Felix bergegas keluar dari kamar, dia berlari ke orang yang tadi kembali bersamanya, dan memanggil jihon dengan panik.

Felix berkata dengan suara gemetar, "Sesuatu terjadi pada mereka!"

Orang itu tampak bingung, "Apa? Siapa? Terjadi apa?"

Felix berteriak, "Mobil minho mengalami kecelakaan!"

Jihon menatapnya dengan heran, "Minho? Tuan muda, mereka semua sudah kembali."

Kali ini giliran felix yang terkejut, "Kamu bilang apa? Tunggu... Hallo..  hyung... hyung bicara padaku."

"Hyung bicaralah, sebenarnya kamu dimana?!"

Minho tampaknya sedikit lebih terjaga, dan berkata dengan tersedat,  "Aku... aku sepertinya masih berada si lokasi konstruksi.... sesuatu menabrak kepalaku.... mungkin.. aku sempat pingsan... dan kemudian bangun lagi... tapi... kepalaku... sangat pusing..."

Pada saat ini orang-orang datang untuk menjelaskan, dan mengatakan bahwa minho tertinggal.

Salah satu berkata dengan wajah sedih, "kami tidak melihatnya ketika akan kembali, Jadi kami kira dia kembali dengan anda."

Felix merasa pusing, seolah-olah jiwanya tersedot keluar dari tubuhnya.

"Panggil polisi dan ambulance sekarang juga!".

"Tidak ada gunanya. Orang-orang harus menunggu badai berlalu baru bisa kesana. Sekarang sangat berbahaya bagi siapapun untuk keluar."

Felix bertanya, "Apakah ada orang lain di lokasi konstruksi?"

Pria itu menggelengkan kepalanya, "dalam cuaca seperti ini, tidak ada orang yang masih tinggal disana."

Felix menggertakkan giginya, "Beri aku kunci mobilmu."

Jihon menatapnya dengan heran, "Tuan muda, apa yang akan anda lakukan?"

"Aku akan ke lokasi konstruksi untuk menemukannya."

Mereka berdua hampir berseru, "apakah anda gila?" Dan dengan cepat menghentikan, "Tuan muda, kamu tidak boleh pergi kesana. Anda tidak hapal dengan daerah sini, itu sangat berbahaya. Jika anda mengendarai mobil dan pohon tumbang, anda akan langsung hancur didalam mobil."

Felix mengabaikan mereka, dia bergegas msuk ke dalam kamar mereka dan mulai mencari kunci. Telepon tidak di tutup, dan dia terus bertanya, "Apakah hyung terluka parah? Berapa banyak darah yang mengalir? Bisakah hyung bergerak?"

Minho berbisik, "tidak apa-apa... .aku hanya sedikit kedinginan."

Felix mengambil kunci pria itu dari meja dan pergi.

Keduanya menahan felix bersama, "tuan muda, anda tidak di ijinkan pergi. Tidak peduli apapun yang anda katakan, kami tidak akan membiarkanmu pergi. Jika terjadi hal buruk, siapa yang akan bertanggung jawab pada Tuan besar!"

"Aku akan bertanggung jawab atas diriku sendiri! Jika terjadi sesuatu ayahku tidak akan menyalahkan kalian." Felix langsung menyingkirkan mereka, "Aku juga akan bertanggung jawab atas mobilmu. Jangan beritahu keluargaku di seoul, tunggu aku kembali, semuanya pasti akan baik-baik saja."

Stupid Love // MinlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang