Setelah beberapa saat minho datang dengan semangkuk mie.
Felix memandangi mie sebentar, lalu mengambil sumpit, menusuk kuning telur, dan meletakan sumpit lagi.
Pandangan mereka bertemu, dia melihat mata felix sedikit bingung dan kosong. Minho hanya merasakan hatinya bergetar, dia tidak bisa membayangkan felix akan memiliki penampilan selemah ini.
Felix kembali normal, dia tersenyum, "Oke, sekarang masalah kita sudah selesai." Setelah berbicara, dia menundukkan kepalanya dan mulai memakan mie nya.
Minho berbalik dan pergi ke pintu untuk memakai sepatu.
"Hei.." felix memanggil, "Senin depan, aku ada waktu luang. Pesan empat tiket, aku kamu dan dua dari perusahaan pakan."
Minho memakai sepatunya dan tidak melihat kebelakang, dia menjawab, "Oke." Lalu berdiri tanpa sadar dia mengambil kunci di lemari sepatu. Ketika dia menyadari tindakannya, dia berhenti, dan mata felix tertuju pada tangannya.
Minho perlahan melepaskan tangannya, dan kembali menaruh kunci di lemari sepatu, dia membuka pintu dan
.........
Minho dan felix pergi ke daegu, kali ini ada empat orang dalam kelompok. Selain dia dan minho, ada juga orang yang bertanggung jawab atas proyek pakan, mereka dari perusahaan bakan biologis.
Dan tempat ini harus bergantung pada biotechnology perlindungan lingkungan yang muncul untuk memenangkan subsidi pemerintah. Kuncinya adalah kemampuan felix untuk beroperasi. Sekarang dengan bantuan lee soohyuk, semuanya sudah mencampai 80 persen berhasil.
Perjalanan ini sangat melelahkan, dan juga menguras banyak waktu. setelah masalah disini selesai dia mengirim ke dua orang itu ke seol, sedangkan dirinya memberikan minho tiket pesawat dan mereka pergi bersama ke ulsan.
Karena mereka terlalu sibuk, tidak ada waktu untuk menonton berita, jadi dia tidak tahu bahwa cuaca di ulsan sangat buruk.
Saat itu mereka tidak menganggapnya serius, dan berpikir cuaca akan kembali normal di pagi hari.
Karena waktu sudah malam, mereka memutuskan untuk beristirahat dan pergi ke lokasi pembangunan setelah makan siang besok.
Tapi sampai siang hari, keadaan masih belum membaik. Felix merasa sangat cemas melihat angin kencang dan hujan mengalir deras. Dia tidak tahu apakah perjalanan ini bisa mencapai tujuannya.
Pada akhirnya dia menuruti keputusan minho untuk menunggu lagi sampai besok.
Felix menghabiskan satu hari lagi di ulsan.
Dia berpikir ingin mengajak minho untuk pergi kepemandian air hangat, tapi setelah memikirkannya lagi, untuk apa dia membuang waktu untuk orang yang bahkan tidak menganggapnya.
Felix bersiap dan pergi ke kolam air hangat sendiri. Tanpa di duga dia bertemu salah satu orang yang di kenalnya dalam bisnis.
Mereka berdua berdiri sambil mengobrol dan sesekali mereka akan tertawa bersama di dalam kolam.
Saat minho tidak bisa menghubungi felix di telpon dan kamarnya kosong. Dia harus menggunakan kedua kakinya untuk mencarinya. Akhirnya seorang pelayan memberitahunya bahwa felix pergi ke kolam.
Ketika tiba di kolam, dia langsung melihat felix berdiri berdampingan dengan seorang pria di dalam kolam, berbicara dan tertawa.
Baru kali ini dia merasa kemarahan di hatinya akan meledak begitu saja.
Dimatanya sekarang, felix adalah orang yang hanya bisa menggoda setiap pria tanpa tahu malu. Dan bocah murahan itu masih memiliki wajah untuk terus mengatakan bahwa dia menyukainya? Persetan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Love // Minlix
Teen FictionRemake from novel MY BELOVED FOOL versi minlix.