Ruangan makeup cukup hening karena para perias fokus dengan pekerjaan masing-masing dan para member BTS pun duduk diam didepan periasnya masing-masing agar tak mengalami kesalahan saat kosmetik dioleskan ke wajah mereka.
Melihatmu fokus merias ku sungguh hal yang menantang, Al. Karena aku harus menahan diri agar tak menyambar bibirmu yang ranum itu dengan posisi sedekat ini. Terlebih bisa merasakan dentuman jantungmu, seperti ada diskotik di dalamnya, batin V sembari terus memandang gadis yang sibuk memoleskan makeup padanya.
Sialan! ... kenapa jantungku selalu tak bisa ku kendalikan setiap meriasnya? Apakah dia bisa mendengarnya? Mallia terus merutuki detak jantungnya. Walau pun dia tau V tidak akan memarahinya melainkan akan meledeknya hingga pipinya memerah bak tomat nantinya.
Mallia menghembuskan napas panjang, "Sudah selesai," sembari tersenyum lebar. V tersenyum sekilas sebelum bangkit dan mulai bergabung dengan member lain untuk bersiap naik panggung.
"Lo sakit, Lya?" Tanya Qiana.
"Gua baik-baik aja kok. Kenapa, Qi?"
"Peluh di wajah lo banyak banget. Gua kira lagi sakit."
Mallia memegang wajahnya, ternyata peluhnya memang lumayan banyak. "Ah ... gua kegerahan, udaranya lumayan panas 'kan?"
"Gua kedinginan. Lo malah bilang panas?" Heran Qiana.
"Kan kondisi badan orang beda-beda, Qi." Alibi Mallia.
"Iya sih ... gua duluan ya," pamit Qiana sembari melangkah keluar.
"Qi," panggil Mallia.
"Ya, kenapa, Lya?"
"Lo mau nonton atau pulang?"
"Nontonlah ... nanti kita pasti harus men-touch up makeup member lagi 'kan untuk performance selanjutnya. Jadi ya nonton aja dulu daripada duduk diam disini kayak patung."
"Hampir aja gua lupa ... gua ikut keluar sekarang aja deh."
Mallia meletakkan semua peralatan makeup-nya, walau pun belum dibereskan secara benar, kemudian melangkah pergi bersama Qiana.
Hiruk pikuk penonton, suara yang memekakkan telinga menyapa 2 gadis yang baru saja turun ke tribun penonton. Sejujurnya Mallia tak nyaman dengan keramaian seperti ini. Namun, untuk melihat wajah tampan kekasihnya ... maka dia akan melakukannya. Untungnya seluruh makeup artis diberikan keistimewaan dengan mendapatkan tempat VVIP bagi yang mau melihat performance BTS.
V tersenyum lebar kala matanya mulai menemukan sosok Mallia di barisan kursi VVIP. Semangat performance-nya menjadi menggebu-gebu . Sedangkan para bias berteriak histeris karena senyuman tersebut.
Mallia menghela napas panjang, dia ingin sekali meneriakkan nama V seperti biasanya. Namun, keadaan mengharuskannya menahan hal ini demi keamanannya sendiri.
Qiana sibuk mengabadikan performance BTS, lalu mengunggah di YouTube miliknya. Hanya 1 lagu per performance karena dia tak mau dihukum oleh Big Hit Entertainment sebab terlalu banyak mengunggah performance BTS. Menurutnya sudah mendapatkan izin untuk mengunggah 1 lagu tiap perfomance sudah sangat melegakan hatinya.
"Nanti sepulang kerja gua mau kumpul sama temen kuliah ... lo mau ikut gua atau balik ke mes langsung?" Tanya Qiana setelah berhasil mengunggah video yang barusan diambilnya.
"Lihat nanti ... badan gua agak gimana gitu. Gua takut gejala mau sakit," alibi Mallia karena dia harus meminta izin V terlebih dahulu kemana pun dia pergi.
"Baiklah ... jika nanti kau memang merasa sakit, aku akan batal ikut acara ini dan menemanimu di mes."
Mallia melebarkan matanya. Qiana memang selalu ada disaat dirinya membutuhkan teman. Tidak seperti rekan kerja lainnya yang tak akan memperdulikan satu sama lain. Bahkan mereka akan bermusuhan satu sama lain kala tak sependapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Boys | On Going
ФанфикMenjadi pacar seorang idol terkenal bukanlah hal yang mudah. Itulah yang dirasakan oleh Mallia saat ini. Banyak hal yang mereka lalui dengan berbagai resiko. Cinta itu ... kian hari semakin mendarah daging, V tak bisa mempublikasikan hubungan ini. N...