💜💜💜💜💜💜💜
"Pikirkan terlebih dahulu apa yang akan kau ucapkan. Mulutmu harimaumu ... ucapan yang terlontar dari sana bisa melukai orang lain bak samurai."
_Suga_
💜💜💜💜💜💜💜
"Aku mau ke Rumah Sakit lagi, boleh 'kan?" Tanya Zayna.
"Mau apa?"
"Melihat kondisi teman-temanku. Apa lagi?"
"Kau tak takut diperlukan buruk lagi?"
"Tidak!"
"Memangnya tak bisa dengan VC saja?"
"VC bisa berbohong, terkadang seseorang menyembunyikan rasa sakitnya dari orang yang memperdulikannya ... agar mereka tak khawatir. Kenyataannya mereka menahan rasa sakit yang luar biasa."
Kenapa keperdulian mu malah dinilai buruk oleh orang lain? Batin JK diiringi anggukannya, "Aku akan mengantarmu."
Diperjalanan Zayna membeli beberapa buah-buahan yang dirangkai dalam keranjang. Cukup lama Zayna memilih buah-buahan itu karena menyesuaikannya dengan yang biasa dimakan oleh Qiana dan Mallia. Saat membayar semua, JK memberikan kartu debitnya kepada si penjual.
"Pakai uangku saja," cegah Zayna sembari mengacak-acak isi tasnya mencari dompet.
"Selesaikan pembayarannya. Atau mauku batalkan pembelian buah-buahan ini? Oh ya tambahkan juga 1 kg cherry merahnya!" Penjual itu pun menghitung semuanya setelah menambahkan cherry-nya.
Zayna menanyakan total harga buahnya bermaksud mengantikan uang yang telah dikeluarkan JK tadi. Namun, lelaki ini malah menaikkan bahunya, "Entahlah ... yang ini untukmu," sembari memberikan cherry tadi.
"Aku?" Zayna menunjuk dirinya sendiri. JK tersenyum sembari mengacak-acak rambut Zayna.
"Masuklah ... teman-temanmu menunggu buah-buahan pemberianmu itu, apalagi diberikan dengan penuh cinta olehmu."
"Aku tak mau kesana kalau belum mengetahui total harganya."
"Anggap itu hutang. Lain buatkan aku seblak di apartemenku lagi." Kata JK membuat Zayna tersenyum simpul.
"Hanya itu?"
"Mauku tambah lagi?" Zayna menggeleng cepat sebelum memasuki mobil. Cherry yang tadi dibeli oleh mereka sengaja ditinggal di mobil. Zayna membawa keranjang buahnya ke ruangan rawat.
"Untuk kalian. Aku hanya mengingat buah-buahan ini yang sering kalian konsumsi. Maaf," kata Zayna saat meletakkannya di meja diantara berakar Mallia dan Qiana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Boys | On Going
FanfictionMenjadi pacar seorang idol terkenal bukanlah hal yang mudah. Itulah yang dirasakan oleh Mallia saat ini. Banyak hal yang mereka lalui dengan berbagai resiko. Cinta itu ... kian hari semakin mendarah daging, V tak bisa mempublikasikan hubungan ini. N...